PAYAKUMBUH (RangkiangNagari) - Wali kota Riza Falepi mengumpulkan Sekda, Asisten, Kepala OPD, dan camat serta lurah se Kota Payakumbuh untuk membahas pengelolaan sampah di Aula Pertemuan Randang Lantai 2 Balaikota Eks Lapangan Poliko, Selasa (28/1).
Riza Falepi geram mendapati banyaknya saluran drainase yang tersumbat oleh sampah saat melakukan peninjauan bersama tim dinas PUPR beberapa waktu lalu. Tersumbatnya drainase itu menimbulkan dampak yang luar biasa saat terjadi hujan lebat, yaitu adanya genangan air (waterlogging).
“Ini entah tidak peduli atau kurang peduli dengan masalah sampah plastik, pokoknya tahun ini saya ingin pengelolaan kepada sampah menjadi prioritas dari lurah dan camat,” kata Riza menegur jajarannya, sebagaimana dilansir semangatnews.com.
Riza menyebut sebagai pemerintah kota, seharusnya Payakumbuh sudah lihai mengelola sampah, sudah harus berfikir kreatif, cara yang paling hebat bagaimana sampah di kelurahan makin sedikit diangkut ke TPA, artinya sampah yang diangkut itu memang tidak mungkin diolah lagi.
“Dinas Lingkungan Hidup sudah bekerjasama dengan SMKN 2 Payakumbuh dalam mengelola sampah plastik, tolong di follow up oleh lurah, kalau perlu bentuk kelompok pengelola sampah di kelurahan,” perintah Riza.
Riza menekankan, biang kerok di drainase adalah sampah plastik, dan banyak terjadi pembiaran, ditakutkan Riza dampaknya tidak hanya genangan air atau banjir, namun juga berdampak pada kesehatan warga nanti.
Riza menginstruksikan agar lurah dan camat dapat mengambil manfaat dari sampah plastik dengan metode Reduce, Reuse, dan Recycle, artinya sampah bisa dikurangi, dipakai lagi, dan didaur ulang.
“Berdayakan masyarakat untuk partisipatif dalam hal ini, karena masalah ini tidak akan selesai jika kita tidak memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk peduli dengan masalah sampah,” pungkas Riza.
Riza memerintahkan lurah untuk turut turun ke lapangan bila hari hujan, artinya mendampingi warga bila-bila terjadi banjir atau waspada bila bencana alam yang tidak diinginkan terjadi.***
Riza Falepi geram mendapati banyaknya saluran drainase yang tersumbat oleh sampah saat melakukan peninjauan bersama tim dinas PUPR beberapa waktu lalu. Tersumbatnya drainase itu menimbulkan dampak yang luar biasa saat terjadi hujan lebat, yaitu adanya genangan air (waterlogging).
“Ini entah tidak peduli atau kurang peduli dengan masalah sampah plastik, pokoknya tahun ini saya ingin pengelolaan kepada sampah menjadi prioritas dari lurah dan camat,” kata Riza menegur jajarannya, sebagaimana dilansir semangatnews.com.
Riza menyebut sebagai pemerintah kota, seharusnya Payakumbuh sudah lihai mengelola sampah, sudah harus berfikir kreatif, cara yang paling hebat bagaimana sampah di kelurahan makin sedikit diangkut ke TPA, artinya sampah yang diangkut itu memang tidak mungkin diolah lagi.
“Dinas Lingkungan Hidup sudah bekerjasama dengan SMKN 2 Payakumbuh dalam mengelola sampah plastik, tolong di follow up oleh lurah, kalau perlu bentuk kelompok pengelola sampah di kelurahan,” perintah Riza.
Riza menekankan, biang kerok di drainase adalah sampah plastik, dan banyak terjadi pembiaran, ditakutkan Riza dampaknya tidak hanya genangan air atau banjir, namun juga berdampak pada kesehatan warga nanti.
Riza menginstruksikan agar lurah dan camat dapat mengambil manfaat dari sampah plastik dengan metode Reduce, Reuse, dan Recycle, artinya sampah bisa dikurangi, dipakai lagi, dan didaur ulang.
“Berdayakan masyarakat untuk partisipatif dalam hal ini, karena masalah ini tidak akan selesai jika kita tidak memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk peduli dengan masalah sampah,” pungkas Riza.
Riza memerintahkan lurah untuk turut turun ke lapangan bila hari hujan, artinya mendampingi warga bila-bila terjadi banjir atau waspada bila bencana alam yang tidak diinginkan terjadi.***
#Ryan #E2