PADANG (RangkiangNagari) – Harga cabai keriting terus mengalami kenaikan di Kabupaten Agam. Saat ini, harga jual komoditas ini mencapai Rp100 ribu per kilogram, menciptakan peluang untung bagi petani cabai di daerah tersebut. Dalam setiap panen, omzet puluhan juta rupiah dapat diraup.
Di pasar tradisional di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, harga cabai merah keriting terus naik. Pedagang eceran menjualnya dengan harga Rp90-100 ribu per kilogram. Murni, salah seorang pedagang sayur mayur di Pasar Serikat Lubuk Basung-Garagahan, mengatakan bahwa harga tersebut masih tinggi, bahkan dengan harga beli sebesar Rp90 per kilogram, harga jual kembali mencapai Rp80 per kilogram, dengan keuntungan yang signifikan.
Anto (32), pedagang lainnya, memprediksi bahwa harga cabai merah keriting masih akan terus naik dalam beberapa minggu ke depan, terutama menjelang bulan puasa. Dia mengungkapkan bahwa petani cabai di daerah tersebut mengalami kesulitan dalam panen, menyebabkan stok yang sedikit dan harga naik.
Mardiyance, seorang petani cabai merah keriting di Bandar Baru, Lubuk Basung, juga mengonfirmasi kenaikan harga di pasaran, yang menguntungkan bagi petani seperti dia. Dengan harga patokan Rp70 ribu per kilogram dari kebunnya, ia dapat menutupi biaya pengolahan yang tinggi.
Saat ini, Mardiyance memiliki sekitar 3.000 rumpun cabai merah keriting di lahan seluas setengah hektar. Dia sudah memulai panen pertama dengan pendapatan mencapai Rp44 juta. Dengan harga yang terus naik, ia optimis dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari panen kedua.
Meskipun biaya perawatan seperti pemupukan dan penyemprotan hama cukup tinggi, Mardiyance yakin bahwa harga cabai yang tinggi akan mengimbangi biaya tersebut. Dia berharap tanaman cabainya terus tumbuh subur untuk memenuhi pasokan hingga lebaran mendatang, mengingat beberapa petani di sekitarnya mengalami gagal panen.
#Rn