SOLOK SELATAN (RangkiangNagari) – Kapolres Solok Selatan (Solsel), AKBP Imam Yulisdianto menegaskan pihaknya akan menindak tegas ‘pengacau’ dan pelaku anarkis dalam proses pemilu yang tersisa. Kondisi aman dan damai yang sudah ada sampai sejauh ini, tidak akan dibiarkan rusak.
“Sampai sejauh ini, sampai sekitar 90 persen proses yang berjalan di Solok Selatan, pemilu berlansung aman dan damai. Kita akan mengoptimalkan sisanya, untuk suasana aman dan kondusif,” kata Imam Yulisdianto.
Pada rekapitulasi penghitungan suara Pemilu tingkat kabupaten yang diagendakan pada Jumat (3/5), pengamanan akan dioptimalkan. Setidaknya, sekitar 30 personil yang terdiri dari polisi dan TNI disiagakan.
“Kami berharap, dalam rekapitulasi nanti bisa berlangsung aman dan kondusif, sebab secara eksternal juga terjalin hubungan yang humanis. Baik dengan kaum mileneal, tokoh adat, tokoh agama dan berbagai elemen masyarakat lainnya melalui kegiatan kearifan lokal yang telah dilakukan selama ini,” ucap Imam.
Menurutnya, dengan kegiatan yang telah diusung Polres Solsel untuk menjunjung tinggi marwah adat di Solsel, sehingga tercipta suasana dan kedekatan secara emosional dengan masyarakat. Kemudian, melalui berbagai kegiatan kearifan lokal yang telah dilakukan selama ini, diyakini suasana bakal kondusif dan dibuktikan selama pelaksanaan Pemilu yang sudah mencapai 90 persen, berlangsung aman. “Namun, apabila terjadi tindakan yang anarkis saat proses rekapitulasi maka juga akan ditindak tegas,” sebutnya.
Ia menyebutkan, selama ini, pihaknya tidak pernah menutup diri dan lebih suka ‘belanja masalah’. Sering, melakukan diskusi dengan warga terkait persoalan Kamtibmas. “Kami, lebih senang dengan kritikan membangun supaya bisa koreksi dalam melayani, mengayomi dan melindungi warga,” katanya.
“Sampai sejauh ini, sampai sekitar 90 persen proses yang berjalan di Solok Selatan, pemilu berlansung aman dan damai. Kita akan mengoptimalkan sisanya, untuk suasana aman dan kondusif,” kata Imam Yulisdianto.
Pada rekapitulasi penghitungan suara Pemilu tingkat kabupaten yang diagendakan pada Jumat (3/5), pengamanan akan dioptimalkan. Setidaknya, sekitar 30 personil yang terdiri dari polisi dan TNI disiagakan.
“Kami berharap, dalam rekapitulasi nanti bisa berlangsung aman dan kondusif, sebab secara eksternal juga terjalin hubungan yang humanis. Baik dengan kaum mileneal, tokoh adat, tokoh agama dan berbagai elemen masyarakat lainnya melalui kegiatan kearifan lokal yang telah dilakukan selama ini,” ucap Imam.
Menurutnya, dengan kegiatan yang telah diusung Polres Solsel untuk menjunjung tinggi marwah adat di Solsel, sehingga tercipta suasana dan kedekatan secara emosional dengan masyarakat. Kemudian, melalui berbagai kegiatan kearifan lokal yang telah dilakukan selama ini, diyakini suasana bakal kondusif dan dibuktikan selama pelaksanaan Pemilu yang sudah mencapai 90 persen, berlangsung aman. “Namun, apabila terjadi tindakan yang anarkis saat proses rekapitulasi maka juga akan ditindak tegas,” sebutnya.
Ia menyebutkan, selama ini, pihaknya tidak pernah menutup diri dan lebih suka ‘belanja masalah’. Sering, melakukan diskusi dengan warga terkait persoalan Kamtibmas. “Kami, lebih senang dengan kritikan membangun supaya bisa koreksi dalam melayani, mengayomi dan melindungi warga,” katanya.
#Ryan