Akhir tahun 2018, menjadi hari yang ditunggu para atlit Porprov kota Bukittinggi tahun 2018

Bukittinggi (RangkiangNagari) — Akhir tahun 2018, menjadi hari yang ditunggu para atlit Porprov kota Bukittinggi tahun 2018. Pasalnya, Senin (31/12), di Aula Balaikota, bonus atlet bagi para meraih medali, dibayarkan sekaligus membubarkan secara resmi kontingen porprov Bukittinggi.

Ketua Koni Bukittinggi, Dhipa Arkendi, menyampaikan terima kasih kepada pemko Bukittinggi yang telah memfasilitasi kontingen Porprov 2018. “Kami juga berbangga dan terima kasih kepada seluruh kontingen yang telah bekerja maksimal. Tahun ini, kita berhasil meraih 73 emas dan melampaui jumlah medali emas yang didapat pada Porprov 2016 di Padang dengan 70 emas.

Ketua Umum Kontingen Bukittinggi, Irwandi, yang juga Wakil Walikota Bukittinggi, menyampaikan, kota Bukittinggi pada Porprov 2018 di Paraiman, mengirimkan 612 kontingen. Atlet sebanyak 438 orang, terdiri dari atlet putra 276 orang dan putri 162 orang. Bukittinggi turun pada 32 cabang olahraga yang dipertandingkan.

“Atlet didampingi oleh 82 orang official dan 92 orang panitia kontingen. Selama pelaksanaannya, Bukittinggi berhasil berada di peringkat tiga dengan raihan 73 emas, 85 perak dan 87 perunggu, total 245 medali,” jelasnya.

Pada tahun ini, lanjut Irwandi, atlet perorangan yang meraih medali emas berhak mendapatkan bonus Rp 25.000.000. Untuk peraih medali perak mendapat bonus Rp 15.000.000 dan peraih medali perak meraih bonus Rp 10.000.000. Sedangkan kategori beregu, peraih medali emas meraih bonus Rp 16.250.000, medali perak, Rp 9.750.000 dan medali perunggu Rp 6.500.000.

Sementara itu, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, mengapresiasi perjuangan pata atlet dan juga kontingen Bukittinggi secara keseluruhan pada porprov 2018. Berkat usaha kerasnya, Bukittinggi berhasil meraih posisi tiga dengan torehan medali melebihi capaian tahun 2016 lalu.

“Atas nama pemko, kami mengucapkan terima kasih kepada atlet, pelatih, official dan panitia kontingen yang telah berjuang untuk kota Bukittinggi. Prestasi yang diraih merupakan hasil kerja keras dan latihan selama ini,” ujar Ramlan.

Lebih lanjut, Walikota masih tetap menegaskan, kepada setiap cabang olah raga, untuk dapat melalukan pembinaan serius kepada atlet lokal. Karena memang keuangan daerah yang ditetapkan melalui APBD, ditujukan untuk daerah sendiri, bukan untuk daerah lain.

“Pemerintah selalu menganggarkan pembinaan setiap cabang olah raga. Dari sanalah kita mencari bibit berprestasi. Namun, saya kecewa, komitmen saya sebagai kepala daerah belum dijalankan oleh beberapa para cabor. Untuk apa berbangga jika atlet yang dikirim bukan atlet daerah. Tugas kita membina atlet daerah dan mendorong prestasi mereka. Kedepan harus jujur, jangan ciderai .olahraga ini. Kita harus sportif. Saya tidak butuh prestise, tapi saya butuh prestasi dari atlet yang benar-benar berasal dari Bukittinggi,” tegasnya.

Selain dari atlet, para pelatih dan official juga mendapat bonus dari pemko Bukittinggi. Namun, jika ada atlet yang terbukiti bukan dari Bukittinggi, bonus para pelatih untuk atlet yang bersangkuta tidak akan dibayarkan. 

#Ryan #(Zlk)

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.