JAKARTA (RangkiangNagari) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 505 bangunan yang rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,9 di Banten. Bangunan yang rusak terdiri dari rumah, masjid, kantor hingga sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, jumlah kerugian materil terdiri dari 13 unit rumah rusak berat (RB), 50 unit rumah rusak ringan (RS), 408 unit rumah rusak ringan (RR).
“Satu unit bangunan penggilingan padi (RR), 19 unit sarana pendidikan (RR), satu unit kantor desa (RR), 13 unit masjid (RR),” ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Minggu (4/8).
Kerusakan bangunan akibat gempa yang terjadi pada Jumat 2 Agustus sekira pukul 19.03 WIB tersebar di sejumlah daerah.
Agus mengatakan, Tim Reaksi Cepat BNPB sudah ada di lokasi terdampak gempa, seperti di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Serang guna melakukan kaji cepat. Namun, ada sejumlah kebutuhan mendesak di Kabupaten Sukabumi, di antaranya kekurangan tenda, makanan siap saji, tenda gulung.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, jumlah kerugian materil terdiri dari 13 unit rumah rusak berat (RB), 50 unit rumah rusak ringan (RS), 408 unit rumah rusak ringan (RR).
“Satu unit bangunan penggilingan padi (RR), 19 unit sarana pendidikan (RR), satu unit kantor desa (RR), 13 unit masjid (RR),” ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Minggu (4/8).
Kerusakan bangunan akibat gempa yang terjadi pada Jumat 2 Agustus sekira pukul 19.03 WIB tersebar di sejumlah daerah.
Agus mengatakan, Tim Reaksi Cepat BNPB sudah ada di lokasi terdampak gempa, seperti di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Serang guna melakukan kaji cepat. Namun, ada sejumlah kebutuhan mendesak di Kabupaten Sukabumi, di antaranya kekurangan tenda, makanan siap saji, tenda gulung.
#Ryan