PADANG(RS) – Tindakan oknum Satuan Polisi Papomong Praja (Sat Pol PP) yang menggelar razia dadakan di Teebox Minggu (15/12) dini hari mendapat protes dari pemilik Teebox Hengky Sutanto dan artis ibukota Dj Chelsea Latzo, Azmi dan Tenty Kamal yang diundang untuk hiburan pengunjung.
Tindakan oknum yang mengaku melakukan razia gabungan bersama TNI dan Polri itu arogan dan anarkis.
“Mereka datang pada pukul 01.00 Wib dengan jumlah kira-kira 100 orang. Dua di antaranya langsung naik keatas panggung dan memberikan instruksi agar wanita berdiri di sebelah kanan dan laki-laki di sebelah kir,” kata Hengky.
Melihat kejadian itu, Hengky yang berada di lantai dua langsung turun dan menuju pentas. Saat sampai di panggung kedua oknum menggunakan seragam tersebut telah turun.
Hengky yang tidak mau dipermalukan di hadapan artis ibukota yang malam itu diundang untuk menghibur itu mengajak petugas untuk berdiskusi di atas.
“Saya mengajak diskusi di panggung, namun mereka tidak mau. Saat ditanya melakukan razia apa dan surat izin mana tidak ada satupun yang bisa menunjukkan, semua kejadian itu terekam CCTV,” katanya.
Saat petugas keamanan mencoba meredakan suasana, salah satu security ditarik paksa dari panggung dan dianiaya.
“Akibatnya, security Teebox bernama Ridwan mengalami luka-luka di wajahnya. Pihak keamanan yang mengalami pemukulan telah melakukan visum dan membuat laporan di Polres Kota Padang dengan LP Nomor STTL/2496 K/XII/ 2018-Spkt Unit II,” ungkapnya.
Dijelaskan Hengky, sebagai tempat pemberi hiburan di malam hari pihak Teebox telah mendapatkan izin.
“Kenapa kami yang telah dinobatkan sebagai pembayar pajak terbaik di Padang diperlakukan seperti ini, SOP dan etika petugas mana. Kalau razia ini diberitahukan kepada kami tentu akan mendukung karena kami selalu patuh dengan arahan dari pemerintah sebagai pemberi izin, Toh selama ini kami patuh-patuh saja,” katanya.
Lebihlanjut, dikatakan Hengky akibat arogansi dan anarkis yang telah dilakukan petugas dengan cara kasar tersebut atau lebih tepatnya menyeret sejumlah tamu dengan paksa hingga ada yang mengancam akan bunuh diri sungguh telah membuat kami malu.
“Malam minggu di penghujung tahun ini tamu kami banyak dari luar kota. Namun kenapa diperlakukan seperti ini. Akibat kejadian tersebut kami mengalami kerugian puluhan juta rupiah karena banyak yang lari dan tidak membayar (lost bill.red), kami meminta perlindungan hukum,” katanya.
Diceritakan Hengky, ia dulunya sengaja diminta langsung oleh pihak Pemko untuk berinvestasi. Tapi kalau seperti ini perlakuan petugas, ini tidak akan menguntungkan malah akan merugikan.
“Kami memberikan kontribusi, jangan arogan dan anrkis dong, SOP nya mana. hargai investor,” katannya.
Sementara itu, Azmi salah satu artis Ibukota yang mengisi acara malam itu mengaku bahwa ia dan Dj Chelse serta Tenty Kamal kaget dengan kejadian tersebut, pasalnya hal itu baru pertama sekali ia alami.
“Kami sangat kaget, Ini akan jadi pengalaman buruk dalah karir kami dan juga akan jadi pelajaran berharga. Ini baru kami alami di Padang,” katanya.
Kasat Pol PP Sumbar Zul Aliman mengatakan bahwa penertiban yang dilakukan telah sesuai dengan perda tahun 2011 tentang pengawasan maksiat dan perda no 7 tahun 2014 tentang ketertiban umum.
“Penertiban sesuai Perda , tidak ada giat yang tidak ada perdanya,” katanya.
Sementara itu terkait pemukulan yang dialami dua security Teebox ia menepis hal tersebut. Saat ditanya terkait pelaporan ia mengatakan itu hak semua orang.
“Tidak ada terjadi pemukulan pada giat sabtu malam. Kalau ada yang melapor ya silakan saja,” ungkapnya.
Tindakan oknum yang mengaku melakukan razia gabungan bersama TNI dan Polri itu arogan dan anarkis.
“Mereka datang pada pukul 01.00 Wib dengan jumlah kira-kira 100 orang. Dua di antaranya langsung naik keatas panggung dan memberikan instruksi agar wanita berdiri di sebelah kanan dan laki-laki di sebelah kir,” kata Hengky.
Melihat kejadian itu, Hengky yang berada di lantai dua langsung turun dan menuju pentas. Saat sampai di panggung kedua oknum menggunakan seragam tersebut telah turun.
Hengky yang tidak mau dipermalukan di hadapan artis ibukota yang malam itu diundang untuk menghibur itu mengajak petugas untuk berdiskusi di atas.
“Saya mengajak diskusi di panggung, namun mereka tidak mau. Saat ditanya melakukan razia apa dan surat izin mana tidak ada satupun yang bisa menunjukkan, semua kejadian itu terekam CCTV,” katanya.
Saat petugas keamanan mencoba meredakan suasana, salah satu security ditarik paksa dari panggung dan dianiaya.
“Akibatnya, security Teebox bernama Ridwan mengalami luka-luka di wajahnya. Pihak keamanan yang mengalami pemukulan telah melakukan visum dan membuat laporan di Polres Kota Padang dengan LP Nomor STTL/2496 K/XII/ 2018-Spkt Unit II,” ungkapnya.
Dijelaskan Hengky, sebagai tempat pemberi hiburan di malam hari pihak Teebox telah mendapatkan izin.
“Kenapa kami yang telah dinobatkan sebagai pembayar pajak terbaik di Padang diperlakukan seperti ini, SOP dan etika petugas mana. Kalau razia ini diberitahukan kepada kami tentu akan mendukung karena kami selalu patuh dengan arahan dari pemerintah sebagai pemberi izin, Toh selama ini kami patuh-patuh saja,” katanya.
Lebihlanjut, dikatakan Hengky akibat arogansi dan anarkis yang telah dilakukan petugas dengan cara kasar tersebut atau lebih tepatnya menyeret sejumlah tamu dengan paksa hingga ada yang mengancam akan bunuh diri sungguh telah membuat kami malu.
“Malam minggu di penghujung tahun ini tamu kami banyak dari luar kota. Namun kenapa diperlakukan seperti ini. Akibat kejadian tersebut kami mengalami kerugian puluhan juta rupiah karena banyak yang lari dan tidak membayar (lost bill.red), kami meminta perlindungan hukum,” katanya.
Diceritakan Hengky, ia dulunya sengaja diminta langsung oleh pihak Pemko untuk berinvestasi. Tapi kalau seperti ini perlakuan petugas, ini tidak akan menguntungkan malah akan merugikan.
“Kami memberikan kontribusi, jangan arogan dan anrkis dong, SOP nya mana. hargai investor,” katannya.
Sementara itu, Azmi salah satu artis Ibukota yang mengisi acara malam itu mengaku bahwa ia dan Dj Chelse serta Tenty Kamal kaget dengan kejadian tersebut, pasalnya hal itu baru pertama sekali ia alami.
“Kami sangat kaget, Ini akan jadi pengalaman buruk dalah karir kami dan juga akan jadi pelajaran berharga. Ini baru kami alami di Padang,” katanya.
Kasat Pol PP Sumbar Zul Aliman mengatakan bahwa penertiban yang dilakukan telah sesuai dengan perda tahun 2011 tentang pengawasan maksiat dan perda no 7 tahun 2014 tentang ketertiban umum.
“Penertiban sesuai Perda , tidak ada giat yang tidak ada perdanya,” katanya.
Sementara itu terkait pemukulan yang dialami dua security Teebox ia menepis hal tersebut. Saat ditanya terkait pelaporan ia mengatakan itu hak semua orang.
“Tidak ada terjadi pemukulan pada giat sabtu malam. Kalau ada yang melapor ya silakan saja,” ungkapnya.
#Ryan