Payakumbuh (RangkiangNagari) - Untuk mengurangi kesenjangan gender dan
mencapai kesetaraan gender dengan mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi
integral dan program pembangunan disuatu wilayah, Dinas P3AP2KB Kota Payakumbuh
sosialisasikan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Aula DP3AP2KB, Rabu (17/06).
“Kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan tentang
konsep gender dan strategi PUG dalam pembangunan di Payakumbuh,” kata Kepala
DP3AP2KB yang diwakili oleh Sekretaris Ipendi.
Ipendi menyebut, kegiatan ini akan berlangsung
selama dua hari, hari pertama sosialisasi PUG dengan peserta sebanyak 43 orang
yang tergabung dalam pokja PUG terdiri dari Kepala Perangkat Daerah, perguruan
Tinggi, Lembaga Masyarakat serta Dunia Usaha.
“Dihari kedua akan diadakan penyusunan anggaran
responsif gender melalui GAP dan GBS yang diikuti oleh 31 OPD yang dibagi
menjadi dua shif karena mengacu kepada protokol kesehatan,” terang Ipendi.
Kepala DP3AP2KB berharap untuk tahun 2020 Kota
Payakumbuh bisa memperoleh Anugrah Parahita Eka Praya (APE) dengan kategori
Mentor, dimana tahun 2018 lalu Evaluasi APE Kota Payakumbuh meraih kategori
Utama.
“Kami mengharapkan dukungan dari semua OPD untuk
mencapai APE yang kita harapkan,” ucapnya.
Sementara itu Kabid Pemberdayaan Perempuan Erma
Yunita menambahkan, PUG merupakan issue lintas sektoral artinya tanggung jawab
pelaksanaannya bukan hanya diemban oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak di daerah melainkan tanggung jawab bersama.
“Mari kita bersama-sama bahu membahu menyelesaikan
masalah PUG, kita dorong komitmen dari seluruh OPD, karena permasalahan PUG
dapat dimulai dari tingkat OPD,” kata Erma Yunita saat penyusunan anggaran
responsif gender, Kamis (18/06).
Dijelaskan Erma Yunita, penyusunan Anggaran
Responsif Gender (ARG) untuk menjawab kebutuhan perempuan dan laki-laki, serta
memberikan manfaat kepada perempuan dan laki-laki secara adil.
“Melalui ARG ini kesenjangan gender diharapkan dapat
dihapus atau setidaknya dapat dikurangi,” pungkasnya.
#Ryan