PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Perhatian dan kepedulian Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi terhadap dunia karate, membuat dirinya diganjar sabuk hitam kehormatan oleh Lembaga Karatedo Indonesia (Lemkari) Sumbar. Prosesi pemasangan sabuk dilakukan oleh Pengurus Lemkari Sumbar Firdaus Ilyas dan penyerahan ijazah Dan Empat oleh Dewan Guru PB Lemkari Suseki Hari Taning di Halaman Rumah Dinas Wali Kota Payakumbuh, Sabtu (27/7/2019) malam.
''Pemberian sabuk dan ijazah kepada bapak wali kota merupakan usulan daerah kepada PB karena sudah berjasa untuk Lemkari di daerahnya. PB pun melakukan kajian dan pengamatan sejak beberapa bulan yang lalu hingga sekarang beliau layak untuk mendapatkannya,'' ujar Pengurus Lemkari Sumbar Firdaus Ilyas.
Sudah banyak dukungan yang diberikan Riza terhadap Lemkari, namun satu hal yang menarik perhatian Lemkari adalah pembentukan sekolah karate di Kota Payakumbuh. ''Beliau sudah membantu terbentuknya sekolah karate dan merupakan satu-satunya sekolah karate di Indonesia,'' ucapnya.
Senada dengan Firdaus, Ketua Pengda Lemkari Payakumbuh Yofi Kurniadi Datuak Patiah Baringek menyampaikan Riza Falepi sebagai Dewan Pelindung Lemkari Payakumbuh sudah berjasa membawa Lemkari Payakumbuh menjadi Lemkari yang terus maju dan berprestasi. ''Alhamdulillah prestasi Lemkari Payakumbuh tahun ini sangat luar biasa. 2 orang anak didik Lemkari Payakumbuh jadi juara O2SN tingkat Sumbar dan akan mewakili tingkat nasional,'' ujarnya.
Selain itu kata Yofi, Kota Payakumbuh merupakan daerah satu-satunya di Indonesia yang memiliki akademi karate yaitu Akademi Karate Latina Club. ''2 orang siswa tadi berasal dari akademi tersebut. Pak wali begitu mendukung akademi ini bahkan bantuan matras untuk latihan anak-anak dari beliau melalui Disparpora,'' tuturnya.
Sementara itu, bagi Riza Falepi, pemberian sabuk ini merupakan kehormatan baginya sekaligus nostalgia dimana dirinya sudah ikut karate sejak kuliah di ITB. ''Karate di Payakumbuh sebenarnya sudah lama eksis, namun turun naik. Karate penting untuk didukung karena merupakan olahraga yang bisa menggembleng diri supaya lebih disilin, tertib, dan sabar dalam mengendalikan diri ataupun emosi. Ilmu yang jarang didapatkan kecuali sudah berhadapan dalam kepemimpinan,'' ujarnya.
Riza berharap, melalui karate, generasi muda Payakumbuh bisa terbentuk sikap mentalnya yang positif sehingga generasi unggul bisa terwujud. ''Karate menggembleng generasi muda untuk lebih disiplin, lebih semangat, dan ngotot untuk meraih cita-citanya. Mari kita dukung,'' ucapnya.
Untuk diketahui, Kota Payakumbuh menjadi tuan rumah Gashuku (latihan bersama) dan Yudansha karateka se-Sumatera. Kegiatan yang digelar oleh Lemkari Payakumbuh ini berlangsung pada 26-28 Juli 2019. Sebanyak 93 orang dari berbagai Kota dan Kabupaten se-Sumbar, Jambi, Bengkulu, Riau, dan Kepri memadati halaman rumah dinas dalam rangka welcoming party. Turut hadir Kepala Bank Nagari Payakumbuh, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, dan Direktur Politeknik Padang yang juga mendapatkan sabuk kehormatan.
''Pemberian sabuk dan ijazah kepada bapak wali kota merupakan usulan daerah kepada PB karena sudah berjasa untuk Lemkari di daerahnya. PB pun melakukan kajian dan pengamatan sejak beberapa bulan yang lalu hingga sekarang beliau layak untuk mendapatkannya,'' ujar Pengurus Lemkari Sumbar Firdaus Ilyas.
Sudah banyak dukungan yang diberikan Riza terhadap Lemkari, namun satu hal yang menarik perhatian Lemkari adalah pembentukan sekolah karate di Kota Payakumbuh. ''Beliau sudah membantu terbentuknya sekolah karate dan merupakan satu-satunya sekolah karate di Indonesia,'' ucapnya.
Senada dengan Firdaus, Ketua Pengda Lemkari Payakumbuh Yofi Kurniadi Datuak Patiah Baringek menyampaikan Riza Falepi sebagai Dewan Pelindung Lemkari Payakumbuh sudah berjasa membawa Lemkari Payakumbuh menjadi Lemkari yang terus maju dan berprestasi. ''Alhamdulillah prestasi Lemkari Payakumbuh tahun ini sangat luar biasa. 2 orang anak didik Lemkari Payakumbuh jadi juara O2SN tingkat Sumbar dan akan mewakili tingkat nasional,'' ujarnya.
Selain itu kata Yofi, Kota Payakumbuh merupakan daerah satu-satunya di Indonesia yang memiliki akademi karate yaitu Akademi Karate Latina Club. ''2 orang siswa tadi berasal dari akademi tersebut. Pak wali begitu mendukung akademi ini bahkan bantuan matras untuk latihan anak-anak dari beliau melalui Disparpora,'' tuturnya.
Sementara itu, bagi Riza Falepi, pemberian sabuk ini merupakan kehormatan baginya sekaligus nostalgia dimana dirinya sudah ikut karate sejak kuliah di ITB. ''Karate di Payakumbuh sebenarnya sudah lama eksis, namun turun naik. Karate penting untuk didukung karena merupakan olahraga yang bisa menggembleng diri supaya lebih disilin, tertib, dan sabar dalam mengendalikan diri ataupun emosi. Ilmu yang jarang didapatkan kecuali sudah berhadapan dalam kepemimpinan,'' ujarnya.
Riza berharap, melalui karate, generasi muda Payakumbuh bisa terbentuk sikap mentalnya yang positif sehingga generasi unggul bisa terwujud. ''Karate menggembleng generasi muda untuk lebih disiplin, lebih semangat, dan ngotot untuk meraih cita-citanya. Mari kita dukung,'' ucapnya.
Untuk diketahui, Kota Payakumbuh menjadi tuan rumah Gashuku (latihan bersama) dan Yudansha karateka se-Sumatera. Kegiatan yang digelar oleh Lemkari Payakumbuh ini berlangsung pada 26-28 Juli 2019. Sebanyak 93 orang dari berbagai Kota dan Kabupaten se-Sumbar, Jambi, Bengkulu, Riau, dan Kepri memadati halaman rumah dinas dalam rangka welcoming party. Turut hadir Kepala Bank Nagari Payakumbuh, Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, dan Direktur Politeknik Padang yang juga mendapatkan sabuk kehormatan.
#Ryan #E2