JAKARTA(RS) – Pesawat Garuda Indonesia rute Jakarta-Bangkok terpaksa kembali ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, setelah beberapa saat terbang dan penumpang mencium bau seperti sesuatu terbakar. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyatakan pesawat kembali karena ada indikasi gangguan pada sensor AC.
VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan menjelaskan, pesawat PK-GFZ dengan nomor penerbangan GA 866 itu dijadwalkan berangkat dari Bandara Soetta, Senin (28/1) pukul 09.35 WIB tadi.
“Namun demikian setelah beberapa saat pesawat lepas landas ditemukan indikator sensor Air Conditioning yang memerlukan pengecekan lebih lanjut,” kata Ikhsan dalam keterangan tertulisnya.
Dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, lanjut dia, pilot pada penerbangan GA yang dioperasikan dengan armada B737-800NG tersebut memutuskan kembali ke area parkir pesawat untuk memeriksa lebih lanjut.
“Mempertimbangkan mekanisme perbaikan pesawat yang membutuhkan waktu cukup lama, seluruh penumpang GA 866 yang berjumlah 99 orang tersebut kemudian diberangkatkan dengan menggunakan pesawat lain dengan nomor registrasi PK-GME pada pukul 12.54 WIB,” ujar Ikhasan kepada okezone.
Garuda Indonesia memastikan seluruh penumpang yang terdampak menyusul beberapa penerbangan yang tertunda tersebut, telah mendapat pemulihan pelayanan (service recovery) dari perusahaan khususnya hal-hal yang terkait dengan kebijakan delay management policy. “Pada kesempatan ini, Garuda Indonesia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang GA 866 atas ketidaknyamanan yang terjadi,” kata Ikhsan.
Dia menegaskan perusahaan berkomitmen dalam mengedepankan aspek keamanan dalam operasional penerbangan. Sebelumnya, Pesawat Garuda Indonesia tujuan Bangkok kembali ke Bandara Soetta setelah beberapa saat lepas landas.
Muhammad Iqbal, reporter Sindonews yang kebetulan menumpangi pesawat tersebut mengatakan para penumpang kelas ekonomi row sempat mencium bau terbakar di kabin. “Memang saat take off penumpang di kelas ekonomi row kedua merasa ada bau terbakar,” kata Iqbal.
VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia, M. Ikhsan Rosan menjelaskan, pesawat PK-GFZ dengan nomor penerbangan GA 866 itu dijadwalkan berangkat dari Bandara Soetta, Senin (28/1) pukul 09.35 WIB tadi.
“Namun demikian setelah beberapa saat pesawat lepas landas ditemukan indikator sensor Air Conditioning yang memerlukan pengecekan lebih lanjut,” kata Ikhsan dalam keterangan tertulisnya.
Dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, lanjut dia, pilot pada penerbangan GA yang dioperasikan dengan armada B737-800NG tersebut memutuskan kembali ke area parkir pesawat untuk memeriksa lebih lanjut.
“Mempertimbangkan mekanisme perbaikan pesawat yang membutuhkan waktu cukup lama, seluruh penumpang GA 866 yang berjumlah 99 orang tersebut kemudian diberangkatkan dengan menggunakan pesawat lain dengan nomor registrasi PK-GME pada pukul 12.54 WIB,” ujar Ikhasan kepada okezone.
Garuda Indonesia memastikan seluruh penumpang yang terdampak menyusul beberapa penerbangan yang tertunda tersebut, telah mendapat pemulihan pelayanan (service recovery) dari perusahaan khususnya hal-hal yang terkait dengan kebijakan delay management policy. “Pada kesempatan ini, Garuda Indonesia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh penumpang GA 866 atas ketidaknyamanan yang terjadi,” kata Ikhsan.
Dia menegaskan perusahaan berkomitmen dalam mengedepankan aspek keamanan dalam operasional penerbangan. Sebelumnya, Pesawat Garuda Indonesia tujuan Bangkok kembali ke Bandara Soetta setelah beberapa saat lepas landas.
Muhammad Iqbal, reporter Sindonews yang kebetulan menumpangi pesawat tersebut mengatakan para penumpang kelas ekonomi row sempat mencium bau terbakar di kabin. “Memang saat take off penumpang di kelas ekonomi row kedua merasa ada bau terbakar,” kata Iqbal.
#Ryan