PADANG(RS) – Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengumpulkan wakil bupati dan wakil walikota di Istana Gubernur, Rabu (9/1). Dalam pertemuan tertutup tersebut dibahas segala hal guna kemajuan daerah, termasuk keretakan hubungan pasangan kepala daerah.
“Tadi khusus wakil kepala daerah, namun minggu depan baru dengan kepala daerahnya,”ujar Gubernur, Irwan Prayitno seusai rapat.
Disebutkan Irwan, banyak hal yang dibahas dalam rapat ini, yakni persoalan – persoalan yang ada di daerah. Salah satunya ada informasi di daerah yang mana kepala daerah dan wakilnya sudah tidak ada kecocokan.
“Maka, kita sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah yang mempunyai amanah sebagai pembina dan pengawas, kami memiliki tanggung jawab untuk mencocokkan mereka kembali,” katanya.
Dicontohkan Irwan, kepala daerah dengan wakilnya ibarat hubungan suami-istri. Jika tidak cocok akan terganggu rumah tangganya, begitupun juga dalam pemerintahan akan terganggu kinerja dalam memimpin daerah, sebab sudah tidak saling seimbang.
“Jadi pimpinan itu harus kompak. Karena dalam memajukan daerah itu mesti sama-sama tidak bisa sendiri-sendiri, sehingga diharapkan kekompakan kepala daerah dan wakilnya demi kemajuan daerah dan masyarakat,” pungkasnya.
Dari pertemuan itu, dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumbar, wakil kepala daerah yang hadir hanya 16 kabupaten dan kota. Dari daftar absen tiga wakil kepala daerah tidak hadir, yakni Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Kabupaten Solok Selatan. Bahkan, satu daerah malah diwakili staf ahli yaitu Pesisir Selatan.
“Tadi khusus wakil kepala daerah, namun minggu depan baru dengan kepala daerahnya,”ujar Gubernur, Irwan Prayitno seusai rapat.
Disebutkan Irwan, banyak hal yang dibahas dalam rapat ini, yakni persoalan – persoalan yang ada di daerah. Salah satunya ada informasi di daerah yang mana kepala daerah dan wakilnya sudah tidak ada kecocokan.
“Maka, kita sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah yang mempunyai amanah sebagai pembina dan pengawas, kami memiliki tanggung jawab untuk mencocokkan mereka kembali,” katanya.
Dicontohkan Irwan, kepala daerah dengan wakilnya ibarat hubungan suami-istri. Jika tidak cocok akan terganggu rumah tangganya, begitupun juga dalam pemerintahan akan terganggu kinerja dalam memimpin daerah, sebab sudah tidak saling seimbang.
“Jadi pimpinan itu harus kompak. Karena dalam memajukan daerah itu mesti sama-sama tidak bisa sendiri-sendiri, sehingga diharapkan kekompakan kepala daerah dan wakilnya demi kemajuan daerah dan masyarakat,” pungkasnya.
Dari pertemuan itu, dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumbar, wakil kepala daerah yang hadir hanya 16 kabupaten dan kota. Dari daftar absen tiga wakil kepala daerah tidak hadir, yakni Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Kabupaten Solok Selatan. Bahkan, satu daerah malah diwakili staf ahli yaitu Pesisir Selatan.
#Ryan