PADANG (RangkiangNagari) – Final ideal. Ya, begitu tajuk duel final cabor sepakbola SEA Games edisi ke-32 Kamboja, Selasa (16/5) malam WIB ini di Olympic Stadium, Phnom Penh.
Laga antara Indonesia versus Thailand ini juga sebagai sebagai ajang pembuktian kedua negara. Siapa yang menjadi raja sepakbola di pesta multi olahraga se-Asia Tenggara ini.
Pelatih Garuda Muda -julukan Timnas U-22 Indonesia- Indra Sjafri memastikan jika tim asuhannya tidak akan melepaskan peluang untuk merebut medali emas SEA Games 2023 Kamboja setelah memastikan diri berlaga di partai puncak pesta olahraga dua tahunan itu.
“Tim ini telah berproses sejak fase grup hingga semifinal dengan hasil baik dan kami dengan seluruh pemain sudah berkomitmen, besok bisa memberikan yang terbaik,” kata Indra Sjafri di Phnom Penh Hotel, dikutip dari Antara, Senin (15/5).
Menurut juru taktik urang awak itu, menjelang laga krusial ini seluruh pemain dalam kondisi terbaik sehingga pihaknya tidak akan kesulitan dalam menentukan sebelas pemain pertama menghadapi Timnas Thailand.
“Termasuk Pratama Arhan kondisinya bagus. Tapi secara regulasi dia tidak bisa main (kartu merah). Jadi kita berkekuatan 19 pemain yang semua siap diturunkan,” katanya menambahkan.
Coach IS, juga menyatakan bahwa dukungan pemerintah, Kemenpora, KOI, KONI dan kerja baik dari CdM yang menyiapkan lapangan yang sangat fantastik untuk persiapan selama di Kamboja.
“Saya dalam kesempatan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada klub tempat pemain berasal dan juga kerja sama yang baik dari mulai bulan Maret bersama pelatih klub dan saya mengapresiasi itu,” kata Indra menjelaskan.
Dalam duel melawan Thailand, Indra Sjafri sepertinya tidak ingin mengambil resiko dengan merubah formasi. Ia tetap akan mengandalkan formasi andalannya yakni 4-3-3.
Lalu, bagaimana rancangan skema 4-3-3 itu? Di posisi penjaga gawang, Ernando Ari masih belum tergantikan. Hanya saja ada perubahan di lini belakang setelah Pratama Arhan dipastikan absen akibat hukuman kartu merah.
Indra Sjafri diprediksi memasang bek milik PSIS Semarang yakni Mohammad Haykal Alhafiz di posisi bek kiri.
Kemudian bek kanan masih diperkuat oleh Bagas Kaffa. Kabarnya, saudara kembar Bagus Kahfi tersebut tengah disiapkan sebagai algojo lemparan maut.
Ia ternyata juga memiliki keahlian hampir sama seperti Pratama Arhan, yakni bisa melakukan lemparan ke dalam dengan jauh.
Taktik lemparan maut ini beberapa kali sempat membuat lawan Timnas Indonesia U-22 kerepotan. Terbukti, dua dari tiga gol ke gawang Vietnam terjadi berkat lemparan maut.
Kemudian di posisi dua bek tengah ada perubahan, di mana posisi Komang Teguh Trisnanda akan digantikan oleh Muhammad Ferarri.
Hal tersebut lantaran Muhammad Ferarri mampu tampil apik saat Timnas Indonesia U-22 kontra Vietnam. Sundulannya sempat membuat gawang skuat The Golden Star bergetar di menit ke-53.
Muhammad Ferarri akan berduet dengan Rizky Ridho yang sudah memiliki banyak pengalaman membela Timnas Indonesia senior.
Sektor lini tengah dan depan?
Untuk tiga pemain tengah, Alfeandra Dewangga akan kembali menjadi andalan di sektor gelandang bertahan atau jangkar.
Selanjutnya ada Taufany Muslihuddin yang dipastikan menjadi andalan sejak menit awal. Dirinya menunjukan peforma meningkat, dan sempat menjadi penentu kemenangan Timnas Indonesia U-22 atas Vietnam.
Ia akan berkreasi bersama Marselino Ferdinan yang juga tampil apik di laga semifinal. Meski bermain kurang meyakinkan di babak kedua, Marselino mampu membuktikan kualitas di babak kedua saat bersua Vietnam.
Untuk trio lini depan, Indra Sjafri diprediksi masih yakin dengan kemampuan Fajar Fathur Rahman, Ramadhan Sananta dan Witan Sulaeman.
Kemudian kubu The War Elephant -julukan Timnas Thailand U22- bagaimana pula?
Pelatih Timnas Thailand U-22, Issara Sritaro, menatap antusias laga kontra Timnas Indonesia U-22 di final SEA Games 2023. Dia menyebut duel itu akan jadi laga yang menyenangkan.
Sritaro mengatakan pertandingan final akan diisi oleh dua tim yang berkualitas dalam turnamen tersebut.
“Jelas, tim-tim yang lolos ke final, dianggap sebagai tim yang bagus dan berkualitas, baik pemain, termasuk pelatih dan staf, di pertandingan berikutnya,” kata Sritaro, dikutip dari SMM Sport dan dinukil dari Okezone, Senin (15/5).
“Kami tidak bisa menjawab banyak sampai kami pergi ke lapangan. Saya senang dan merasa terhormat untuk bermain melawan tim yang hebat. Setiap orang memiliki bakat dan itu akan menjadi pertandingan yang menyenangkan,” sambungnya.
Lebih lanjut, Sritaro menegaskan tidak terkejut melihat Timnas Indonesia U-22 berhasil melangkah ke partai pamungkas. Pelatih asal Thailand itu berpendapat, Garuda Muda akan diuntungkan dengan waktu istirahat lebih panjang dalam turnamen ini.
“Saya tidak kaget Indonesia lolos ke final karena mereka lebih banyak beristirahat. Tim kami hanya tinggal selama satu hari, dan pertandingan terakhir (di fase grup) kita bertemu dengan Vietnam,” tutur Sritaro.
“Jelas, Indonesia adalah tim yang bagus, mereka gesit dan cepat, jadi sekarang kami harus fokus pada diri kami sendiri,” sambungnya.
Well, Timnas Indonesia sudah puasa medali emas sejak 32 tahun lalu. Terakhir Timnas Garuda merebut emas pada SEA Games 1991 Manila. Akankah ditangan pelatih urang awak ini, medali bergengsi itu kembali bisa direngkuh?
#Rn