Kapalo Koto (Rangkiangnagari) - SDN 05 Kapalo Koto menggelar tradisi Baarak Bako yang merupakan praktek dari mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau (BAM). Kegiataan berkolaborasi dengan SDN 14 Pauh pada hari Sabtu pagi, (24/2).
Istimewanya, para siswa dan guru memakai baju adat Minangkabau yang mencerminkan kesantunan dan keanggunan terpancar dari busana indah berwarna-warni dari Baju Kurung Basiba. Untuk perempuan mengenakan pakaian baju basiba dan tengkuluk sedangakan lelaki akan memakai pakaian mamak dengan topi dan kain sarung.
"Alhamdulillah, proses tradisi adat Baarak Bako berjalan dengan lancar. Siswa dan guru serta orangtua sangat antusias dalam mengikuti semua proses kegiataan tadi," kata Kepala SDN 05 Kapalo Koto Zulmarlidaini kepada Mingguan Rakyat Sumbar.
Prosesi dimulai dengan menyambut dengan "arak-arak" dari SDN 14 Pauh dan berakhir di SDN 05 Kapalo Koto yang disambut dengan tarian pasambahan.
Dalam kegiataan ini, siswa kelas VI mengikuti ujian praktek BAM makan bajamba atau makan barampak. Dengan duduk baselo (bersila) dan basimpuah (bersimpuh), nampak siswa sangat antusias menikmati hidangan. Mereka melahap sajian berupa makanan khas kampung serta buah-buahan.
"Ada sambal kalio jariang, telur bulat, sambal teri, sampadeh ikan, gulai ayam dan menu khas kampung lainnya menambah selera makan," kata Zulmarlidaini.
Ada beberapa aspek penilaian seperti siswa hanya makan yang ada di hadapan mereka, tidak boleh mengambil lauk yang berada di hadapan orang lain. Kemudian ketika makan siswa yang selesai duluan dari yang lain, tak diperbolehkan mencuci tangan dan harus menunggu yang lainnya selesai terlebih dahulu.
Disampaikan oleh Zulmarlidaini bahwa filosofi Adat Basandi Syara’ dan Syara’ Basandi Kitabullah melalui praktek BAM, ini siswa dapat memahami makna dan implementasi filosofi tersebut ditengah masyarakat.(Ayu)