Payakumbuh (RangkiangNagari) - Wakil Wali Kota H. Erwin Yunaz S.E.,
M.M., menjadi key note speaker dalam Webinar (Web Seminar) Series ‘Science
Techno Park Universitas Andalas’ yang digelar secara online melalui aplikasi
Zoom, Kamis (18/6).
Selain Erwin Yunaz, ada juga narasumber lain seperti
Ketua LPPM Unand Dr. -Ing. Uyung Gatot S. Dinata, M.T., Peneliti Unand Prof.
Dr. Ir. Fauzan Azima, MS., Ketua Science Techno Park Unand Dr. Eka Candra Lina,
S.P. M.Si., dengan moderator Welya Refdi S.TP., M.Si.
Dari pemerintahan di Sumatera Barat turut ikut
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kota Solok Drs. Bujang Putra, M.M.,
dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Payakumbuh Ir. H. Wal
Asri, M.M.
Dengan mengambil tema Internasionalisasi Randang,
awal paparan sinkronisasi hasil riset dan inovasi perguruan tinggi disampaikan
oleh Ketua LPPM Unand Dr. -Ing. Uyung Gatot S. Dinata, M.T.
Uyung memberikan tantangan kepada Kota Payakumbuh
bagaimana menjadikan branding kota kulinernya dengan memproduksi olahan makanan
dari hasil alam yang ada dengan jumlah yang banyak.
“Bagaimana di Sumbar khususnya Payakumbuh bisa
menciptakan produk dan berbagai sentra bisnis peternakan dengan kapasitas
industri. Ini adalah challenge, saya rasa Payakumbuh sanggup,” kata Uyung.
Sementara itu, Wawako Erwin Yunaz dalam paparannya
mengatakan untuk menjadikan Randang sebagai warisan budaya dunia, ada dasarnya
seperti UU Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Perindustrian.
Perwujudan dari UU tersebut, dikatakan Wawako kalau
Randang jangan sampai diklaim oleh negara lain, keaslian dari warisan leluhur
ini adalah hak miliknya orang Minang, melihat celah dalam keadaan itu,
Payakumbuh berani untuk deklarasi diri sebagai Kota Randang, menjadi ikon utama
kota yang berusia 50 pada tahun ini.
Sentra industri dibangun, dengan pembinaan yang
baik, tumbuh kembang usaha Randang ini berdampak positif kepada pertumbuhan
ekonomi Kota Payakumbuh. Industri dijadikan sebagai pilar ekonomi, industri
mandiri, berdaya saing, dan maju, serta ada pemerataan pembangunan, dan
kesejahteraan masyarakat.
“Ada yang menarik dan menjadi catatan penting dari
Departemen Perindustrian Republik Indonesia, rata-rata dan hampir semuanya
pembangunan dari DAK yang cukup besar pemanfaatannya di akhir anggaran setelah
diterima. Namun di Payakumbuh, dengan dimulainya pembangunan Sentra IKM Randang
di tahun 2017, Pemko Payakumbuh mengajukan sesegera mungkin memanfaatkan gedung
Sentra IKM Randang pada awal 2018,” kata Erwin Yunaz.
Ini adalah bentuk keseriusan Kota Payakumbuh dalam
mewujudkan pada tahun 2024 sentra IKM tembus pasar global, bukan target yang
muluk-muluk. Sesuatu yang bisa dilihat apabila dikelola dengan baik dengan
pemikiran terbuka.
“UKM maju, teknologi dilengkapi pemerintah, bahkan
kemasan sudah ada. Kita membina UKM mengikuti pola yang sudah ada, tinggal
membuat branding dan memasarkan, karena di Sentra Industri mampu memenuhi
permintaan untuk jumlah besar,” ungkapnya.
#Ryan