Painan (Rangkiangnagari) - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, melakukan silaturahmi ke Cikeas, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (29/4) malam.Kunjungan silaturahmi itu disambut langsung oleh, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan didampingi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Demikian ungkapan yang disampaikan Anggota DPR RI Komisi I Fraksi Partai Demokrat, H. Darizal Basir, pada sejumlah wartawan di Painan (30/4).
Kepada sejumlah wartawan H Darizal Basir mengatakan. Dalam kunjungan silaturahmi itu Ketum Demokrat, AHY, mengatakan. Antara Partai Demokrat dan Golkar sama-sama membuka diri ke depan, karena butuh kerja sama antar kekuatan politik untuk membangun bangsa.
“Saya dengan sukacita membuka diri untuk bergabungnya kekuatan politik. Kami juga yang saat ini terus membangun Koalisi Perubahan tentu juga membuka diri, karena di negara besar tidak mungkin satu dua elemen saja yang berperan. Basisnya adalah untuk membangun bangsa dibutuhkan kerja sama antar berbagai kekuatan politik. Kita Golkar dan Demokrat ingin berperan lebih besar lagi, lebih baik lagi untuk negeri kita ini,” Demikian ungkap AHY, Ketum kami Partai Demokrat ujar H. Darizal Basir.
Lanjut H. Darizal Basir, Airlangga bersama rombongan tiba di Cikeas lebih kurang pukul 18.47 WIB, disambut langsung dengan hangat di depan gerbang kediaman oleh AHY dan rombongan. Mereka berdua sempat menyapa awak media dan berfoto bersama. Saat berjalan menuju bagian dalam rumah, kedua ketum parpol itu sempat berbincang sejenak. Bahkan, Airlangga mengamati piala Lavani Sports Center yang merupakan tim voli binaan SBY.
“Pialanya makin banyak nih,” puji Airlangga. Setelah itu pertemuan dilaksanakan di perpustakaan pribadi SBY secara tertutup,” terangnya.
AHY juga menjelaskan bahwa pertemuan kedua partai malam itu juga menyoroti demokrasi di Indonesia yang akhir-akhir ini mengalami kemunduran, seperti halnya wacana pemberlakuan sistem proporsional tertutup dalam pelaksanaan Pemilihal lalu lolos Legislatif 2024.
“Sistem proporsional tertutup atau terbuka kita tidak ingin demokrasi kita mundur jauh ke belakang karena perubahan sistem yang fundamental,” ujarnya.
Hal lain yang dibahas dalam pertemuan tentu terkait situasi terkini dalam dua minggu terakhir. Sehingga dalam pertemuan Demokrat dan Golkar juga membahas kemungkinan yang bisa dihadapi ke depan.
“Tetapi tentu kita menyikapi konstelasi politik terkini satu-dua minggu terakhir ini luar biasa. Kita ikuti di media massa, masih suasana lebaran tapi begitu dinamis dan rasanya patut bagi dua partai ini untuk duduk bersama dan membicarakan berbagai kemungkinan yang bisa kita hadapi ke depan. Semangatnya adalah bagaimana Indonesia semakin maju dan sejahtera, dan kita berharap tidak ada hak warga negara yang dikebiri, baik hak memilih dan hak untuk dipilih dalam Pilpres dan Pileg 2024 mendatang,” ujarnya saat itu.
Dalam kesempatan yang sama Airlangga juga menyampaikan hasil pertemuan. Mereka bersepakat tidak akan menjadikan Pemilu maupun Pilpres 2024 sebagai ajang kontestasi politik yang hanya mementingkan kemenangan seperti di Amerika Serikat.
“Partai Golkar dan Partai Demokrat sepakat bahwa pemilu itu bukan the winner takes it all. Artinya kita ini kan Indonesia raya, kita bukan seperti Amerika, demokrasi yang kebarat-baratan itu demokrasi yang the winner takes it all. Sedangkan kita demokrasi Pancasila jadi siapa pun yang menang mari kita bersama-sama membangun negeri,” kata Airlangga lagi.
Turut mendampingi Airlangga dalam pertemuan itu, antara lain Waketum Partai Golkar Firman Soebagyo, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Bendahara Umum Partai Golkar Dito Ganinduto, Ketua DPP Partai Golkar Airin Rachmi Diany dan Ilham Permana.
Sementara yang mendamping AHY antara lain Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya, Wakil Ketua Umum Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Sekretaris Majelis Tinggi Andi Mallarangeng. (Dodi)