PADANG (RangkiangNagari) – Gubernur Irwan Prayitno mendukung keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota negara Indonesia yang baru. Dukungan yang sama juga diberikan mantan Wakil Presiden ke 6, Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno.
Mantan Wakil Presiden Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno mengatakan apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo positif. Karena ibu kota negara itu bisa saja pindah kemana-mana.
“Ibu kota negara itu bisa kemana-mana dan saya menanggapi dengan hal positif,” ujarny usai pengukuhan Dewan Harian Daerah (DHD) Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Sumbar sekaligus seminar nasional di Auditorium Gubernuran, Selasa (27/8)
Sementara itu, Irwan Prayitno menanggapi pemindahan ibukota negara Indonesia mengatakan, itu merupakan kebijakan dari pusat tentunya sebagai perwakilan pusat didaerah mendukung dan menyetujui setiap kebijakan pusat tersebut.
“Adapun kaitan persoalan koordinasi yang dipertanyakan orang. Tidak ada masalah, sebab di tengah kecanggihan teknologi IT tidak perlu dengan fisik. Kita bisa menggunakan telekonferensi. Surat menyurat dengan email, itupun sudah kita lakukan dengan daerah kabupaten dan kota,”katanya.
Selain itu kata Irwan, jikapun koordinasi tidak dapat melalui IT, dirinya akan datang secara fisik ketempat itu. Sebab, kata Irwan ke Jakarta pun sudah sering, jika pindah ke Kalimantan hanya menambah berapa jam perjalanan lagi.
“Saya rasa tidak ada masalah dalam hal kerjasama dan koordinasi,” pungkasnya lagi.
Untuk diketahui Ibu Kota negara akan dipindahkan di Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara.
Mantan Wakil Presiden Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno mengatakan apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo positif. Karena ibu kota negara itu bisa saja pindah kemana-mana.
“Ibu kota negara itu bisa kemana-mana dan saya menanggapi dengan hal positif,” ujarny usai pengukuhan Dewan Harian Daerah (DHD) Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Sumbar sekaligus seminar nasional di Auditorium Gubernuran, Selasa (27/8)
Sementara itu, Irwan Prayitno menanggapi pemindahan ibukota negara Indonesia mengatakan, itu merupakan kebijakan dari pusat tentunya sebagai perwakilan pusat didaerah mendukung dan menyetujui setiap kebijakan pusat tersebut.
“Adapun kaitan persoalan koordinasi yang dipertanyakan orang. Tidak ada masalah, sebab di tengah kecanggihan teknologi IT tidak perlu dengan fisik. Kita bisa menggunakan telekonferensi. Surat menyurat dengan email, itupun sudah kita lakukan dengan daerah kabupaten dan kota,”katanya.
Selain itu kata Irwan, jikapun koordinasi tidak dapat melalui IT, dirinya akan datang secara fisik ketempat itu. Sebab, kata Irwan ke Jakarta pun sudah sering, jika pindah ke Kalimantan hanya menambah berapa jam perjalanan lagi.
“Saya rasa tidak ada masalah dalam hal kerjasama dan koordinasi,” pungkasnya lagi.
Untuk diketahui Ibu Kota negara akan dipindahkan di Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara.
#Ryan