PARIAMAN (RangkiangNagari) – Wakil Walikota Pariaman sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stuning (TPPS), Mardison Mahyuddin menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) pertemuan sekaligus silaturrahmi Ketua Tim Penanganan Stunting Kabupaten/Kota se-Sumatra Barat di rumah dinas Wakil Gubernur Sumbar, Minggu (30/4/2023).
Pertemuan Wakil Wali Kota dan Wakil Bupati se-Sumbar tersebut diinisiasi oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldi untuk membahas isu-isu strategis dalam pencegahan potensi risiko stunting di wilayah masing-masing.
Wawako Mardison mengatakan, Kota Pariaman masuk sepuluh besar daerah di Sumbar yang berhasil menurunkan angka stunting.
“Menurut hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), tercatat angka persentase prevelansi stunting Kota Pariaman terendah di Sumbar yaitu 9,3 persen. Hal itu mengalami penurunan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 18,4 persen,” terangnya.
Mardison mengatakan, Kota Pariaman sangat berkomitmen untuk menurukan angka stunting agar bisa menuju zero growth stunting ke depannya.
“Pencegahan stunting menjadi tugas bersama karena menjadi persoalan serius secara nasional. Bahkan, Presiden menekankan hal ini kepada setiap daerah. Penurunan angka stunting di Kota Pariaman ini tidak terlepas dari penanganan yang sangat signifikan dari OPD, Forkompinda dan masyarakat,” ujarnya.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri tetap dilakukan musyawarah dalam melakukan penekanan dan banyak aksi kelapangan terutama kepada petugas TPPS secara intens menyampaikan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan, kesehatan dan asupan gizi yang cukup baik bagi ibu hamil maupun balita,” tambah Wawako.
Penyebab stunting, katanya, tidak hanya masalah gizi dan pola makan saja, tapi pola asuh, air bersih, sanitasi, juga penting. Termasuk masalah sosio-kultural, dan ekonomi. Bagi Mardison, zero stunting di Kota Pariaman merupakan keharusan yang mesti dilakukan agar tumbuh generasi muda yang sehat dan SDM yang berkualitas di Kota Pariaman.
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy sangat mengapresiasi keberhasilan Pemko Pariaman yang berhasil menurunkan angka stunting hingga 9,3 persen. Ia menilai, komitmen dan visi Pemko Pariaman juga cukup jelas dalam mendukung penurunan angka stunting ini. Menurut Audy yang juga selaku Ketua TPPS Sumbar tersebut, keberhasilan Kota Pariaman ini harus diapresiasi, mengingat kondisi angka stunting di Sumbar yang sedang meningkat.
Diketahui angka stunting di Sumbar meningkat. Tercatat angka stunting Sumbar pada tahun 2021 sebesar 23,3 persen sudah berada di bawah rata-rata nasional. Namun, pada tahun 2022 mengalami kenaikan 1,9 persen menjadi 25,2 persen, sehingga saat ini berada di atas rata-rata nasional, yaitu 21,6 persen.
Wagub menambahkan, peran pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan pelaksanaan intervensi spesifik terhadap penurunan angka stunting.
Percepatan penurunan angka stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas. Peran aktif pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam memastikan pelaksanaan intervensi spesifik dapat berjalan dengan baik di masing-masing daerahnya.
“Makanya hari ini kita ajak Ketua TPPS di kabupaten/kota untuk berkumpul mencari solusi bagaimana kasus stunting ini angkanya terus menurun,” kata Wagub Audy.
Meski demikian, terlepas dari itu Wagub menyampaikan upaya intervensi wajib pemerintah daerah dalam penurunan stunting. Di antaranya pemberian pil penambah darah terkhusus pada ibu hamil dan peningkatan konsumsi protein hewani pada anak di seluruh Sumbar.
Audy berpesan agar setiap Ketua TPPS di daerahnya masing-masing diminta bekerja maksimal serta selalu berkoordinasi sehingga angka stunting semakin menurun.
#Rn