Utang BUMN Tembus Rp5.271 Triliun

JAKARTA (RangkiangNagari) – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat dengar pendapat dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sejumlah perusahaan negara seperti PT Pupuk Indonesia, PT Taspen, PT Waskita Karya, PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara dan PT Telekomunikasi Indonesia.

Adapun rapat difokuskan mengenai kondisi utang 10 BUMN terbesar. Seperti BRI, Mandiri, BNI, PLN, Pertamina, BTN, Taspen, Waskita Karya, Telekomunikasi dan Pupuk Indonesia.

Deputi Bidang Restrukturisasi Kementerian BUMN Aloysius mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terakhir terkait performa keuangan BUMN. Di mana telah ada dua titik waktu audit pada tahun 2017 dan belum audit kuartal III-2018.

“Jadi, sedianya kita tampilkan pada RDP kali ini 10 BUMN dengan utang terbesar,” ujarnya di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (3/12).

Dia menjelaskan bahwa saat ini utang dari BUMN mencapai lebih dari Rp5.271 triliun per September 2018. Berdasarkan data unaudited atau belum diaudit, di mana utang tersebut meningkat dari 2016 yang jumlahnya Rp2.263 triliun. “Dan tahun 2017 yang jumlahnya Rp4.830 triliun. Artinya dari 2017 ke September 2018, utang BUMN meningkat Rp441 triliun,” tuturnya dikutip dari okezone.

Dia menuturkan, bahwa utang awalnya Rp2.263 triliun, menjadi Rp4.830 triliun. “Kemudian kuartal III, akhir September 2018 utang BUMN meningkat ke level Rp5.271 triliun,” ungkapnya.

#Ryan
Labels: ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.