PADANG(RS) – Di awal 2019, Rumah Sakit Universitas Andalas (RS Unand) meraih Akreditasi Paripurna Bintang Lima. Tak hanya predikat, namun pelayanan juga ditingkatkan, salah satunya dengan menambah pelayanan radioterapi bagi pasien kanker menjadi dua shift.
Hal itu disampaikan Direktur Utama RS Unand, Yevri Zulfiqar saat menggelar jumpa pers, Selasa (15/1) di aula RS tersebut.
Yevri menjelaskan, proses akreditasi ini telah dijalankan oleh pihak RS dengan telah melakukan survei simulasi akreditasi pada 21 sampai 24 November tahun lalu bersama Komite Akreditasi Rumah Sakit. Setelah dilakukan survei simulasi, RS Unand pun mendapat kesempatan untuk disurvei selama satu bulan setelahnya. Seminggu berselang, tepatnya pada 3 Januari 2019 RS Unand memastikan akreditasi yang pengumumannya di rilis KARS.
“Pada proses akreditasi ini, RS Unand telah melewati 16 BAB sesuai dengan ketentuan SNARS Edisi 1. Akreditasi ini juga cukup cepat diraihnya, karena RS Unand pun saat ini belum genap dua tahun beroperasi. Ini menjadi momen juga bagi kami untuk tak hanya menghadirkan kemampuan alat kedokteran yang canggih, tapi juga mampu memberikan pelayanan yang terbaik,” katanya.
Yevri mengatakan, dengan telah diraihnya akreditasi, maka peningkatan, terutama dalam hal pelayanan, menjadi misi utama RS Unand. Salah satunya adalah dengan menambah waktu pelayanan radioterapi menjadi dua shift. Adapun pelayanan dibuka dari pukul 07.00 WIB pagi sampai jam 15.00 WIB, kemudian shift kedua pada pukul 15.00 hingga 22.00 malam.
“Penambahan shift untuk layanan radioterapi ini untuk memotong jalur antri, sehingga setiap penderita kanker yang datang ke RS Unand bisa cepat mendapatkan pelayanan dan pengobatan tanpa menunggu lama, apalagi pertumbuhan sel kanker juga akan meningkat kalau tak segera dilakukan perawatan. Kita harap pelayanan dua shift untuk radioterapi bisa semakin meningkatkan pelayanan.
Hal itu disampaikan Direktur Utama RS Unand, Yevri Zulfiqar saat menggelar jumpa pers, Selasa (15/1) di aula RS tersebut.
Yevri menjelaskan, proses akreditasi ini telah dijalankan oleh pihak RS dengan telah melakukan survei simulasi akreditasi pada 21 sampai 24 November tahun lalu bersama Komite Akreditasi Rumah Sakit. Setelah dilakukan survei simulasi, RS Unand pun mendapat kesempatan untuk disurvei selama satu bulan setelahnya. Seminggu berselang, tepatnya pada 3 Januari 2019 RS Unand memastikan akreditasi yang pengumumannya di rilis KARS.
“Pada proses akreditasi ini, RS Unand telah melewati 16 BAB sesuai dengan ketentuan SNARS Edisi 1. Akreditasi ini juga cukup cepat diraihnya, karena RS Unand pun saat ini belum genap dua tahun beroperasi. Ini menjadi momen juga bagi kami untuk tak hanya menghadirkan kemampuan alat kedokteran yang canggih, tapi juga mampu memberikan pelayanan yang terbaik,” katanya.
Yevri mengatakan, dengan telah diraihnya akreditasi, maka peningkatan, terutama dalam hal pelayanan, menjadi misi utama RS Unand. Salah satunya adalah dengan menambah waktu pelayanan radioterapi menjadi dua shift. Adapun pelayanan dibuka dari pukul 07.00 WIB pagi sampai jam 15.00 WIB, kemudian shift kedua pada pukul 15.00 hingga 22.00 malam.
“Penambahan shift untuk layanan radioterapi ini untuk memotong jalur antri, sehingga setiap penderita kanker yang datang ke RS Unand bisa cepat mendapatkan pelayanan dan pengobatan tanpa menunggu lama, apalagi pertumbuhan sel kanker juga akan meningkat kalau tak segera dilakukan perawatan. Kita harap pelayanan dua shift untuk radioterapi bisa semakin meningkatkan pelayanan.
#Ryan