LUBUK BASUNG (RangkiangNagari) – Nelayan yang terdapat di sepanjang pesisir pantai Pariaman, Agam dan Pasaman Barat, haruslah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, agar kesejahteraan mereka bisa terus meningkat. Untuk itu, harus ada pemetaan masalah, sehingga secepatnya bisa dicarikan jalan keluarnya.
Demikian disampaikan Merry Basril saat bersilaturahmi dengan masyarakat nelayan Masang Nagari Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Selasa (22/1).
“Silaturahmi ini dalam rangka saya pulang kampung ke Tiku,” ujarnya.
Merry Basril merupakan cucu dari Sutan Zainul Abidin / STZ (alm), anak dari Rosdiaty (almh) dengan Basril Djabar (wartawan senior sekaligus pemilik Harian Singgalang), pulang kampung dalam rangka sosialisasi maju menjadi Anggota DPR RI dari Partai NasDem di Dapil Sumbar 2.
Di daerah Pantai Masang banyak terdapat udang kelong. Pada musimnya, ratusan kilo udang kelong bisa didapatkan oleh nelayan setempat. Saat ini, masyarakat nelayan membutuhkan alat tangkap berupa jaring udang.
Menurut Ketua Kelompok Nelayan Bunga Karang Tarmizal, udang kelong itu per kilonya seharga Rp100 ribu, dan dalam 1 kg terdapat sekitar 18 ekor udang. “Walaupun di daerah kami banyak kebun sawit, tapi mata pencarian masyarakat mayoritas sebagai nelayan,” ujarnya.
Sebagai putri daerah Tiku, ke depan Merry berjanji untuk memperjuang aspirasi masyarakat nelayan Tiku khususnya, dan nelayan Pariaman, Agam serta Pasaman Barat pada umumnya. “Persoalan ini tentunya akan kita carikan solusinya, sehingga nelayan bisa maksimal mendapatkan hasil tangkapannya,” pungkas Senior Asosiate Manager Century21 United itu.
Bagi Agam, Tiku yang terdapat di pantai barat menghadap Samudera Hindia merupakan pusat kelautan dan perikanan bagi daerah di sekitarnya. Di sana terdapat pelabuhan kapal dan tempat pelelangan ikan (TPI). “Agar cepat berkembang, tentunya harus ada modernisasi kapal dan alat tangkap serta infrastruktur pendukung yang mumpuni, seperti cold storage dan lainnya,” kata Merry.
Demikian disampaikan Merry Basril saat bersilaturahmi dengan masyarakat nelayan Masang Nagari Tiku V Jorong Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Selasa (22/1).
“Silaturahmi ini dalam rangka saya pulang kampung ke Tiku,” ujarnya.
Merry Basril merupakan cucu dari Sutan Zainul Abidin / STZ (alm), anak dari Rosdiaty (almh) dengan Basril Djabar (wartawan senior sekaligus pemilik Harian Singgalang), pulang kampung dalam rangka sosialisasi maju menjadi Anggota DPR RI dari Partai NasDem di Dapil Sumbar 2.
Di daerah Pantai Masang banyak terdapat udang kelong. Pada musimnya, ratusan kilo udang kelong bisa didapatkan oleh nelayan setempat. Saat ini, masyarakat nelayan membutuhkan alat tangkap berupa jaring udang.
Menurut Ketua Kelompok Nelayan Bunga Karang Tarmizal, udang kelong itu per kilonya seharga Rp100 ribu, dan dalam 1 kg terdapat sekitar 18 ekor udang. “Walaupun di daerah kami banyak kebun sawit, tapi mata pencarian masyarakat mayoritas sebagai nelayan,” ujarnya.
Sebagai putri daerah Tiku, ke depan Merry berjanji untuk memperjuang aspirasi masyarakat nelayan Tiku khususnya, dan nelayan Pariaman, Agam serta Pasaman Barat pada umumnya. “Persoalan ini tentunya akan kita carikan solusinya, sehingga nelayan bisa maksimal mendapatkan hasil tangkapannya,” pungkas Senior Asosiate Manager Century21 United itu.
Bagi Agam, Tiku yang terdapat di pantai barat menghadap Samudera Hindia merupakan pusat kelautan dan perikanan bagi daerah di sekitarnya. Di sana terdapat pelabuhan kapal dan tempat pelelangan ikan (TPI). “Agar cepat berkembang, tentunya harus ada modernisasi kapal dan alat tangkap serta infrastruktur pendukung yang mumpuni, seperti cold storage dan lainnya,” kata Merry.
#Ryan