PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Jika sudah turun ke lapangan, artinya hal itu menjadi perhatian bahkan hal yang krusial bagi Riza Falepi selaku kepala daerah, dan hal ini sudah biasa dilakukannya bersama tim reaksi cepat Dinas PUPR untuk merespon persoalan pembangunan di kota yang dipimpinnya.
Alhasil, Riza Falepi menemukan permasalahan adanya genangan air saat hujan di beberapa titik di Payakumbuh disebabkan oleh tumpukan kayu, sampah plastik, bahkan barang-barang bekas lainnya sehingga air tidak bisa lewat di saluran pembuangan.
Wali Kota Riza Falepi tidak henti-hentinya menghimbau warga agar jangan buang sampah sembarangan, apalagi membuangnya ke selokan dan drainase. Riza mewanti-wanti hal itu akan berakibat adanya penyumbatan di saluran pembuangan, sehingga drainase tidak akan cukup mengantisipasi ketika hujan lebat turun.
Hal ini, kata Riza terbukti dengan contoh saat ada genangan air di dekat Rumah Makan Pancoran area Teriminal Koto Nan Ompek dan area Simpang Bunian beberapa malam lalu.
Wali Kota dua periode yang terjun langsung ke lapangan pasca adanya genangan air menggenang akibat hujan deras di seputaran area Balai Kota, Senin (27/1) sore, mengatakan sudah menjadikan keduanya titik prioritas yang akan dibongkar dan dilebarkan, artinya gorong-gorongnya diperbesar agar genangan air (waterlogging) saat hujan dapat diminimalisir.
“Yang di dekat RM Pancoran, ada plat decker sudah dianggarkan dan akan dikerjakan tahun ini” kata Riza.
Hampir semua masalah yang ditemukan Riza bersama tim PUPR adalah drainase yang tersumbat oleh sampah, plastik, dan kayu. Riza meminta kepada masyarakat agar jangan terbiasa membuang sampah sembarangan.
“Kita katakan kalau membuang sampah sembarangan itu prilaku destruktif atau merusak, walaupun hanya sekedar buang sampah, itu menunjukkan budaya tidak peduli lingkungan, dan itu tidak baik,” kata Riza.
Saat ditanya kenapa Riza rutin melakukan kegiatan di lapangan untuk mengecek infrastruktur, turun mengecek rencana pembangunan, Riza menyebu kalau tidak melihat langsung, dirinya tidak bisa membayangkan apa yang akan dianggarkan.
“Karena ini penting, makanya kita sering turun, sekaligus menerima masukan dan permjntaan masyarakat, selama permintaan masyarakat itu bisa dicover APBD, maka akan di anggarkan, bila tidak maka tunggulah semampu anggaran kita, dan akan kita carikan jalan keluar lainnya,” kata Riza. (rls)
Alhasil, Riza Falepi menemukan permasalahan adanya genangan air saat hujan di beberapa titik di Payakumbuh disebabkan oleh tumpukan kayu, sampah plastik, bahkan barang-barang bekas lainnya sehingga air tidak bisa lewat di saluran pembuangan.
Wali Kota Riza Falepi tidak henti-hentinya menghimbau warga agar jangan buang sampah sembarangan, apalagi membuangnya ke selokan dan drainase. Riza mewanti-wanti hal itu akan berakibat adanya penyumbatan di saluran pembuangan, sehingga drainase tidak akan cukup mengantisipasi ketika hujan lebat turun.
Hal ini, kata Riza terbukti dengan contoh saat ada genangan air di dekat Rumah Makan Pancoran area Teriminal Koto Nan Ompek dan area Simpang Bunian beberapa malam lalu.
Wali Kota dua periode yang terjun langsung ke lapangan pasca adanya genangan air menggenang akibat hujan deras di seputaran area Balai Kota, Senin (27/1) sore, mengatakan sudah menjadikan keduanya titik prioritas yang akan dibongkar dan dilebarkan, artinya gorong-gorongnya diperbesar agar genangan air (waterlogging) saat hujan dapat diminimalisir.
“Yang di dekat RM Pancoran, ada plat decker sudah dianggarkan dan akan dikerjakan tahun ini” kata Riza.
Hampir semua masalah yang ditemukan Riza bersama tim PUPR adalah drainase yang tersumbat oleh sampah, plastik, dan kayu. Riza meminta kepada masyarakat agar jangan terbiasa membuang sampah sembarangan.
“Kita katakan kalau membuang sampah sembarangan itu prilaku destruktif atau merusak, walaupun hanya sekedar buang sampah, itu menunjukkan budaya tidak peduli lingkungan, dan itu tidak baik,” kata Riza.
Saat ditanya kenapa Riza rutin melakukan kegiatan di lapangan untuk mengecek infrastruktur, turun mengecek rencana pembangunan, Riza menyebu kalau tidak melihat langsung, dirinya tidak bisa membayangkan apa yang akan dianggarkan.
“Karena ini penting, makanya kita sering turun, sekaligus menerima masukan dan permjntaan masyarakat, selama permintaan masyarakat itu bisa dicover APBD, maka akan di anggarkan, bila tidak maka tunggulah semampu anggaran kita, dan akan kita carikan jalan keluar lainnya,” kata Riza. (rls)
#Ryan #E2