Limapuluh kota (Rangkiangnagari) - Pemerintah Lima Puluh Kota, dibawah kepeminpinan Bupati Safaruddin Dt Bandaro Rajo dan Wakil Bupati Rizki Kurniawan Nakasri menyadari bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan sangat cepat, terutama dalam pola interaksi antar masyarakat, terjadinya perubahan kebutuhan warga dan aktualisasi ditengah masyarakat.
Laju perkembangan teknologi itu membuat masyarakat mesti bisa menyaksikan, serta beradaptasi dengan dinamis dan positif sesuai lajunya sehingga dapat memberi manfaat untuk kesejahteraannya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia telah menunjuk Kabupaten Lima Puluh Kota bergabung dala Gerakan menuju 100 Smart City, dari 50 Kabupaten/Kota se-Indonesia untuk mengimplementasikan Smart City pada tahun 2022 ini.
Gerakan menuju 100 Smart City merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan.
Gerakan tersebut bertujuan membimbing Kabupaten/Kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.
Menurut Bupati Safaruddin, implementasi Kota Cerdas (Smart City) melalui teknologi komunikasi dan informasi, merupakan kebutuhan bagi kabupaten Lima Puluh Kota dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lima Puluh Kota.
"Program Kota Cerdas ini kebutuhan kita, guna meningkatkan pelayanan publik untuk kesejahteraan masyarakat kita,"kata Bupati, Safaruddin Dt Bandaro Rajo, setelah pembukaan Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2022, di Aula kantor Bupati Sarilamak (22/6).
Program Smart City ini sejalan dengan Visi dan Misi daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026, yang dielaborasi dalam 4 (empat) Program Prioritas, yakni (1) Peningkatan infrastuktur Ibukota Kabupaten Sarilamak; (2) Peningkatan Infrastuktur Jalan; (3) Pertanian, dan (4) Mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor kepariwisataan.
Kabupaten Lima Puluh Kota, memiliki luas 3.354,30 km2, dengan jumlah penduduk 382.817 jiwa, mendiami 13 kecamatan dan 79 nagari/setingkat desa. Topografi daerah ini datar, bergelombang serta berbukit-bukit.
Daerah ini memiliki karakteristik agraris, sehingga sangat mengandalkan ekonomi yang bersumber dari komunitas pertanian, peternakan dan perikanan. Komoditas yang dihasilkan kabupaten Lima Puluh Kota, memiliki daya saing ditingkat regonal, bahkan diantaranya menjadi ekspor nasional.
Bentang alam Lima Puluh Kota menghadirkan pesona yang menakjubkan, sehingga daerah ini terus berkembang menjadi destinasi wisata di Provinsi Sumatera Barat.
Dibutuhkan inovasi-inovasi sebagai solusi dalam mengatasi berbagai persolan masyarakat, dan meningkatkan kualitas hidup warga Lima Puluh Kota. Inovasi-inovasi itu ditandai dengan terpenuhinya 6 (enam) pilar Smart City, antara lain Smart Government, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Enviromental.
Pembangunan Kota Cerdas dengan mewujudkan enam pilar Smart City, tentu berlanjut pada pengembangan lainnya, yang terarah pada kawasan prioritas daerah, ataupun kawasan prioritas nagari.
Seperti destinasi Kampuang Wisata Sarugo di Sungai Dadok, Nagari Koto Tinggi. Gunuang Omeh. Berawal dari Dinas Kominfo membangun sebuah branding terkait smart city yang mengedepankan kecerdasan masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan alam, budaya dan pariwisata untuk dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pengelolaan smart branding Kampuang Sarugo dikukuhkan dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 70 Tahun 2020. Bila akan dikelola lebih lanjut dengan pendekatan Smart City, maka keenam pilar penunjang harus menjadi dar pengembangan potensi Kampuang Sarugo.
Smart Enviroment, adalah bagaimana menyiapkan kawasan Kampuang Sarugo menjadi kawasan bersih, bebas sampah, dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionanya.
Smart Economy, adalah memastikan implementasi teknologi informasi dan komunikasi dlam proses transaksi berlangsung dikawasan Kampuang Sarugo dan pemerintah sekitarnya.
Smart Branding, adalah membantu pemerintah daerah pada kawasan Kampuang Sarugo dalam meningkatkan kunjungan wisata.
Smart Government, adalah mastikan pemerintah daerah dikawasan wisata Kampuang Sarugo menerapkan Sistim Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang baik.
Smart Society, adalah memastikan masyarakat tujuan wisata Kampuang Sarugo dan sekitarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang baik.
Smart Living, adalah mendorong siuasi kawasan wisata Kampuang Sarugo yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram, aman dan ramah.
Mendukung program Smart City, Kabupaten Lima Puluh Kota telah memiliki jaringan tertutup intra pemerintah. Telah menghubungkan 55 titik perangkat daerah dilingkup pemerintha Kabupaten Lima Puluh Kota, dibawah koordinasi Dinas Kominfo Lima Puluh Kota.
Guna mendukung kebutuhan masyarakat untuk pendidikan, dan kepariwisataan, pemerintah daerah telah menyediakan layanann wifi gratis di 15 lokasi. Layanan Indihome berkapasitas besar di 10 lokasi.
Dalam hal penempatan sistem elektronik dan komponen terkait lainnya, untuk keperluan penempatan, penyimpanan dan pengelolaan data, Lima Puluh Kota memiliki 11 Unit Server untuk mengembangkan aplikasi Government to Government (G2G), Government to Citizen (G2C), dan Government to Bussines (G2B) sebanyak 20 aplikasi, sehingga dalam pengelolaan SPBE pemerintah kabupaten Lima Puluh Kota mendapat predikat baik.
Menyadari pentingnya Masterplan Kota Cerdas, sebgai salah satu bentuk lerwujudan Visi dan Misi Daerah, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2022, di Aula kantor Bupati Sarilamak, Rabu dan Kamis, 22-23 Juni 2022.
Bupati Safaruddin berharap, peserta Bimbingan Teknis dapat berperan aktif dalma memberikan masukan, sumbang saran, dan ide-ide kreatif yang lebih nyata dan terukur, serta realistis menggunakan teknologi informasi sesui potensi, karakteristik dan kearifan lokal dan kearifan daerah, dengan tetap mempedomani tugas dannfungsi masing-masing, sehingga dokumen Masterplan Kota Cerdas Lima Puluh Kota dapat terwujud dan dapat pula di implementasikan ditiap tingkat pelayanan.
"Besar harapan kami, melalui usaha untuk terus menyempurnakan kualitas jaringan, dukungan kebijakan serta kebutuhan pelayanan masyarakat melalui teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini bisa menjadi tulang punggung bagi implementasi Kota Cerdas Lima Puluh Kota,"kata Bupati Safaruddin menyampaikan harapannya kepada peserta Bimbingan Teknis mengakhiri. (Tim)