PARIAMAN (RangkiangNagari) – Badai pandemi Covid-19 belum berhenti. Terjangannya merebak ke mana-mana. Tak hanya sektor kesehatan, tapi juga meremukkan perekonomian negeri ini.
Kini, banyak yang kehilangan pekerjaan karena lesunya geliat ekonomi di tanah air. Untung saja, di tengah resesi ekonomi yang semakin memburuk ini, Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) dari Kementrian PUPR hadir untuk tetap membangun sikap optimis. Turut mensupport kelesuan ekonomi tersebut dengan program padat karya.Betapa tidak, Tommy, salah seorang warga Kota Pariaman, telah merasakan dampak positif program tersebut. Anak muda yang bekerja pada kegiatan padat karya program Kotaku di Kelurahan Balai Naras ini, sebelumnya bekerja di Pulau Batam, sebagai buruh pabrik. Namun karena dampak dari pandemi ini, Tommy termasuk salah seorang yang dirumahkan.Akibatnya, dia menjadi kehilangan pekerjaan di perantauan, dan akhirnya terpaksa pulang kampung. Di kampung kebetulan sedang berlangsung kegiatan padat karya Program Kotaku, yakni membangun galeri dan los pasar di Balai Naras, Kecamatan Pariaman Utara dengan dana BPM (Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat) sebesar Rp1 miliar.
“Program ini cukup membantu masyarakat. Melalui padat karya ini, banyak ekonomi warga yang terselamatkan,” ucap Tommy.
Selama bekerja pada kegiatan tersebut, Tommy sudah mendapatkan keahlian baru pula, yakni berupa pelatihan dan sertifikat sebagai tukang. Selain mendapat pelatihan tukang dan sudah bersertifikat sebagai tukang, dari hasil bekerja tersebut dia bisa menyisihkan penghasilannya sedikit demi sedikit hingga dia bisa pula membeli sebuah becak motor.
“Andai pada karya itu usai, setidaknya saya sudah punya modal untuk usaha selanjutnya, yakni menjadi tukang becak motor,” ucapnya.
Dia berharap dengan becak inilah nanti dia akan meneruskan kehidupannya bersama orang tua dan adik adiknya.
Sementara, Team Leader Program Kotaku OC 2 Provinsi Sumatera Barat, Bajang Ahmadi, menyebutkan, Program Kotaku ini bertujuan untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan melalui kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemda.
Katanya, program ini untuk mendorong dan memberdayakan masyarakat setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasannya.
“Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, Program Kotaku juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/pelosok. Pola pelaksanaannya juga harus memperhatikan protokol physical and social distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” ucap Bajang Ahmadi kepada singgalang.co.id, Senin (28/09/2020).
Menurutnya, melalui pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM), Program Kotaku dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat, baik sosial dan ekonomi. “Yang jelas, program ini juga berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran akibat Covid-19. Seperti pembangunan pasar di kelurahan Balai Naras Kota Pariaman ini tentunya.
#Ryan