Pasaman (Rangkiangnagari) - Impian puluhan tahun masyarakat Kabupaten Pasaman, khususnya para petani ikan daerah ini, akan segera terwujud. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Pabrik Pakan ikan Mandiri oleh Bupati Pasaman H. Benny Utama, didampingi Direktur Obat dan Pakan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Balai Benih Ikan (BBI) Kecamatan Rao Selatan, Kamis (23/6).
"Pembangunan pabrik pakan memjadi sangat monumental, karena sudah lama diimpikan masyarakat petani ikan di Kabupaten Pasaman," ujar Bupati Benny Utama.
Dijelaskan bupati, masalah utama petani ikan Pasaman adalah persoalan pakan yang sulit didapat dan harganya mahal. Untuk itu Ia berharap, selama proses pembangunan pabrik, tidak ada kendala yang menghambat, dan minta semua pihak untuk ikut mendukung.
"Saya tidak ingin ada kendala yang menghalang-halangi proses pembangunannya. Karena dengan lancarnya proses pembangunan pabrik ini sekarang, kita berencana akan bermohon kembali kepada Bapak Menteri KKP untuk membangun tambahan pabrik pakan baru di Kabupaten Pasaman," ungkapnya.
Melalui Direktur Obat dan Pakan Ikan (OPI) KKP yang hadir saat itu, Bupati minta kepada Menteri KKP untuk kedepannya bisa menambah kapasitas produksi pakan, atau menambah unit pabrik pakan mandiri, guna memenuhi kebutuhan pakan ikan di Pasaman.
"Untuk lokasi tanahnya, kami akan siapkan," ujarnya menegaskan.
Dijelaskan juga bahwa, pembangunan pabrik pakan ikan mandiri di Kabupaten Pasaman, sepenuhnya dibiayai dan dilaksanakan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan. Hal ini implementasi dari penetapan Kabupaten Pasaman sebagai Kawasan Kampung Perikanan Budidaya, melalui SK Menteri KKP Nomor 64 tahun 2021 tentang Kampung Perikanan Budidaya.
Dalam lampiran SK Menteri KKP tersebut, Kabupaten Pasaman (komoditi Ikan Mas), ditetapkan sebagai kampung Perikanan Budidaya bersama lima daerah jamnya, yakni Kabupaten Ogan Komiring Hulu, Sumatera Selatan (Ikan Patin), Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Ikan Nila Salin), Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Ikan Bandeng), Kupang, NTT (Ikan Kerapu) dan Lombok Timur, NTB (Lobster).
"Di sini jelas bahwa Pasaman merupakan kabupaten terdepan dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia di bidang budidaya perikanan," ucap Bupati Benny Utama yang disambut tepuk tangan pajabat dan masyarakat yang hadir saat itu.
Tetakhir, Bupati Pasaman minta, agar pihak rekanan kontraktor yang mengerjakan pembangunan pabrik, untuk mempekerjakan masyarakat lokal.
"Kalau pekerja bangunan, sepertinya tidak perlu di datangkan dari luar, karena masyarakat Pasaman banyak yang ahli di bidang ini," ujar bupati.
Direktur Pakan dan Obat Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Ir. Ujang Komaruddin, MSC dalam sambutannya menjelaskan bahwa biaya terbesar dari usaha perikanan air tawar, adalah pakan.
Jadi, katanya, jika pabrik ini sudah beroperasi, diharapkan keuntungan petani ikan Pasaman bisa naik 30 persen, akibat turunnya biaya produksi, dari ketersediaan pakan yang diproduksi pabrik pakan mandiri Kabupaten Pasaman ini nanti
Ujang Komarudin turut menyampaikan terima kasih pada Bupati Pasaman yang telah menghibahkan tanah untuk lokasi pabrik pakan ikan seluas 3000 M2.
"Selain bangunan pabrik, di lokasi ini juga. akan dibangun kantor, mess karyawan, gardu listrik dan infrastruktur pendukung lainnya," jelasnya, sembari menyebut pembangunan pabrik memakan waktu 5 bulan, atau hingga November nanti
Dijelaskan pula, di lokasi pabrik ini nanti, bisa dijadikan tempat pelatihan pengolahan dan pembuatan pekan ikan oleh masyarakat petani ikan Kabupaten Pasaman.
Ditambahkan Ujang, tahun 2021 lalu, baru ada enam kampung budidaya Perikanan di Indonesia, termasuk Kabupaten Pasaman. Namun tahun 2022 ini sudah berkembang menjadi 130 kampuang perikanan budidaya baru. Artinya, Pasaman tetap terdepan.
Di ujung acara, Diretur Obat dan Pakan Ikan menyerahkan bantuan 10 unit Becak Motor dan tiga unit mesin pakan dengan kapasitas 150 kg / jam, serta bibit lele 26.500 ekor, ditambah 2,5 ton pakan ikan untuk tiga kelompok tani perikanan Pasaman
Acara. yang berlangsung di areal perkolaman BBI Rao Selatan, dihadiri pejabat KKP, kepala Dinas Perikanan Provinsi Sumatera Barat, DR. Ir. Desniati, MM, Kepala OPD Pemkab Pasaman, para penyuluh perikanan dan ketua kelompok tani ikan se-Kabupaten Pasaman(tio).