BATUSANGKAR(RS) – Kirab pasukan kerajaan nusantara dalam rangkaian iven Festival Pesona Budaya Minangkabau (FPBM) digelar, Kamis (29/11). Diwarnai dengan cuaca yang kurang bersahabat kirab, yang menempuh rute kawasan jalan utama di Batusangkar ke Jalan Soekarno-Hatta itu terkesan dipaksakan.
Hal ini terlihat kurang terarahnya barisan peserta kirab yang diikuti puluhan pasukan kerajaan nusantara itu. Bahkan barisan ini seakan tak dipandu sehingga barisan pasukan saling bertemu dengan berlawanan arah.
Kegiatan dilaksanakan pada hari balai itu juga membuat petugas kesulitan mengatur arus kendaraan, sehingga saat pasukan masih berjalan kenderaan meringsek menembus kawasan jalan yang semestinya disterilkan itu.
Seorang warga, Jovian diminta komentarnya menyatakan kalau kirab ini akan menyimpan kekecewaan tak ketidakpuasan dari pesertanya yang tak diperhatikan oleh pelaksana.
Ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi bila peserta itu diserempet kendaraan. “Acara budaya besar, namun mengecewakan tak hanya peserta, tapi juga penonton yang berada di balai saat itu menyaksikan adanya kekacauan,” timpalnya.
Sejauh ini belum ada yang bisa dikonfirmasi, karena dikabarkan kegiatan ini ditangani dinas terkait di provinsi.
Sementara, kirab dilepas Wabup Tanah Datar, Zuldafri Darma didampingi Sekjen Forum Koordinasi dan Informasi Keraton Nusantara Kanjeng Gusti Nurtiah, dan Rauda Taib dari Kerajaan Pagaruyung di Benteng Vander Cavellen.
Wabup mengapresiasi forum yang telah memilih Tanah Datar sebagai tempat pelaksanaan festival keraton nusantarake-XII diikuti 29 raja dan permaisuri.
Hal ini terlihat kurang terarahnya barisan peserta kirab yang diikuti puluhan pasukan kerajaan nusantara itu. Bahkan barisan ini seakan tak dipandu sehingga barisan pasukan saling bertemu dengan berlawanan arah.
Kegiatan dilaksanakan pada hari balai itu juga membuat petugas kesulitan mengatur arus kendaraan, sehingga saat pasukan masih berjalan kenderaan meringsek menembus kawasan jalan yang semestinya disterilkan itu.
Seorang warga, Jovian diminta komentarnya menyatakan kalau kirab ini akan menyimpan kekecewaan tak ketidakpuasan dari pesertanya yang tak diperhatikan oleh pelaksana.
Ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi bila peserta itu diserempet kendaraan. “Acara budaya besar, namun mengecewakan tak hanya peserta, tapi juga penonton yang berada di balai saat itu menyaksikan adanya kekacauan,” timpalnya.
Sejauh ini belum ada yang bisa dikonfirmasi, karena dikabarkan kegiatan ini ditangani dinas terkait di provinsi.
Sementara, kirab dilepas Wabup Tanah Datar, Zuldafri Darma didampingi Sekjen Forum Koordinasi dan Informasi Keraton Nusantara Kanjeng Gusti Nurtiah, dan Rauda Taib dari Kerajaan Pagaruyung di Benteng Vander Cavellen.
Wabup mengapresiasi forum yang telah memilih Tanah Datar sebagai tempat pelaksanaan festival keraton nusantarake-XII diikuti 29 raja dan permaisuri.
#Ryan