Pasaman (Rangkiangnagari) - Guna meminimalisir pelanggaran protokol kesehatan (Prokes) dalam melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada hari Rabu, Tanggal 9 Desember 2020 mendatang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten pasaman yang bergandengan dengan KPU Provinsi Sumatera Barat menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara serta penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi di tingkat TPS (Tempat Pemungutan Suara) dalam Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2020 dimasa pandemi Covid-19.
Kegiatan simulasi oleh KPU Pasaman ini, dilakukan di TPS 09 Tanjung Beringin, Nagari Tanjung Beringin, Kecamatan Lubuk Sikaping, Sabtu (21/11/2020).
Simulasi Pilkada ini dimulai pukul 07.00 WIB, dihadiri langsung anggota KPU Sumbar Gebriel Daulay, didampingi Sekretariat serta beberapa staf KPU Provinsi Sumatera Barat.
Pelaksanaan simulasi Pilkada masa pandemi ini juga dihadiri oleh Komisioner Bawaslu Pasaman Mesrawati, anggota KPU Kota Bukittinggi, Komisioner KPU Pasaman Barat.
Selain itu, simulasi juga dipandu Ketua KPU Pasaman Rodi Andermi serta komisioner Divisi Teknis Juli Yusran beserta komisioner lainya dan agenda ini juga dihadiri oleh Kasubbag serta staf KPU Pasaman.
Dalam Simulasi, semua pemilih dalam DPT pada TPS 09 Tanjung Beringin yang hadir ikut memperaktekkan tata-cara pencoblosan sesuai masa pandemi, mengacu pada prokes, baik dari awal pendaftaran, menunggu, masuk TPS, menandai tangan dengan tetesan tinta, sampai meninggalkan lokasi pemilihan.
Pada kesempatan tersebut, Komisioner KPU Sumbar Gebril Daulay mengatakan, bahwa Pilkada saat ini berbeda dengan pilkada sebelumnya. Karena dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, tentunya harus mengikuti standarisasi kesehatan dunia, agar tidak ada cluster baru nantinya.
Gebril juga mengatakan, agar tidak terjadi kesalahan ketika hari-H pencoblosan 9 Desember 2020 mendatang, perlu adanya simulasi pada petugas TPS dan masyarakat, sehingga semua memahami dan proses pemilihan bisa berjalan baik nantinya.
"Kita perlu melakukan simulasi ini secara masiv, agar petugas pemilihan atau TPS dan pemilih dapat memahami tata-cara pemilihan masa pandemi Sehingga, saat hari-H semua berjalan baik tanpa kendala dan masyarakat tetap sehat," ujar Gebril Daulay.
Diharapkannya, dalam pelaksanaan pilkada mendatang, jangan ada rasa takut atau ragu untuk datang ke TPS, asal tetap menjaga dan taat pada protokol kesehatan, diantaranya dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan atau memakai sarung tangan.
"Jangan ragu untuk datang ke TPS, karena kita memakai standar protokol kesehatan, diminta masyarakat juga sudah siap dengan kondisi tersebut saat meninggalkan rumah menuju TPS," harap Gebril Daulay.
Pernyataan tersebut didukung Ketua KPU Pasaman Rodi Andermi, bahwa ia juga mengharapkan adanya pemberian informasi yang masiv pula dari semua komponen masyarakat, khususnya informasi yang disebar rekan-rekan media, tentunya amat bermanfaat bagi semua pihak.
"Kita amat berharap agar KPU didukung penuh oleh semua elemen masyarakat. Dengan menyebarkan informasi tentang tata-cara pemilihan dimasa pandemi ini, baik melalui orang per orang, terlebih melalui media, sehingga partisipasi masyarakat dalam pilkada tahun ini tetap tinggi," harap Rodi Andermi.
Simulasi Pilkada masa pandemi yang digelar pada TPS 09 Tanjung Beringin tersebut berjalan cukup lancar dan baik, hingga pelaksanaan perhitungan dan rekapitulasi usai tanpa ada kendala berarti.
Pelaksanaan simulasi dimulai dari persiapan TPS, pengambilan sumpah KPPS, proses pemungutan suara, penghitungan suara, serta penggunaan sistem informasi rekapitulasi, dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 dengan sangat ketat.
Sebelum memasuki area TPS, terlihat pemilih diwajibkan mencuci tangan, memakai masker, memakai sarung tangan sekali pakai yang disediakan petugas, pengecekan suhu tubuh, serta menjaga jarak.
"Bahkan, yang paling penting dalam simulasi ini adalah penanganan bagi masyarakat yang diduga terpapar Covid-19. Dengan tanda-tanda seperti suhu tubuh tinggi, yang mana akan ditangani petugas khusus serta diarahkan ke bilik khusus pemungutan suara," pungkas Rodi Andermi.
(wl).