PAINAN (RangkiangNagari) – Polisi menangkap empat dari delapan kawanan perampok mobil box pengangkut rokok, Selasa (25/6) lalu sekira pukul 13.30 WIB di ruas jalan nasional lintas barat Padang-Bengkulu, tepatnya di Puncak Bukit Biawak, Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan. Satu pelaku dinyatakan meninggal dunia.
Wakapolres Pesisir Selatan, Kompol Taufik Isra mengungkapkan, para pelaku diketahui berasal dari Medan, Sumatera Utara. Dalam menjalankan aksinya itu, pelaku menggunakan senjata api dan senjata tajam. Kemudian komplotan ini dibagi menjadi dua tim.
“Begitu menerima informasi tersebut, kami bersama jajaran Polsek Silaut, dibantu Polsek Ipuh dan Polres Muko Muko langsung bergerak cepat melakukan pengejaran pelaku. Pasalnya, pelaku diketahui kabur ke arah selatan dengan menyandera sopir mobil boks,” kata Wakapolres Pessel, Taufik Isra didampingi Kabag Ops, Kompol Mirza Herwanto dan KBO Reskrim, Iptu Gusmanto.
Disebutkan, empat pelaku tersebut Darkasih (36), M. Yasir (37), dan M. Ahadin (26). Sedangkan M. Riski (27) dinyatakan meninggal dunia karena nekad melompat dari jembatan ke Sungai Desa Pulau Baru, ketika terlibat aksi kejar-kejaran dengan kepolisian. “Sementara, empat pelaku lainnya kini masih dalam pengejaran dan pihak kepolisian telah mengantongi nama-nama mereka,” ungkapnya.
Pengakuan dari tersangka, lanjut Taufik, sebelum mengincar korban, pelaku sudah sepekan berada di Sumbar. Dalam melakukan aksinya, pelaku telah berbagi tugas masing-masing dan sangat terorganisir.
“Pelaku begitu ahli dalam perannya masing-masing. Dalam aksinya, Darkasih khusus menodongkan senpi kepada korban, sementara M.Yasir mengancam menggunakan sajam, M. Rizki menutup mulut korban dengan lakban, lalu M.Ahadin mengeksekusi korban ke dalam mobil,” ungkapnya.
Sementara KBO Reskrim, Ipda Gusmanto menjelaskan, kejadian berawal ketika satu unit mobil truk BA 8044 BB yang dikemudikan Azwar membawa sebanyak 300 boks rokok berbagai merek dari By Pass Kota Padang ke Kecamatan Sutera dan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan.
Akan tetapi, di tengah perjalanan korban dipepet oleh pelaku menggunakan mobil Avanza dengan nomor polisi BA 1757 KL, selanjutnya pelaku menodongkan senjata api laras pendek jenis FN dan sajam.
Setelah berhasil mengamankan korbannya dengan tangan terikat serta mulut tertutup lakban, pelaku langsung memasukkan korban ke dalam mobilnya dan dibawa ke arah Kabupaten Muko Muko, Provinsi Bengkulu.
Sedangkan pelaku satu tim lainnya yang berjumlah 4 orang lagi, langsung mengeksekusi truk dan membawa mobil tersebut ke daerah Agam. “Terkait kejadian itu kami berharap agar pihak perusahaan selalu melibatkan kepolisian sebagai pengawalan di jalan. Hal ini kami sampaikan agar kejadian ini tak terulang lagi,” ujarnya.
Kemudian, Kamis (27/6), personil Polsek IV Koto, Kabupaten Agam, menemukan truk Fuso terparkir di daerah sepi, dengan kondisi 300 boks rokok telah raib. “Saat itu, kami langsung berkoordinasi dengan Polsek IV Koto Agam, Polres Bukittinggi, dan barang bukti dibawa ke sini,” ujar KBO Reskrim Polres Pessel, Ipda Gusmanto.
Wakapolres Pesisir Selatan, Kompol Taufik Isra mengungkapkan, para pelaku diketahui berasal dari Medan, Sumatera Utara. Dalam menjalankan aksinya itu, pelaku menggunakan senjata api dan senjata tajam. Kemudian komplotan ini dibagi menjadi dua tim.
“Begitu menerima informasi tersebut, kami bersama jajaran Polsek Silaut, dibantu Polsek Ipuh dan Polres Muko Muko langsung bergerak cepat melakukan pengejaran pelaku. Pasalnya, pelaku diketahui kabur ke arah selatan dengan menyandera sopir mobil boks,” kata Wakapolres Pessel, Taufik Isra didampingi Kabag Ops, Kompol Mirza Herwanto dan KBO Reskrim, Iptu Gusmanto.
Disebutkan, empat pelaku tersebut Darkasih (36), M. Yasir (37), dan M. Ahadin (26). Sedangkan M. Riski (27) dinyatakan meninggal dunia karena nekad melompat dari jembatan ke Sungai Desa Pulau Baru, ketika terlibat aksi kejar-kejaran dengan kepolisian. “Sementara, empat pelaku lainnya kini masih dalam pengejaran dan pihak kepolisian telah mengantongi nama-nama mereka,” ungkapnya.
Pengakuan dari tersangka, lanjut Taufik, sebelum mengincar korban, pelaku sudah sepekan berada di Sumbar. Dalam melakukan aksinya, pelaku telah berbagi tugas masing-masing dan sangat terorganisir.
“Pelaku begitu ahli dalam perannya masing-masing. Dalam aksinya, Darkasih khusus menodongkan senpi kepada korban, sementara M.Yasir mengancam menggunakan sajam, M. Rizki menutup mulut korban dengan lakban, lalu M.Ahadin mengeksekusi korban ke dalam mobil,” ungkapnya.
Sementara KBO Reskrim, Ipda Gusmanto menjelaskan, kejadian berawal ketika satu unit mobil truk BA 8044 BB yang dikemudikan Azwar membawa sebanyak 300 boks rokok berbagai merek dari By Pass Kota Padang ke Kecamatan Sutera dan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan.
Akan tetapi, di tengah perjalanan korban dipepet oleh pelaku menggunakan mobil Avanza dengan nomor polisi BA 1757 KL, selanjutnya pelaku menodongkan senjata api laras pendek jenis FN dan sajam.
Setelah berhasil mengamankan korbannya dengan tangan terikat serta mulut tertutup lakban, pelaku langsung memasukkan korban ke dalam mobilnya dan dibawa ke arah Kabupaten Muko Muko, Provinsi Bengkulu.
Sedangkan pelaku satu tim lainnya yang berjumlah 4 orang lagi, langsung mengeksekusi truk dan membawa mobil tersebut ke daerah Agam. “Terkait kejadian itu kami berharap agar pihak perusahaan selalu melibatkan kepolisian sebagai pengawalan di jalan. Hal ini kami sampaikan agar kejadian ini tak terulang lagi,” ujarnya.
Kemudian, Kamis (27/6), personil Polsek IV Koto, Kabupaten Agam, menemukan truk Fuso terparkir di daerah sepi, dengan kondisi 300 boks rokok telah raib. “Saat itu, kami langsung berkoordinasi dengan Polsek IV Koto Agam, Polres Bukittinggi, dan barang bukti dibawa ke sini,” ujar KBO Reskrim Polres Pessel, Ipda Gusmanto.
#Ryan