Latest Post

 

Redi, C.PS, C.STMI dari Creative Design Katunomic Indonesia sedang sampaikan materi

Padang, Rangkiang Nagari ( Des) - Tim Pengabdian kepada Masyarakat Dosen Pascasarjana Unand melaksanakan kegiatan pengabdian di Pasar Lalang Kuranji Kota Padang, Jumat (12/12).

Ketua Tim Dr Basril Basyar mengatakan pelatihan ini dilaksanakan pada  Kelompok Wanita Tani ( KWT) Anugerah Pasar Lalang Kuranji Kota Padang.

Materi yang diberikan adalah tentang penggunaan media sosial atau digital dalam upaya meningkatkan pemasaran produksi ayam kampung.

Kelompok Wanita Tani ini khusus beranggotakan kaum perempuan. Jumlahnya sebanyak 20 orang, tinggal dan berdomisili di kawasan Pasar Lalang dan sekitarnya.

Kelompok ini khusus membudayakan dan memproduksi telur dan daging ayam kampung. Setiap hari mereka memproduksi lebih dari 400 butir telur ayam kampung dan juga daging ayam kampung.

Para peserta, instruktur dan ketua tim foto bersama selesai pelatihan


Persoalan yang mereka hadapi adalah tidak terserapnya semua produksi yang mereka hasilkan, baik telur maupun daging ayam.

Selama ini mereka hanya jualan secara tradisional, dari kedai ke kedai di sekitar itu. Dan jumlahnya tidak banyak. Berproduksi tidak jauh dari pasar Perumnas Balimbing,  belum dapat membantu secara signifikan. 

Penduduk Balimbing dan sekitarnya memang cukup luar biasa. Kecamatan Kuranji yang di dalamnya terdapat Pasar Lalang dan Pasar Balimbing memiliki penduduk sebanyak 148.661 jiwa ( 2022).

Dengan jumlah penduduk yang cukup besar itu punya potensi untuk pemasaran produkdi ayam kampung. Namun tetap tidak maksimal.

Ketua Kelompok ini ( KWT) Silvia Sismona  salah seorang aktivis Wanita di kota Padang. Upayanya menembus pasar dengan membuka jaringan ke pedagang perantara atau toke-toke di kawasan masih belum maksimal.

Menurut Mona demikian ia biasa dipanggil, dia juga menjajaki kerjasama dengan hotel-hotel di kota Padang. Tetapi sekali lagi, belum maksimal.

Dengan kondisi seperti itu tim prngabdian dosen Pascasarjana Unand yang dipimpin Dr Basril Basyar menawarkan pelatihan digital bagi anggota KWT. Dan dilaksanakan Jumat (12/12) di Pasar Lalang Kuranji itu.

Tim ahli IT sengaja di datangkan untuk memberikan pelatihan, bagaimana berjualan dan mempromosikan produksi peternakan ayam kampung di dunia maya. Teknik desain "Canva" yang sudah begitu beragam di dunia digital diajarkan dan dilatih.

Redi, C.PS, C.STMI dari Creative Design Katunomic Indonesia dihadirkan dalam pelatihan ini. Dengan tekun ia mengajarkan ibu-ibu berjualan di dunia maya. Bagaimana membuat desain menarik dan dikunjungi banyak orang.

Dengan upaya seperti itu akan membuat masyarakat semakin banyak mengenal kelompok ini dan produksinya. Tujuan berikutnya akan banyak masyarakat berminat dan memesan produksinya.Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperluas pemasaran produksi ayam kampung melalui dunia maya.

Secara bertahap melalui pengabdian ini hasil itu mulai terlihat. Ke depan berharap akan semakin meningkat produksi ini terjual, kata Ketua tim Dr Basril Basyar. (RN*01)

 

PWI Pusat gelar diskusi kaleidoskop Media Massa tahun 2025


JAKARTA, Rangkiang Nagari ( Des) -  Mengakhiri tahun 2025 PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pusat mengadakan kegiatan untuk mendiskusikan berbagai peristiwa dan momen penting yang berhubungan dengan media dan wartawan sepanjang kurun 2025. Kegiatan tersebut bertajuk ‘’Kaleidoskop Media Massa 2025’’, akan diadakan di Aula Dewan Pers Jl Kebun Sirih, Jakarta, Selasa (23/12), mulai pukul 13 30.

Tokoh-tokoh media dari berbagai kalangan akan berbicara mengenai isu-isu strategis yang dihadapi media. Isu-isu penting itu adalah, bagaimana perjalanan dunia media massa di Indonesia tahun 2025? Peristiwa dan perkembangan penting apa yang terjadi? Apakah media massa masih menjalankan fungsinya sebagai kekuatan demokrasi keempat dan jembatan informatif antara masyarakat dengan realitas penyelenggaraan kekuasaan dengan baik? Apakah jurnalisme mengalami metamorfosa yang membutuhkan penyesuaian dan penyikapan baru?

Ketua Panitia Agus Sudibyo mengatakan bahwa acara ini menjadi agenda tutup tahun PWI, sekaligus menjadi bagian dari ‘’kick off’’ menuju puncak HPN (Hari Pers Nasional) 2026, yang akan digelar di Serang, Banten, Februari 2026.

Acara ini merupakan kerjasama PWI dengan kanal podcast AFU (Akbar Faisal Uncensored) dan akan disiarkan secara langsung melalui live streaming bersama Akbar Faisal sebagai host. ‘’Menteri Komdigi Meutya Hafid dan Ketua Dewan Pers Prof. Komarudin Hidayat kita undang untuk menjadi keynote speakers,’’ kata Sudibyo.

Pada kesempatan itu Ketua PWI Pusat Achmad Munir akan menyampaikan deklarasi akhir tahun dengan tema ‘’Deklarasi Kebencanaan’’, untuk merespons terjadinya bencana banjir di wilayah Sumatera.

Selain itu beberapa tokoh dari Dewan Pakar PWI juga menyatakan kesediaannya untuk menjadi pembicara. Effendi Gazali dari Universitas Indonesia (UI), dan Sujiwo Tedjo, budayawan dari Jawa Timur, menyatakan kesediaannya untuk hadir. ‘’Effendi Gazali dan Mbah Tejo siap hadir, beliau berdua adalah anggota Dewan Pakar PWI,’’ tambah Sudibyo.

Ditambahkan, kaleidoskop Media Massa Indonesia 2025 bukan hanya mendata dan merangkum peristiwa dan perkembangan penting sepanjang tahun 2025, melainkan juga untuk melakukan evaluasi diri, lalu memproyeksikan diri ke era yang begitu dinamis dengan arus perubahan. 

‘’Supremasi algoritma di depan mata. Evolusi ekologi konsumsi media menjadi keniscayaan. Lalu ledakan pengaruh teknologi kecerdasan buatan membawa perubahan-perubahan yang terjadi dengan begitu cepat dan belum pernah terjadi sebelumnya,’’ terang Sudibyo.

Model bermedia menjadi arena disrupsi yang seakan tiada henti. Teknologi informasi melahirkan bentuk relasi kuasa dan forma komunikasi yang baru. ‘’Momentum akhir tahun, menjadi waktu yang tepat bagi insan pers nasional untuk memikirkan dan mendialogkan permasalahan-permasalahan tersebut,’’ pungkas Sudibyo. (B/Rel)  


 

Suasana workshop di sebuah hotel di Padang


Padang, Rangkiang Nagari( Des) – Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas (Unand) melalui Program SIAP SIAGA Megathrust menyelenggarakan "Workshop Buku Kajian Megathrust" di Hotel Mercure Padang.

Tujuan kegiatan ini untuk mensosialisasikan temuan, menyampaikan hasil kajian, dan mengumpulkan masukan penting sebelum buku ini diajukan ke BNPB.

Diskusi dihadiri perwakilan BPBD, Dinas terkait, akademisi, praktisi serta para ahli kebencanaan. Kegiatan ini dibuka secara resmi Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Unand, Prof. Dr. Eng. Ir. Febrin Anas Ismail, MT dan  mendapat sambutan positif dari seluruh stakeholders.

Ketua Panitia sekaligus Ketua Prodi Magister Manajemen Bencana (MMB) Unand, Prof. Dr. Eng. Ir. Fauzan, ST, MSc (Eng), menyampaikan, workshop ini adalah upaya kolektif untuk menghasilkan panduan komprehensif untuk membangun kesadaran dan mempersiapkan diri menghadapi megathrust.

Prof Dr Eng Fauzan sedang menyampaikan pendapat di tengah suasana workshop 

Buku kajian strategis disusun  Tim Ahli dari Program Magister Manajemen Bencana (MMB) dan Pusat Studi Bencana (PSB) Unand, yang terdiri dari pakar-pakar ternama: Prof. Dr. Eng. Ir. Febrin Anas Ismail, MT; Prof. Dr. Eng. Ir. Fauzan, ST, MSc(Eng); Prof. Ir. Abdul Hakam, M.T., Ph.D; Prof. Dr. Ir. Bambang Istijono, ME; Drs. Rinaldi Ekaputra, MSi; dan Prof. Yenny Narny, SS, MA, Ph.D.

Pihak Unand menyampaikan buku ini akan diterbitkan Akhir Desember 2025 dalam dua versi bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris. Karya ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan referensi utama bagi pemerintah dan masyarakat dalam menyusun kebijakan mitigasi bencana Megathrust, yang menurut BMKG, berpotensi besar terjadi di zona subduksi Selat Sunda dan Mentawai.

Dalam sesi diskusi yang diikuti perwakilan BPBD, dinas terkait, dan komunitas, mayoritas masukan ditekankan pada pendekatan mitigasi non-struktural. Peserta menyoroti pentingnya penguatan peran keluarga, kelompok, komunitas, dan pemerintah nagari/desa sebagai garda terdepan. KOGAMI (Kelompok Siaga Tusnami) mengingatkan, evakuasi mandiri berbasis peringatan alami (gempa) harus diakui sebagai sistem EWS yang paling utama dan andal, mengingat risiko kegagalan listrik pada EWS berbasis teknologi.

Pengembangan EWS inklusif bagi penyandang disabilitas juga didorong sebagai kebutuhan mendesak.

Terdapat juga masukan teknis dan struktural yang penting. Peserta menyarankan agar buku ini mencantumkan pola pengulangan gempa historis, serta kajian diperluas meliputi dampak terhadap ekosistem dan lingkungan. Selain itu, analisis dampak bencana harus disesuaikan dengan lima kategori JITUPASNA (Infrastruktur, Ekonomi, Sosial, Permukiman, dan Lintas Sektor).

Ancaman likuifaksi juga disorot, terutama di Padang (Air Pacah dan Pasir Jambak), dan disarankan agar Peta Likuifaksi dari Badan Geologi dijadikan acuan. Untuk evakuasi, penetapan batas fisik Tsunami Safe Zone (blue line) di pesisir dinilai sangat krusial.

Akhirnya, workshop menyimpulkan pentingnya buku ini mendorong implementasi kebijakan yang efektif, termasuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) yang terintegrasi.

Dengan mengintegrasikan data ilmiah mutakhir dan kearifan lokal melalui masukan komunitas, buku ini diharapkan dapat menjamin kesiapsiagaan Sumatera Barat dalam dalam menghadapi skenario terburuk Megathrust.(*b).

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.