PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Walikota Payakumbuh H. Riza Falepi di antara kepala daerah yang sukses di Asia Tenggara.
Phillip Kotler Center for Asean Marketing dari Markplus. INC bersama Dirjen Otoda Kemendagri, memberikan gelar bergengsi buat Walikota Payakumbuh dua periode itu. Dengan penghargaan Walikota Entrepreneur Award (WEA) 2019.
Penghargaan setingkat Asean itu diserahkan Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro kepada Walikota Riza Falepi dalam acara di Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (4/12). Ikut hadir dalam acara tersebut Sekdako Payakumbuh H. Rida Ananda dan Kepala Bappeda Ifon Satria Chan.
Pengamatan Markplus INC sebuah kantor marketing tingkat Asean, cukup panjang dalam memilih kepala daerah setingkat gubernur, bupati dan walikota di Indonesia, untuk diberikan penghargaan WEA 2019 ini. Lembaga Markplus juga melakukan klarifikasi dan meminta data ke Ditjen Otoda Kemendagri.
Riza Falepi ditetapkan sebagai penerima WEA kategori kemiskinan dan perdagangan. Dalam lima tahun terakhir, Riza Falepi sukses menekan angka kemiskinan dari 9%
di awal kepemimpinannya menjadi 5,77% akhir 2018 lalu.
Bukan sekedar menekan angka kemiskinan, mantan senator DPD RI ini, berdasarkan data di Ditjen Otoda, Payakumbuh di antara kota yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional dan Provinsi Sumatera Barat. Pertumbuhan Ekonomi Payakumbuh di tahun 2018 adalah 6,14.
Dalam memerangi kemiskinan di Payakumbuh, selain membantu warga dengan berbagai bantuan modal usaha, masyarakat juga dibantu dengan papan. Yaitu menyulap rumah tidak layak menjadi rumah layak huni. Tidak kurang dari 5.000-an rumah warga miskin dibangun pemko dalam lima tahun belakangan
Warga miskin dan pencari kerja, keterangan Sekdako Rida Ananda dan Kepala Bappeda Ifon Satria, didorong berjiwa usaha. Makanya, lompatan usaha mikro di Payakumbuh melejit cukup pesat. Pemko memfasilitasi pengusaha mikro dengan pihak perbankan. Dampaknya, PDRB Payakumbuh terkatrol kearah positif 6.341.897,41 (juta rupiah) atas dasar harga berlaku. angka dimaksud tertinggi di Sumatera Barat.
Walikota Riza Falepi yang dihubungi, mengaku, pihaknya akan terus mendorong warga dan jajaran pemerintahannya untuk terus berinovasi dan meningkatkan SDM dan pelayanan publik. Walikota berkeinginan, masyarakatnya ulet dan tangguh sebagai entrepreneur muda.
"Saya ingin menciptakan pengusaha-pengusaha muda di negeri ini, agar tak banyak berangan-angan menjadi ASN," tegas Riza Falepi yang kini digadang-gadangkan untuk maju ke Sumbar 1.
Ditambahkan, dirinya merasa bangga atas raihan tersebut karena bisa berdiri sejajar menerima penghargaan tersebut bersama walikota dan bupati berprestasi lain di Indonesia seperti Walikota Bandung, Bupati Banyuwangi, dan lain-lain.
"Ini merupakan penghargaan terhadap kerja keras kita selama ini, sekaligus tantangan untuk bisa terus mempertahankan dan meningkatkan apa yang sudah kita capai khususnya dalam menumbuhkan jiwa entrerpreneur serta memberi layanan terbaik bagi warga Payakumbuh," pungkas Riza.
Phillip Kotler Center for Asean Marketing dari Markplus. INC bersama Dirjen Otoda Kemendagri, memberikan gelar bergengsi buat Walikota Payakumbuh dua periode itu. Dengan penghargaan Walikota Entrepreneur Award (WEA) 2019.
Penghargaan setingkat Asean itu diserahkan Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro kepada Walikota Riza Falepi dalam acara di Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (4/12). Ikut hadir dalam acara tersebut Sekdako Payakumbuh H. Rida Ananda dan Kepala Bappeda Ifon Satria Chan.
Pengamatan Markplus INC sebuah kantor marketing tingkat Asean, cukup panjang dalam memilih kepala daerah setingkat gubernur, bupati dan walikota di Indonesia, untuk diberikan penghargaan WEA 2019 ini. Lembaga Markplus juga melakukan klarifikasi dan meminta data ke Ditjen Otoda Kemendagri.
Riza Falepi ditetapkan sebagai penerima WEA kategori kemiskinan dan perdagangan. Dalam lima tahun terakhir, Riza Falepi sukses menekan angka kemiskinan dari 9%
di awal kepemimpinannya menjadi 5,77% akhir 2018 lalu.
Bukan sekedar menekan angka kemiskinan, mantan senator DPD RI ini, berdasarkan data di Ditjen Otoda, Payakumbuh di antara kota yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional dan Provinsi Sumatera Barat. Pertumbuhan Ekonomi Payakumbuh di tahun 2018 adalah 6,14.
Dalam memerangi kemiskinan di Payakumbuh, selain membantu warga dengan berbagai bantuan modal usaha, masyarakat juga dibantu dengan papan. Yaitu menyulap rumah tidak layak menjadi rumah layak huni. Tidak kurang dari 5.000-an rumah warga miskin dibangun pemko dalam lima tahun belakangan
Warga miskin dan pencari kerja, keterangan Sekdako Rida Ananda dan Kepala Bappeda Ifon Satria, didorong berjiwa usaha. Makanya, lompatan usaha mikro di Payakumbuh melejit cukup pesat. Pemko memfasilitasi pengusaha mikro dengan pihak perbankan. Dampaknya, PDRB Payakumbuh terkatrol kearah positif 6.341.897,41 (juta rupiah) atas dasar harga berlaku. angka dimaksud tertinggi di Sumatera Barat.
Walikota Riza Falepi yang dihubungi, mengaku, pihaknya akan terus mendorong warga dan jajaran pemerintahannya untuk terus berinovasi dan meningkatkan SDM dan pelayanan publik. Walikota berkeinginan, masyarakatnya ulet dan tangguh sebagai entrepreneur muda.
"Saya ingin menciptakan pengusaha-pengusaha muda di negeri ini, agar tak banyak berangan-angan menjadi ASN," tegas Riza Falepi yang kini digadang-gadangkan untuk maju ke Sumbar 1.
Ditambahkan, dirinya merasa bangga atas raihan tersebut karena bisa berdiri sejajar menerima penghargaan tersebut bersama walikota dan bupati berprestasi lain di Indonesia seperti Walikota Bandung, Bupati Banyuwangi, dan lain-lain.
"Ini merupakan penghargaan terhadap kerja keras kita selama ini, sekaligus tantangan untuk bisa terus mempertahankan dan meningkatkan apa yang sudah kita capai khususnya dalam menumbuhkan jiwa entrerpreneur serta memberi layanan terbaik bagi warga Payakumbuh," pungkas Riza.
#Ryan #E2