Padang (Rangkiangnagari) - Prof Dr James Heliward mengatakan bahwa kebijakan pembibitan ternak sangat tergantung dengan peningkatan populasi dan produksi ternak lokal.
Dengan memanfaatkan ternak lokal di seluruh daerah akan mampu memenuhi kebutuhan daging dan ikutannya di republik ini.
Selain mengoptimalkan ternak lokal dan produksi ternak, James juga mengurai terkait dengan sumberdaya manusia peternakan.
Para peternak harus didukung juga oleh sumberdaya alam yang memadai, tersedia lahan dan serta makanannya.
Pemerintah juga mendorong tersedia infrastruktur sehingga proses produksi bisa berjalan dengan baik. Disamping itu pemerintah menyediakan pendampingan terhadap para peternak.
Dengan upaya seperti itu diharapkan mampu memenuhi kebutuhan daging di repbulik Indonesia.Kuncinya memang diperlukan sinergitas berbagai pihak, mulai dari petani, pengusaha dan pemerintah termasuk kalangan perguruan tinggi.
Sementara pembicara yang lain Dr. Rhesti Indrastuti dalam pemaparan menjelaskan terkait hasil penelitian tentang pembibitan dengan kawin buatan ( insiminasi buatan).
Dalam diskusi-diskusi yang berlangsung siang itu, petani dari Lampung Suhadi mengeluhkan tentang pengetahuan peternak dalam diteksi birahi termasuk masalah koorporasi.
Mereka mempertanyakan untuk program embrio buatan atau embrio transfer. Memang dengan program embrio transfer akan lebih baik dan akan lebih terjamin mutu dan kualitas ternak
Talk show bidang peternakan ini dihadiri kepala dinas peternakan Sumbar Sukarli Sumarjo Spt, MSi, ketua ISPI Sumbar Dr Basril Basyar. Peserta berasal dari petani dan peternak se- Indonesia. Talk show ini dimoderatori Dr Fuad Madarisa MSc.(*01).