PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Untuk membekali kader-kader kesehatan kelurahan di wilayah binaannya, Puskesmas Ibuh menggelar sosialisasi penyakit menular kepada 4 orang kader perkelurahan di Gedung Rawat Inap Puskesmas Ibuh, Jumat (22/11/2019).
Selain menghadirkan narasumber dari Puskesmas, instansi yang dipimpin dr. Fadlan ini juga menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Payakumbuh untuk memberikan materi tentang informasi seputar HIV/AIDS.
Dalam paparannya, Dokter Poli Umum KIA, dr. Melati Setia Ningsih menyampaikan bahaya penyakit TB dihadapan para kader, selain itu dijuga disampaikan bagaimana kader mengajak masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), apalagi menyangkut kesehatan anak di keluarga.
"Perlu diperhatikan bagaimana anak-anak dapat diberikan imunisasi dan gizi yang cukup, apabila mendapati anak sakit maka segerlah dibawa untuk diperiksa di puskesmas. Hal ini sangat esensi sekali, dimana keberadaan kader kesehatan untuk menjadi perpanjangan tangan dari puskesmas ke masyarakat, sehingga meminimalisir masalah kesehatan yang terjadi," kata dr. Melati.
Sementara itu penyampaian dari instansi yang diketuai oleh Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Komisi Penanggulangan AIDS kepada para kader kesehatan, dimana perlu adanya kesadaran masyarakat untuk dapat memahami kalau HIV/AIDS adalah penyakit berbahaya yang penderitanya tidak bisa disembuhkan. Untuk itu para kader diharapkan mampu menginformasikan kepada masyarakat bagaimana betul bahaya HIV/AIDS ini.
Selain itu, KPA juga menyampaikan bahaya perilaku seksual yang menyimpang, baik itu dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgeder (LGBT) maupun perilaku seksual lainnya yang tidak sesuai dengan norma di masyarkat.
"Sesuai amanah dari Walikota Riza Falepi agar pemahaman bahaya HIV/AIDS dan perilaku seksual menyimpang di masyarakat dapat kita sosialisasikan terus agar Kota Payakumbuh memiliki SDM dengan sikap mental yang berlandaskan ABS-SBK," kata Fahman Rizal selaku Sekretaris KPA.
Selain menghadirkan narasumber dari Puskesmas, instansi yang dipimpin dr. Fadlan ini juga menggandeng Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Payakumbuh untuk memberikan materi tentang informasi seputar HIV/AIDS.
Dalam paparannya, Dokter Poli Umum KIA, dr. Melati Setia Ningsih menyampaikan bahaya penyakit TB dihadapan para kader, selain itu dijuga disampaikan bagaimana kader mengajak masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), apalagi menyangkut kesehatan anak di keluarga.
"Perlu diperhatikan bagaimana anak-anak dapat diberikan imunisasi dan gizi yang cukup, apabila mendapati anak sakit maka segerlah dibawa untuk diperiksa di puskesmas. Hal ini sangat esensi sekali, dimana keberadaan kader kesehatan untuk menjadi perpanjangan tangan dari puskesmas ke masyarakat, sehingga meminimalisir masalah kesehatan yang terjadi," kata dr. Melati.
Sementara itu penyampaian dari instansi yang diketuai oleh Walikota Payakumbuh Riza Falepi, Komisi Penanggulangan AIDS kepada para kader kesehatan, dimana perlu adanya kesadaran masyarakat untuk dapat memahami kalau HIV/AIDS adalah penyakit berbahaya yang penderitanya tidak bisa disembuhkan. Untuk itu para kader diharapkan mampu menginformasikan kepada masyarakat bagaimana betul bahaya HIV/AIDS ini.
Selain itu, KPA juga menyampaikan bahaya perilaku seksual yang menyimpang, baik itu dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgeder (LGBT) maupun perilaku seksual lainnya yang tidak sesuai dengan norma di masyarkat.
"Sesuai amanah dari Walikota Riza Falepi agar pemahaman bahaya HIV/AIDS dan perilaku seksual menyimpang di masyarakat dapat kita sosialisasikan terus agar Kota Payakumbuh memiliki SDM dengan sikap mental yang berlandaskan ABS-SBK," kata Fahman Rizal selaku Sekretaris KPA.
#Ryan #E2