PADANG (RangkiangNagari) – Para pengusaha industri kecil dan menengah di Sumatra Barat didorong membangun dan mengembangkan usahanya secara digital. Salah satunya dengan membangun startup sendiri.
Dorongan itu dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI bersama Dinas Komunikasi dan Informatika Sumbar dengan menghadirkan sejumlah mentor pada kegiatan “#Hack4id Gerakan Nasional 1000 Startup Digital” yang dilaksanakan di Aula Lantai 3 Gedung Bappeda Sumatra Barat, Sabtu (30/9/2023).
Koordinator Tim Startup Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Soni Hendra Sudaryana mengatakan, gerakan ini telah dimulai sejak 2017 lalu. Bahkan sejak diluncurkan hingga kini sudah ada 1.400 start up lokal yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Sumbar sendiri masuk sebagai salah satu hub dari 13 hub #Hack4id yang ditetapkan Kementerian Kominfo.
Dia menyebutkan, Indonesia memiliki potensi yang lumayan besar untuk menghadirkan dan mengembangkan startup sendiri. Walaupun, diakuinya “talents” (bakat) dan “enginer” (insinyur) masih menjadi kendala tersendiri. “Kita masih kekurangan “enginer”. Secara total hingga 2030, kita butuh sembilan juta enginer,” sebut Soni.
Selain itu, diakuinya saat ini belum ada startup lokal yang terlihat berkembang pesat, karena perjalanan sebuah startup menurutnya butuh waktu lima hingga sepuluh tahun. “Jadi kalau ada startup muncul di Sumatra Barat ini, maka kemajuannya baru akan terlihat lima atau sepuluh tahun mendatang,” sebutnya.
Dia mendorong generasi muda Sumbar yang memiliki usaha untuk membangun bisnisnya dengan startup sendiri. Program atau Gerakan 1000 Startup Digital ini menurutnya menjadi jembatan bagi generasi muda untuk berkembang dengan membuat startup sendiri. Apalagi, Pemerintah RI melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyiapkan berbagai hal untuk mendukung hal tersebut. Akses internet yang terkoneksi baik antar daerah di Indonesia. Saat ini, jaringan internet juga telah didukung dengan keberadaan sembilan satelit, setengah juta BTS, setengah juta kilometer kabel optik, serta keberadaan WiFi yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat dan lainnya.
Perlu adaptasi
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menyambut baik dilaksanakannya kegiatan #Hack4id Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Sumatra Barat. Salah satu misi Sumatra Barat dibawah kepemimpinannya dengan Gubernur Sumbar adalah meningkatkan usaha perdagangan dan industri kecil menengah serta ekonomi digital. “Mungkin tidak banyak provinsi di Indonesia yang memiliki misi seperti Sumatra Barat,” sebutnya.
Menurutnya, kemajuan teknologi tidak dapat dicegah. Regulasi pemerintah hanya bisa membatasi, makanya masyarakat diminta harus dapat mengikuti perkembangannya. “Kita harus bisa beradaptasi supaya tidak ketinggalan,” pesannya.
Soal adaptasi pada perkembangan teknologi, Sumbar katanya termasuk provinsi paling kreatif di Sumatera. Bahkan untuk hal ini, provinsi ini sudah mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kominfo pada tahun 2022 lalu. Untuk itu, dia berharap di Sumbar muncul pula Startup Lokal yang bisa mendunia. “Saya senang ada kegiatan ini di sini. Selama ini, kita memang termasuk provinsi kreatif, namun tentunya ilmunya perlu terus di ‘upgrade’ (diperbaharui-Red),” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Wagub Sumbar juga mengingatkan bahwa investasi terbesar bukanlah infrastruktur. Justru adalah sumber daya manusia.
Kepala Dinas Kominfo Sumbar, Siti Aisyah mengatakan, Sumbar memiliki talenta-talenta yang cukup banyak dalam bidang digital. Bahkan, terbilang tinggi dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Namun diakuinya perlu terus diasah agar semakin baik. Dari itu, dia optimis di Sumbar akan muncul startup bisnis yang bisa mendapatkan tempat di hati konsumen. “Jika ada kendala, kami Diskominfo Sumbar, bersama Kementerian Kominfo dan perusahaaan-perusahaan siap melakukan pendampingan,” pungkasnya.
#Rn