PADANG (RangkiangNagari) – Ketua Gebu Minang Sumatera Barat, Boy Lestari Dt Palindih mengimbau seluruh perantau Minang untuk peduli perantau di Wamena, Papua.
“Kita berharap seluruh orang Minang yang ada di Indonesia memberikan kontribusi pada mereka kalau mereka pulang. Tidak ada ongkos, kita siap mencarikan ongkos kalau mereka mau pulang,” sebutnya, Kamis (26/9) di Padang.
Dikatakannya, kalau memang kondisi para perantau Minang yang ada di Wamena kurang kondusif, sebaiknya perantau pulang untuk mengamankan diri. “Karena Sumbar siap menunggu orang rantau. Sumbar sudah bagus,” ulasnya.
Sebagai Ketua Gebu Minang Sumbar, Boy Lestari juga mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Orang Minang di Papua. “Mudah-mudahan keluarganya tabah dan musibah di Wamena jangan terjadi lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, ada sepuluh orang Perantau Minang korban kerusuhan di Wamena, Papua. Sembilan meninggal dunia satu luka-luka.
Dari data Pemprov Sumbar, korban akibat kerusuhan tersebut ada sepuluh orang, satu luka-luka sembilan meninggal dunia.
Korban meninggal yakni, Syafrianto asal Lengayang Pesisir Selatan, Jefry Antoni pedagang asal Taluak, Pesisir Selatan. Kemudian, Hendra asal Lengayang Pesisir Selatan, Rizky asal Pessel, Ibnu pelajar asal Pessel, Iwan pedagang asal Pessel, Nofriyanti pedagang asal Pessel, Yoga Nurdi Yakob pedagang asal Pessel dan Putri istri dari Syafrianto.
Sementara, korban luka yakni, Isal suami dari Nofriyanti profesi dagang, kondisi luka ringan. Rencananya, 8 jenazah korban hari ini sampai di Padang, langsung dibawa ke kampung halamannya masing-masing di Pesisir Selatan. Sementara satu jenazah diputuskan keluarga untuk dikuburkan di Papua.
“Kita berharap seluruh orang Minang yang ada di Indonesia memberikan kontribusi pada mereka kalau mereka pulang. Tidak ada ongkos, kita siap mencarikan ongkos kalau mereka mau pulang,” sebutnya, Kamis (26/9) di Padang.
Dikatakannya, kalau memang kondisi para perantau Minang yang ada di Wamena kurang kondusif, sebaiknya perantau pulang untuk mengamankan diri. “Karena Sumbar siap menunggu orang rantau. Sumbar sudah bagus,” ulasnya.
Sebagai Ketua Gebu Minang Sumbar, Boy Lestari juga mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Orang Minang di Papua. “Mudah-mudahan keluarganya tabah dan musibah di Wamena jangan terjadi lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, ada sepuluh orang Perantau Minang korban kerusuhan di Wamena, Papua. Sembilan meninggal dunia satu luka-luka.
Dari data Pemprov Sumbar, korban akibat kerusuhan tersebut ada sepuluh orang, satu luka-luka sembilan meninggal dunia.
Korban meninggal yakni, Syafrianto asal Lengayang Pesisir Selatan, Jefry Antoni pedagang asal Taluak, Pesisir Selatan. Kemudian, Hendra asal Lengayang Pesisir Selatan, Rizky asal Pessel, Ibnu pelajar asal Pessel, Iwan pedagang asal Pessel, Nofriyanti pedagang asal Pessel, Yoga Nurdi Yakob pedagang asal Pessel dan Putri istri dari Syafrianto.
Sementara, korban luka yakni, Isal suami dari Nofriyanti profesi dagang, kondisi luka ringan. Rencananya, 8 jenazah korban hari ini sampai di Padang, langsung dibawa ke kampung halamannya masing-masing di Pesisir Selatan. Sementara satu jenazah diputuskan keluarga untuk dikuburkan di Papua.
#Ryan