JAYAPURA (RangkiangNagari) – Setelah kemarin diberangkatkan dengan kapal laut, hari ini, Rabu (2/10/2019) perantau Minang korban kerusuhan Wamena, Papua kembali meninggalkan provinsi itu. Kali ini, ada 50 orang yang diberangkatkan dengan Hercules C 130/A-1320 menuju Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Kasi Ops Korem 172/Praja Wira Yakhthi, Mayor Inf. Jhoni Nofriady mengatakan, dari Sentani, pesawat itu akan menuju ke Timika dengan jarak tempuh tiga hingga empat jam. Seterusnya melanjutkan perjalanan ke Ambon. “Di sana mereka akan bermalam,” terangnya.
Kemudian dari Ambon keesokan hari terus ke Makasar, Semarang dan tiba sekitar pukul 16.00 WIB di Halim Perdanakusuma, Jakarta. “Kita berharap, penerbangan mereka selamat sampai tujuan. Kepada saudara-saudara kita Ikatan Keluarga Minang di tempat persinggahan Hercules dapat memberikan bantuan, karena dukungan dari para dunsanak sangat mereka butuhkan,” harapnya pula.
Dari Jakarta, mereka menurut Jhoni akan melanjutkan perjalanan dengan bus ke kampung halaman masing-masing.
Saat ini disampaikan mantan Kepala Penerangan Kostrad Divisi I itu, masih banyak warga Minang yang berada di pengungsian. Di Sentani, masih terdapat sebanyak 228 orang. Mereka tersebar di berbagai posko yang ada di daerah itu. “Jumlah tersebut belum termasuk pengungsi yang bertahan di Wamena dengan jumlah sekitar 500 orang,” terangnya pula.
Kasi Ops Korem 172/Praja Wira Yakhthi, Mayor Inf. Jhoni Nofriady mengatakan, dari Sentani, pesawat itu akan menuju ke Timika dengan jarak tempuh tiga hingga empat jam. Seterusnya melanjutkan perjalanan ke Ambon. “Di sana mereka akan bermalam,” terangnya.
Kemudian dari Ambon keesokan hari terus ke Makasar, Semarang dan tiba sekitar pukul 16.00 WIB di Halim Perdanakusuma, Jakarta. “Kita berharap, penerbangan mereka selamat sampai tujuan. Kepada saudara-saudara kita Ikatan Keluarga Minang di tempat persinggahan Hercules dapat memberikan bantuan, karena dukungan dari para dunsanak sangat mereka butuhkan,” harapnya pula.
Dari Jakarta, mereka menurut Jhoni akan melanjutkan perjalanan dengan bus ke kampung halaman masing-masing.
Saat ini disampaikan mantan Kepala Penerangan Kostrad Divisi I itu, masih banyak warga Minang yang berada di pengungsian. Di Sentani, masih terdapat sebanyak 228 orang. Mereka tersebar di berbagai posko yang ada di daerah itu. “Jumlah tersebut belum termasuk pengungsi yang bertahan di Wamena dengan jumlah sekitar 500 orang,” terangnya pula.
#Ryan