PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz membuka secara resmi Workshop Pendidikan Karakter/Akhlak Mulia yang digelar Dinas Pendidikan (Disdik) Payakumbuh di Aula SKB Padang Tangah Payobadar, Payakumbuh Timur, Selasa (30/7/2019). Workshop diikuti oleh ratusan guru SD dan SMP se-Kota Payakumbuh.
Dalam sambutannya, Erwin mengapresiasi Disdik yang telah menggelar kegiatan ini. "Memang sudah seharusnya kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan anak didik yang berkarakter ataupun berakhlak mulia, terus dilakukan secara berkesinambungan," ujarnya.
Menurut Erwin, sejauh ini pendidikan karakter/akhlak mulia sudah cukup bagus di Payakumbuh namun tentu harus tetap ditingkatkan lagi. "Karena dengan pemahaman agama dan moral yang baik, anak didik bakal memiliki bekal yang cukup menuju pendidikan lanjutan," ucapnya.
Di sisi lain, Erwin bakal menggagas agar setiap sekolah mempunyai program pembelajaran bela diri kepada siswanya. Hal itu berkaca kepada Jepang sebagai negara asal bela diri, mampu menghasilkan manusia yang berkarakter, penuh dengan kedisiplinan,dan jiwa bela negara yang tinggi.
''Gagasan ini perlu dibahas ke depan karena melalui bela diri, selain raga yang kuat, karakter siswa juga akan terbangun sehingga mereka memiliki jiwa keberanian. Kalau kelebihan kita dalam pemahaman agama, dikombinasikan dengan kemampuan bela diri maka diharapkan akan lahir manusia yang berakhlak mulia dan memikiki raga yang kuat sehingga lahir pemimpin-pemimpin bangsa yang tangguh di masa yang akan datang,'' tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Disdik Payakumbuh Dasril didampingi Kabid Dikdas Tavril Samry menyampaikan, kegiatan workshop yang berlangsung pada 30 Juli sampai 2 Agustus, selain untuk pendalaman konsep pendidikan karakter, juga untuk evaluasi terhadap pelaksanaan program tersebut.
''Sekarang kami dari dinas ingin ada program, indikator dan instrumen dari pendidikan karakter ini sehingga evaluasi bisa dilakukan secara terukur.
Selain itu juga bisa dipetakan mana sekolah yang levelnya sangat baik, baik, cukup, atau yang baru memulai pelaksanaan. Melalui workshop ini diharapkan outputnya minimal dua, program implementasi dan instrumen evaluasi,'' ucapnya.
Di sisi lain, Dasril mengatakan capaian program pendidikan karakter ini sudah berbuah prestasi yang semakin meningkat bagi sekolah, guru, dan siswa. ''Kami sudah 5 tahun menerapkan program Pendidikan Akhlak Mulia atau secara nasional disebut Pendidikan Karakter Bangsa ini. Dalam 5 tahun itu kami evaluasi terus, dari tahun ke tahun kami lakukan perbaikan. Salah satunya melalui workshop ini,'' tuturnya.
Dalam sambutannya, Erwin mengapresiasi Disdik yang telah menggelar kegiatan ini. "Memang sudah seharusnya kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan anak didik yang berkarakter ataupun berakhlak mulia, terus dilakukan secara berkesinambungan," ujarnya.
Menurut Erwin, sejauh ini pendidikan karakter/akhlak mulia sudah cukup bagus di Payakumbuh namun tentu harus tetap ditingkatkan lagi. "Karena dengan pemahaman agama dan moral yang baik, anak didik bakal memiliki bekal yang cukup menuju pendidikan lanjutan," ucapnya.
Di sisi lain, Erwin bakal menggagas agar setiap sekolah mempunyai program pembelajaran bela diri kepada siswanya. Hal itu berkaca kepada Jepang sebagai negara asal bela diri, mampu menghasilkan manusia yang berkarakter, penuh dengan kedisiplinan,dan jiwa bela negara yang tinggi.
''Gagasan ini perlu dibahas ke depan karena melalui bela diri, selain raga yang kuat, karakter siswa juga akan terbangun sehingga mereka memiliki jiwa keberanian. Kalau kelebihan kita dalam pemahaman agama, dikombinasikan dengan kemampuan bela diri maka diharapkan akan lahir manusia yang berakhlak mulia dan memikiki raga yang kuat sehingga lahir pemimpin-pemimpin bangsa yang tangguh di masa yang akan datang,'' tuturnya.
Sementara itu Sekretaris Disdik Payakumbuh Dasril didampingi Kabid Dikdas Tavril Samry menyampaikan, kegiatan workshop yang berlangsung pada 30 Juli sampai 2 Agustus, selain untuk pendalaman konsep pendidikan karakter, juga untuk evaluasi terhadap pelaksanaan program tersebut.
''Sekarang kami dari dinas ingin ada program, indikator dan instrumen dari pendidikan karakter ini sehingga evaluasi bisa dilakukan secara terukur.
Selain itu juga bisa dipetakan mana sekolah yang levelnya sangat baik, baik, cukup, atau yang baru memulai pelaksanaan. Melalui workshop ini diharapkan outputnya minimal dua, program implementasi dan instrumen evaluasi,'' ucapnya.
Di sisi lain, Dasril mengatakan capaian program pendidikan karakter ini sudah berbuah prestasi yang semakin meningkat bagi sekolah, guru, dan siswa. ''Kami sudah 5 tahun menerapkan program Pendidikan Akhlak Mulia atau secara nasional disebut Pendidikan Karakter Bangsa ini. Dalam 5 tahun itu kami evaluasi terus, dari tahun ke tahun kami lakukan perbaikan. Salah satunya melalui workshop ini,'' tuturnya.
#Ryan #E2