PADANG(RS) – Bank Nagari rencananya akan dikonversikan menjadi Bank Syariah. Rencana itu sudah dimulai. Salah satunya dengan masuknya agenda pembahasan rancangan peraturan daerah (Ranperda) konversi Bank Nagari menjadi Bank Syariah pada program pembahasan Perda di DPRD Sumbar untuk Tahun 2019.
Terkait rencana konversi Bank Nagari menjadi Bank Syariah tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sumbar memberikan pendapat.
Kepala OJK, Daswisman mengatakan mengapresiasi berbagai upaya pemerintah daerah terkait pengembangan perbankan di daerah masing-masing. Begitu pula di Sumbar melalui Bank Nagari yang merupakan bank milik pemerintah daerah.
“Kami mengapresiasi rencana pengembangan Bank Nagari tersebut. Hanya saja untuk menjadi Bank Syariah tentu saja perlu persiapan dan analisis matang,” ujarnya, Minggu (25/11).
Menurut dia, ada dua opsi untuk mengembangkan pola perbankan syariah pada Bank Nagari. Pertama cara spin off, yakni Bank Nagari tak perlu secara keseluruhan dikonversikan menjadi Bank Syariah. Namun cukup dibuat cabang Syariahnya saja. Kedua, yakni cara mengubah Bank Nagari total menjadi Bank Syariah.
“Kedua cara ini bisa dipilih. Kedua-duanya memiliki kelebihan masing-masing,” ujarnya.
Daswisman mengingatkan, bagaimana pun perbankan merupakan perusahaan yang menawarkan jasa. Selayaknya perusahaan jasa, maka Bank Nagari akan besar jika memiliki banyak konsumen berupa nasabah. Oleh karena itu, kata dia, dalam memutuskan berbagai kebijakan perlu melakukan survei konsumen/nasabah dan masyarakat.
“Saya dengar sudah dilakukan survei terkait hal ini. Bank Nagari bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi. Hasil survei ini bisa menjadi landasan untuk mengambil keputusan dalam memilih opsi tadi,” ujarnya.
Dari survei itu, kata dia, akan terlihat kecenderungan masyarakat atau nasabah yang sudah setia pada Bank Nagari. Apakah mereka menyukai versi bank syariah atau tidak.
Terkait rencana konversi Bank Nagari menjadi Bank Syariah tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sumbar memberikan pendapat.
Kepala OJK, Daswisman mengatakan mengapresiasi berbagai upaya pemerintah daerah terkait pengembangan perbankan di daerah masing-masing. Begitu pula di Sumbar melalui Bank Nagari yang merupakan bank milik pemerintah daerah.
“Kami mengapresiasi rencana pengembangan Bank Nagari tersebut. Hanya saja untuk menjadi Bank Syariah tentu saja perlu persiapan dan analisis matang,” ujarnya, Minggu (25/11).
Menurut dia, ada dua opsi untuk mengembangkan pola perbankan syariah pada Bank Nagari. Pertama cara spin off, yakni Bank Nagari tak perlu secara keseluruhan dikonversikan menjadi Bank Syariah. Namun cukup dibuat cabang Syariahnya saja. Kedua, yakni cara mengubah Bank Nagari total menjadi Bank Syariah.
“Kedua cara ini bisa dipilih. Kedua-duanya memiliki kelebihan masing-masing,” ujarnya.
Daswisman mengingatkan, bagaimana pun perbankan merupakan perusahaan yang menawarkan jasa. Selayaknya perusahaan jasa, maka Bank Nagari akan besar jika memiliki banyak konsumen berupa nasabah. Oleh karena itu, kata dia, dalam memutuskan berbagai kebijakan perlu melakukan survei konsumen/nasabah dan masyarakat.
“Saya dengar sudah dilakukan survei terkait hal ini. Bank Nagari bekerjasama dengan salah satu perguruan tinggi. Hasil survei ini bisa menjadi landasan untuk mengambil keputusan dalam memilih opsi tadi,” ujarnya.
Dari survei itu, kata dia, akan terlihat kecenderungan masyarakat atau nasabah yang sudah setia pada Bank Nagari. Apakah mereka menyukai versi bank syariah atau tidak.
#Ryan