LUBUK BASUNG (RangkiangNagari) – Jika dimungkinkan diterapkan pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka di Kabupaten Agam, guru yang mengajar di kelas dianjurkan menggunakan face shield. Hal itu dimaksudkan agar transfer pengetahuan kepada murid tidak terhalang.
“Jika kesimpulannya nanti diberlakukan pertemuan tatap muka,”kata Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Martias Wanto Dt. Maruhun, saat monitoring kesiapan sekolah di MTsN 5 Agam, Selasa (21/7).Hal itu dilakukan agar proses transfer pengetahuan ke murid tidak terhalang masker, maka dianjurkan guru menggunakan faceshield,.
Dalam pelaksanan PBM, guru diminta membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil.
Dengan membagi murid atau anak ke dalam beberapa kelompok kecil maka akan terhindar dari kerumunan dan protokol Covid-19 bisa diterapkan.
Selain itu, juga dianjurkan para guru untuk tidak berkerumun. Meja di ruangan guru juga diharuskan menerapkan jarak yang aman sesuai protokol Covid-19.
“Kepada kepala sekolah juga diminta mengatur meja di ruang guru, artinya guru-guru juga diberi jarak,” katanya.
Selama melakukan kunjungan rombongan mengecek kesiapan sekolah dalam segi sarana prasarana Covid-19, juga memastikan tenaga pendidik di sekolah sudah terlebih dahulu menerapkan protokol kesehatan.
Kepala MTsN 5 Agam, Zulherman, mengatakan jika PBM tatap muka dilaksanakan, pihaknya telah siap melaksanakan sesuai petunjuk teknis yang telah ditetapkan.
“Kita mewajibkan setiap siswa harus memakai masker, setiap hari suhu tubuh siswa diukur, sering cuci tangan dan langsung pulang ke rumah setelah pulang sekolah,” katanya.
Untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di sekolah, pihaknya telah menyediakan tempat cuci tangan di setiap lokal, gerbang, dan berbagai tempat dalam lingkungan sekolah beserta sabun dan tisu.
“Kami juga telah menyediakan termo gun dan faceshield untuk guru, karena kalau pakai masker saat mengajar, transfer pengetahuan jadi terhambat,” katanya.
“Jika kesimpulannya nanti diberlakukan pertemuan tatap muka,”kata Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Martias Wanto Dt. Maruhun, saat monitoring kesiapan sekolah di MTsN 5 Agam, Selasa (21/7).Hal itu dilakukan agar proses transfer pengetahuan ke murid tidak terhalang masker, maka dianjurkan guru menggunakan faceshield,.
Dalam pelaksanan PBM, guru diminta membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil.
Dengan membagi murid atau anak ke dalam beberapa kelompok kecil maka akan terhindar dari kerumunan dan protokol Covid-19 bisa diterapkan.
Selain itu, juga dianjurkan para guru untuk tidak berkerumun. Meja di ruangan guru juga diharuskan menerapkan jarak yang aman sesuai protokol Covid-19.
“Kepada kepala sekolah juga diminta mengatur meja di ruang guru, artinya guru-guru juga diberi jarak,” katanya.
Selama melakukan kunjungan rombongan mengecek kesiapan sekolah dalam segi sarana prasarana Covid-19, juga memastikan tenaga pendidik di sekolah sudah terlebih dahulu menerapkan protokol kesehatan.
Kepala MTsN 5 Agam, Zulherman, mengatakan jika PBM tatap muka dilaksanakan, pihaknya telah siap melaksanakan sesuai petunjuk teknis yang telah ditetapkan.
“Kita mewajibkan setiap siswa harus memakai masker, setiap hari suhu tubuh siswa diukur, sering cuci tangan dan langsung pulang ke rumah setelah pulang sekolah,” katanya.
Untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di sekolah, pihaknya telah menyediakan tempat cuci tangan di setiap lokal, gerbang, dan berbagai tempat dalam lingkungan sekolah beserta sabun dan tisu.
“Kami juga telah menyediakan termo gun dan faceshield untuk guru, karena kalau pakai masker saat mengajar, transfer pengetahuan jadi terhambat,” katanya.
#Ryan