PADANG(RS) – Sebuah generasi menggambarkan keadaan atau situasi pengalaman hidup yang dilaluinya. Dari generasi itu pula dapat melihat dunia dari kacamata sendiri dan setiap generasi mempunyai personaliti tersendiri.
Hal itu diungkapkan mantan Ketua Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumbar, Defika Yufiandra
saat menjadi pemateri dalam seminar nasional dengan tema “Peran Strategi dan Inovasi Terbarukan
Generasi untuk Terwujudnya Suntainable development Goals (SDGS” yang dihelat Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) Universitas Negeri Padang, Sabtu (24/11).
Adek sapaan akrabnya mengatakan setiap generasi mempunyai kepercayaan nilai, budaya, perspektif,
minat, apa yang tidak digemari, dan kemahiran terhadap kehidupan dan pekerjaan sesuai dengan
keadaan persekitaran semasa seseorang itu lahir dan dibesarkan.
“Setiap generasi itu pola pikirnyaberbeda-beda. Untuk gerenasi Z (tahun kelahiran 1995-2010) memiliki prilaku berbeda dan penanganan kasus juga berbeda,” katanya
Ia menilai perkembangan zaman yang kian canggih mampu mengubah perilaku setiap generasi. Hal itu
tentu diaplikasikan yang positifnya. Bagaimana pun generasi sekarang terutama anak-anak muda harus
berkiprah pada zamannya masing-masing.
Untuk itu, Adek mendorong terutama para mahasiswa untuk meningkatkan kecerdasan. “Jangan
buang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Belajar-belajar, aplikasikan diri, agar tidak
terjebak ke hal-hal yang negatif,” lanjut Managing Direktor Kantor Hukum Independen ini.
Enyahkan saja perilaku-perilaku negatif sepeti begadang, hiburan malam, ugal-ugalkan, pamer diri dan
lainnya. “Kalau ingin suksek enyahkan itu. Dengan belajar yang serius, dan perbanyak jaringan anda akan suskses. Jangan habiskan waktu untuk hal-hal yang tidak perlu.
Hal itu diungkapkan mantan Ketua Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumbar, Defika Yufiandra
saat menjadi pemateri dalam seminar nasional dengan tema “Peran Strategi dan Inovasi Terbarukan
Generasi untuk Terwujudnya Suntainable development Goals (SDGS” yang dihelat Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) Universitas Negeri Padang, Sabtu (24/11).
Adek sapaan akrabnya mengatakan setiap generasi mempunyai kepercayaan nilai, budaya, perspektif,
minat, apa yang tidak digemari, dan kemahiran terhadap kehidupan dan pekerjaan sesuai dengan
keadaan persekitaran semasa seseorang itu lahir dan dibesarkan.
“Setiap generasi itu pola pikirnyaberbeda-beda. Untuk gerenasi Z (tahun kelahiran 1995-2010) memiliki prilaku berbeda dan penanganan kasus juga berbeda,” katanya
Ia menilai perkembangan zaman yang kian canggih mampu mengubah perilaku setiap generasi. Hal itu
tentu diaplikasikan yang positifnya. Bagaimana pun generasi sekarang terutama anak-anak muda harus
berkiprah pada zamannya masing-masing.
Untuk itu, Adek mendorong terutama para mahasiswa untuk meningkatkan kecerdasan. “Jangan
buang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Belajar-belajar, aplikasikan diri, agar tidak
terjebak ke hal-hal yang negatif,” lanjut Managing Direktor Kantor Hukum Independen ini.
Enyahkan saja perilaku-perilaku negatif sepeti begadang, hiburan malam, ugal-ugalkan, pamer diri dan
lainnya. “Kalau ingin suksek enyahkan itu. Dengan belajar yang serius, dan perbanyak jaringan anda akan suskses. Jangan habiskan waktu untuk hal-hal yang tidak perlu.
#Ryan