Danny Ismaya, Wakil Ketua Sementara DPRD Pasaman Berupaya Mengefektifkan Tupoksi Lembaga DPRD

Pasaman - (RangkiangNagari) “Saya menilai para anggota DPRD Pasaman periode sebelumnya telah berbuat maksimal sesuai batas-batas kemampuan yang mereka miliki, juga sesuai dengan tupoksi dan kompetensi yang mereka miliki.”

DANNY Ismaya SP, anggota DPRD Pasaman periode 2019-2024, bertekad akan lebih mengfektifkan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) lembaga DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Pasaman, terutama tupoksi yang menyangkut sebagai penyambung aspirasi masyarakat. “Tentu saja dengan tidak mengabaikan tupoksi-tupoksi yang lain,” katanya. Dani merupakan satu di antara 35 anggota DPRD Pasaman periode 2019-2024 yang baru dilantik dan diambil sumpah jabatannya di Lubuk Sikaping, Senin (12/8/2019). Baik Dani maupun 34 politisi lainnya terpilih menjadi anggota DPRD Pasaman 2019-2024 sebagai produk Pemilu Legislatif 2019. Dani dipercaya menjadi Wakil Ketua Sementara DPRD Pasaman.

Politisi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dari Dapil Pasaman 1 itu berharap, tupoksi sebagai penyambung aspirasi masyarakat terasa perlu lebih ditingkatkan lagi, karena menyangkut dengan citra lembaga legislatif itu sendiri. “Maunya kita, DPRD benar-benar menjadi lembaga tempat mengadu bagi masyarakat, tempat berkeluh kesah, dan tempat menyampaikan berbagai persoalan dalam konteks hidup bermasyarakat,” katanya.
 
Danny menolak menyebut tupoksi sebagai penyambung lidah masyarakat kurang efektif diemban oleh para anggota DPRD Pasaman periode sebelumnya, yaitu untuk masa jabatan 2014-2019. “Tidak bisa dibilang demikian,” tandasnya. Sebab, kata Danny, setiap periodesasi masa jabatan anggota DPRD, maka tantangan dan persoalan yang dihadapi dipastikan tidak sama.
 
“Saya menilai para anggota DPRD Pasaman periode sebelumnya telah berbuat maksimal sesuai batas-batas kemampuan yang mereka miliki, juga sesuai dengan tupoksi dan kompetensi yang mereka miliki,” ia menambahkan. Kalau pada beberapa sisi dinilai terjadi kelemahan, Danny menilai sebagai sesuatu yang lumrah. “Mungkin karena persoalan yang dihadapi kala itu belum seperti saat ini.”
Bagi Danny, nilai plus-minus dari pengabdian anggota DPRD Pasaman periode sebelumnya lebih bijak dijadikan sebagai pembelajaran. Dikatakan, pada sisi-sisi yang dinilai masih lemah atau kurang, maka langkah terbaik adalah dengan melakukan pembenahan dan peningkatan. Sementara di sisi yang telah baik, ungkapnya, kalau tidak bisa ditingkatkan, setidaknya dipertahankan.

Tambahan lagi, munculnya kesan anggota DPRD kurang efektif menjalankan tupoksi, antara lain bisa juga disebabkan kurangnya pemahaman tentang tupoksi dan batas-batas kompetensi yang dimiliki oleh legislator. Diingatkan Danny, wakil rakyat –baik secara personal maupun kelembagaan—bukan sebagai lembaga pengambil kebijakan. “Kita di DPRD sama sekali tidak punya wewenang untuk melakukan eksekusi,” katanya.
 
Makanya, menurut Danny, ia bersama para koleganya di DPRD Pasaman periode 2019-2024 untuk tahap-tahap awal duduk di lembaga legislatif tingkat kabupaten itu, akan lebih fokus kepada urusan dan tugas untuk menyiapkan AKD (alat kelengkapan dewan) DPRD Pasaman. “Ini penting, karena AKD itulah yang akan menjadi ‘mesin’ untuk menggerakkan lembaga DPRD,” kata Danny.
 
Danny berharap, setiap legislator yang ditempatkan di AKD-AKD yang ada, menguasai bidang tugas yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. Dengan cara itu, imbuh Danny, para legislator yang ditempatkan di sejumlah AKD yang ada itu bisa maksimal memperjuangkan kepentingan masyarakat yang diwakilinya, termasuk berbuat yang terbaik untuk kepentingan daerah dan masyarakat Pasaman.
Amanah
Dipercaya menjadi anggota DPRD Pasaman periode 2019-2024, Danny menilai tugas yang baru ia emban itu sebagai sebuah amanah yang dipercayakan oleh masyarakat kepadanya. “Kita tentu memiliki perspektif yang sama, yaitu yang namanya amanahnya pertanggungjawabannya sangat luas. Tidak hanya di dunia, tapi juga di hadapan Allah.”
 
Danny mengaku amanah itu sebagai sesuatu yang terasa berat untuk dia pikul. Tapi karena sudah diembankan ke dirinya, Danny optimistis akan bisa menjalani dan memikulnya dengan baik. "Dengan satu penekanan, yaitu saya tidak akan pernah sukses mengemban amanah itu kalau tidak mendapat dukungan yang luas dari masyarakat, terutama masyarakat yang menjadi konstituen saya,” tandasnya.
Makanya, pada tahap-tahap menjadi wakil rakyat di DPRD Pasaman, hal pertama yang diharapkan Danny adalah doa dari masyarakat agar ia bisa mengemban amanah dengan baik. “Saya butuh sekali dukungan doa dari masyarakat itu,” katanya, sambil mengingatkan, “Yakinlah, jabatan sebagai anggota DPRD yang saya pikul, sepenuhnya akan saya dedikasikan untuk kepentingan masyarakat,” ia menambahkan.
 
Danny, dalam kapasitasnya yang hanya manusia biasa, juga menyadari kelemahan dan keterbatasannya. Makanya, untuk menutupi semua itu, satu hal yang juga diharapkan Danny adalah saran dan kritik dari masyarakat. “Tentu saja saran dan kitik yang membangun, yang semata didedikasikan untuk membuat Pasaman lebih maju, dan masyarakatnya semakin sejahtera.”
Sebagai bagian dari komunitas masyarakat Pasaman, Danny memang memiliki obsesi besar untuk membuat daerah ini bertambah maju, dan masyarakatnya sejahtera. “Ini sepertinya bukan hanya mimpi dan obsesi saya, tapi juga mimpi dan obsesi semua anak nagari Pasaman,” katanya, sambil menambahkan, “Salah satu cara untuk mencapai mimpi dan obsesi itu adalah melalui kebersamaan dan kekompakan semua elemen masyarakat yang ada di daerah ini.

#Ryan #E2
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.