PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Pemko Payakumbuh melalui Bagian Kesra Setdako Payakumbuh menggelar Diskusi Panel tentang Penguatan Ketahanan Institusi Keluarga sebagai Solusi Permasalahan Remaja di Aula Ngalau Indah, Balai Kota Payakumbuh, Selasa (27/8/2019). Diskusi diikuti oleh puluhan peserta dari unsur niniak mamak, bundo kanduang, guru BK, dan pengurus BEM se-Kota Payakumbuh.
Kabag Kesra Ul Fakhri menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut deklarasi Payakumbuh menolak pekat terutama permasalahan pada remaja mulai dari kerusakan moral hingga perilaku seks menyimpang. "Melalui diskusi ini diharapkan ditemukan solusi untuk mengatasi permasalahan remaja agar lebih sehat lahir dan batin sehingga menjadi generasi yang lebih baik," ucapnya.
Menurut Ul Fakhri, meskipun di sekolah sudah ditekankan pendidikan karakter, namun institusi keluarga tetap menjadi yang terpenting dalam membentuk karakter remaja. "Sehingga tugas kita bagaimana dalam keluarga juga tercipta suasana yang kondusif untuk pendidikan karakter karena sebagian besar waktu mereka di rumah," tuturnya.
Sementara itu Asisten II Setdako Payakumbuh Elzadaswarman yang membuka kegiatan diskusi secara resmi, mengapresiasi bagian Kesra yang sudah menggelar kegiatan ini. "Adanya globalisasi dan revolusi industri 4.0 yang membuat dunia ini seperti dalam telapak tangan kita, menjadi tantangan tersendiri yang mempengaruhi remaja kita," ucapnya.
Elzadaswarman pun membeberkan fakta dan jumlah pengidap HIV AIDS dan LGBT di Payakumbuh. "Ini menjadi masalah kita semua dan menjadi tanggung jawab kita. Mari kita ikuti diskusi ini semaksimal mungkin. Tetap think big, act small, act now," tuturnya.
Dalam diskusi tersebut, bertindak sebagai panelis aspek budaya Mak Katik, aspek psikologi Halfizh Alfara, dan aspek agama Ustaz Hannan Putra. Turut hadir Kasatpol PP Devitra, Kadis Pendidikan Agustion, dan Kadis Kesehatan Bakhrizal.
Kabag Kesra Ul Fakhri menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut deklarasi Payakumbuh menolak pekat terutama permasalahan pada remaja mulai dari kerusakan moral hingga perilaku seks menyimpang. "Melalui diskusi ini diharapkan ditemukan solusi untuk mengatasi permasalahan remaja agar lebih sehat lahir dan batin sehingga menjadi generasi yang lebih baik," ucapnya.
Menurut Ul Fakhri, meskipun di sekolah sudah ditekankan pendidikan karakter, namun institusi keluarga tetap menjadi yang terpenting dalam membentuk karakter remaja. "Sehingga tugas kita bagaimana dalam keluarga juga tercipta suasana yang kondusif untuk pendidikan karakter karena sebagian besar waktu mereka di rumah," tuturnya.
Sementara itu Asisten II Setdako Payakumbuh Elzadaswarman yang membuka kegiatan diskusi secara resmi, mengapresiasi bagian Kesra yang sudah menggelar kegiatan ini. "Adanya globalisasi dan revolusi industri 4.0 yang membuat dunia ini seperti dalam telapak tangan kita, menjadi tantangan tersendiri yang mempengaruhi remaja kita," ucapnya.
Elzadaswarman pun membeberkan fakta dan jumlah pengidap HIV AIDS dan LGBT di Payakumbuh. "Ini menjadi masalah kita semua dan menjadi tanggung jawab kita. Mari kita ikuti diskusi ini semaksimal mungkin. Tetap think big, act small, act now," tuturnya.
Dalam diskusi tersebut, bertindak sebagai panelis aspek budaya Mak Katik, aspek psikologi Halfizh Alfara, dan aspek agama Ustaz Hannan Putra. Turut hadir Kasatpol PP Devitra, Kadis Pendidikan Agustion, dan Kadis Kesehatan Bakhrizal.
#Ryan #E2