PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Aktivitas masyarakat yang meningkat setiap malam minggu khususnya para remaja membuat pihak keamanan baik kepolisian maupun Pemko Payakumbuh dengan tim 7 nya terus meningkatkan frekuensi patroli dan razia.
Pada Sabtu (3/11/2019) malam, Tim 7 bergerak dari Markas Satpol PP Bukik Sibaluik jam 23.30 WIB langsung menuju terminal Koto Nan Ompek.
Dipaparkan Ketua Harian Tim 7 Devitra, kawasan terminal milik pemerintah provinsi ini setiap malam minggu para remaja menjadikan lokasi ini tempat nongkrong mulai dari jam 19.30 hingga tengah malam. Lokasi ini cukup gelap dan mesti segera diberikan penerangan.
Melihat kedatangan petugas sekira mendekati jam 24.00 wib sejumlah remaja ini langsung tancap gas, namun 2 orang perempuan kalah cepat dari petugas dan berhasil diamankan.
"Ternyata 2 orang perempuan ini bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi terminal dan diminta memanggil orang tuanya. Di lokasi terminal tersebut remaja ini diberikan pembinaan bersama ibunya. Dari pengakuan ibunya ketika dia sudah tertidur ternyata anak gadisnya kembali keluar rumah. Setelah membuat pernyataan 2 org remaja putri ini diserahkan kepada ibunya," papar Devitra.
Lanjut, dari terminal Koto Nan Ompek, Tim 7 bergerak ke kawasan Sungai Pinago yang sedang dalam pembangunan normalisasi batang agam. Disini tidak ditemukan adanya pelanggaran.
Tak beberapa lama berselang, sejumlah remaja yang masih tergolong anak-anak ya g sedang asyik menghisap lem cap banteng (diperkirakan seusia siswa SLTP) langsung kabur meninggalkan lokasi ketika Tim 7 berpatroli di gerbang Unand Kampus 2 Kubu Gadang.
"Mereka lari dengan secepatnya ke arah gedung unand yang tidak bisa dikejar lagi oleh petugas. Puluhan lem dalam kantong plastik ditemukan petugas di lokasi yang juga disaksikan oleh sejumlah mahasiswa yang memakai kostum almamater unand yang tinggal tidak jauh dari lokasi, sementara 1 unit kendaraan yang ditinggal terpaksa diamankan ke kantor Satpol PP," terang Devitra.
Sekitar pukul 00.30 WIB, sejumlah remaja yang terdiri dari 8 laki-laki dan 4 perempuan diamankan di atas tribun GOR Gelanggang Pacuan Kubu Gadang.
Mereka diamankan sedang asyik makan makan.Tapi karena sudah larut malam apalagi ada 4 perempuan bersamanya, mereka
tetap diamankan ke kantor Satpol PP untuk diberikan pembinaan lebih lanjut.
Dari GOR Kubu Gadang, Tim 7 juga menertibkan hiburan organ tunggal pesta pernikahan di Keluraha Sicincin yang masih beroperasi padahal sudah jauh melewati izin waktu operasional yang dikeluarkan kepolisian.
Tidak jauh dari lokasi itu Tim 7 juga mengeluarkan teguran tertulis kepada Karaoke Tambak Indah yan masih beroperasi, namun tidak ditemukan satu orangpun wanita pendamping tamu.
Kemudian Tim melanjutkan ke simpang warna warni Tanjung Anau, Jalan Soekarno-Hatta dan kembali ke Terminal Koto Nan Ompek dan setelah itu langsung kembali ke markas Satpol PP.
Para remaja yang terjaring malam itu ada yang berasal dari Kota Payakumbuh dan warga luar daerah lainnya. Kepada mereka diberikan pembinaan, dipanggil orang tuanya dan membuat surat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatan Pekat tersebut.
Pemko Payakumbuh menghimbau orang tua agar lebih ekstra mengawasi anak remajanya apalagi remaja putri. Mirisnya, orang tua ketika anak gadisnya diamankan di Kantor s
Satpol PP padahal jam sudah menunjukan jam 03.00 dini hari tak ada satupun yang menghubungi dan mencari dimana keberadaan anak gadisnya.
"Kepada orang tua juga diminta agar tidak membiarkan anaknya untuk mempreteli motor sehingga tidak memenuhi standar lagi. Banyak motor yang kita temukan dimana knalpot yang diganti dengan resing, plat nomor polisi kendaraan yang dicopot dan kaca spion yang dibongkar dan lain sebagainya," pungkas Devitra.
Pada Sabtu (3/11/2019) malam, Tim 7 bergerak dari Markas Satpol PP Bukik Sibaluik jam 23.30 WIB langsung menuju terminal Koto Nan Ompek.
Dipaparkan Ketua Harian Tim 7 Devitra, kawasan terminal milik pemerintah provinsi ini setiap malam minggu para remaja menjadikan lokasi ini tempat nongkrong mulai dari jam 19.30 hingga tengah malam. Lokasi ini cukup gelap dan mesti segera diberikan penerangan.
Melihat kedatangan petugas sekira mendekati jam 24.00 wib sejumlah remaja ini langsung tancap gas, namun 2 orang perempuan kalah cepat dari petugas dan berhasil diamankan.
"Ternyata 2 orang perempuan ini bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi terminal dan diminta memanggil orang tuanya. Di lokasi terminal tersebut remaja ini diberikan pembinaan bersama ibunya. Dari pengakuan ibunya ketika dia sudah tertidur ternyata anak gadisnya kembali keluar rumah. Setelah membuat pernyataan 2 org remaja putri ini diserahkan kepada ibunya," papar Devitra.
Lanjut, dari terminal Koto Nan Ompek, Tim 7 bergerak ke kawasan Sungai Pinago yang sedang dalam pembangunan normalisasi batang agam. Disini tidak ditemukan adanya pelanggaran.
Tak beberapa lama berselang, sejumlah remaja yang masih tergolong anak-anak ya g sedang asyik menghisap lem cap banteng (diperkirakan seusia siswa SLTP) langsung kabur meninggalkan lokasi ketika Tim 7 berpatroli di gerbang Unand Kampus 2 Kubu Gadang.
"Mereka lari dengan secepatnya ke arah gedung unand yang tidak bisa dikejar lagi oleh petugas. Puluhan lem dalam kantong plastik ditemukan petugas di lokasi yang juga disaksikan oleh sejumlah mahasiswa yang memakai kostum almamater unand yang tinggal tidak jauh dari lokasi, sementara 1 unit kendaraan yang ditinggal terpaksa diamankan ke kantor Satpol PP," terang Devitra.
Sekitar pukul 00.30 WIB, sejumlah remaja yang terdiri dari 8 laki-laki dan 4 perempuan diamankan di atas tribun GOR Gelanggang Pacuan Kubu Gadang.
Mereka diamankan sedang asyik makan makan.Tapi karena sudah larut malam apalagi ada 4 perempuan bersamanya, mereka
tetap diamankan ke kantor Satpol PP untuk diberikan pembinaan lebih lanjut.
Dari GOR Kubu Gadang, Tim 7 juga menertibkan hiburan organ tunggal pesta pernikahan di Keluraha Sicincin yang masih beroperasi padahal sudah jauh melewati izin waktu operasional yang dikeluarkan kepolisian.
Tidak jauh dari lokasi itu Tim 7 juga mengeluarkan teguran tertulis kepada Karaoke Tambak Indah yan masih beroperasi, namun tidak ditemukan satu orangpun wanita pendamping tamu.
Kemudian Tim melanjutkan ke simpang warna warni Tanjung Anau, Jalan Soekarno-Hatta dan kembali ke Terminal Koto Nan Ompek dan setelah itu langsung kembali ke markas Satpol PP.
Para remaja yang terjaring malam itu ada yang berasal dari Kota Payakumbuh dan warga luar daerah lainnya. Kepada mereka diberikan pembinaan, dipanggil orang tuanya dan membuat surat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatan Pekat tersebut.
Pemko Payakumbuh menghimbau orang tua agar lebih ekstra mengawasi anak remajanya apalagi remaja putri. Mirisnya, orang tua ketika anak gadisnya diamankan di Kantor s
Satpol PP padahal jam sudah menunjukan jam 03.00 dini hari tak ada satupun yang menghubungi dan mencari dimana keberadaan anak gadisnya.
"Kepada orang tua juga diminta agar tidak membiarkan anaknya untuk mempreteli motor sehingga tidak memenuhi standar lagi. Banyak motor yang kita temukan dimana knalpot yang diganti dengan resing, plat nomor polisi kendaraan yang dicopot dan kaca spion yang dibongkar dan lain sebagainya," pungkas Devitra.
#Ryan #E2