TANAH DATAR (RangkiangNagari) – Sedikitnya ada delapan orang warga Kabupaten Tanah Datar yang bermukim di Wamena, Papua. Mereka berasal dari Talago Gunuang Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas. Saat ini, delapan warga Tanah Datar di Wamena itu masih mengungsi di kantor Koramil terdekat.
Mereka terdiri dari enam orang dewasa dan dua anak-anak, bernama Rudi Kormas, Noveri Asman (adik Rudi), Novita (istri Noveri), Sartoni (kemenakan Rudi) bersama istrinya yang berasal dari Palopo, Sulawesi Selatan. Berikutnya, Rahmat asal Tanjung Barulak, Yose dari Sijangek bersama istrinya yang asli Makassar, serta Qia (2 tahun) dan Zio (8 bulan), anak Noveri.
Bupati Tanah Datar H. Irdinansyah Tarmizi melalui Surat Edaran Nomor 065/454/Dinsos-2019 bertanggal 30 September 2019 menegaskan, sebagai bentuk turut berduka dan berusaha menolong sanak keluarga yang sedang terkena musibah akibat kerusuhan Wamena, menghimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) dan warga melakukan gerakan menggalang dana.
Pemkab Tanah Datar pada malam penggalangan dana bantuan yang diinisiasi Pemprov Sumbar mengalokasikan bantuan sebesar Rp100 juta. Dana itu dihimpun dari partipasi ASN, guru, dan pelajar yang dananya diserahkan melalui Pemprov Sumbar.
“Kami menghimbau ASN dan masyarakat untuk menggalang bantuan berupa uang. Dana itu kita gunakan untuk membantu perantau Minang yang jadi korban kerusuhan di Wamena. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga diminta partisipasinya dengan cara menginformasikan gerakan penggalangan dana kepada kepala-kepala sekolah,” ujar Bupati Irdinansyah, Rabu (2/10), di Batusangkar.
Bupati mengatakan berduka atas musibah kerusuhan yang terjadi di Wamena serta berakibat jatuhnya korban jiwa warga asal Sumatera Barat. Kendati berduka, namun bupati mengingatkan, jangan pula terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
Mereka terdiri dari enam orang dewasa dan dua anak-anak, bernama Rudi Kormas, Noveri Asman (adik Rudi), Novita (istri Noveri), Sartoni (kemenakan Rudi) bersama istrinya yang berasal dari Palopo, Sulawesi Selatan. Berikutnya, Rahmat asal Tanjung Barulak, Yose dari Sijangek bersama istrinya yang asli Makassar, serta Qia (2 tahun) dan Zio (8 bulan), anak Noveri.
Bupati Tanah Datar H. Irdinansyah Tarmizi melalui Surat Edaran Nomor 065/454/Dinsos-2019 bertanggal 30 September 2019 menegaskan, sebagai bentuk turut berduka dan berusaha menolong sanak keluarga yang sedang terkena musibah akibat kerusuhan Wamena, menghimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) dan warga melakukan gerakan menggalang dana.
Pemkab Tanah Datar pada malam penggalangan dana bantuan yang diinisiasi Pemprov Sumbar mengalokasikan bantuan sebesar Rp100 juta. Dana itu dihimpun dari partipasi ASN, guru, dan pelajar yang dananya diserahkan melalui Pemprov Sumbar.
“Kami menghimbau ASN dan masyarakat untuk menggalang bantuan berupa uang. Dana itu kita gunakan untuk membantu perantau Minang yang jadi korban kerusuhan di Wamena. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga diminta partisipasinya dengan cara menginformasikan gerakan penggalangan dana kepada kepala-kepala sekolah,” ujar Bupati Irdinansyah, Rabu (2/10), di Batusangkar.
Bupati mengatakan berduka atas musibah kerusuhan yang terjadi di Wamena serta berakibat jatuhnya korban jiwa warga asal Sumatera Barat. Kendati berduka, namun bupati mengingatkan, jangan pula terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab.
#Ryan