Solsel (Rangkiangnagari) – Festioval teh dan kopi “Sarantau Sasurambi” digelar pertama kali di Solok Selatan. Acara ini secara resmi dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda prov Sumatera Barat Warda Rusman yang bertempat di Liki Café dan Tea House, Sabtu (30/7).
Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda dalam sambutannya mendorong agar para pelaku usaha kopi dan teh di daerah itu melakukan diversifikasi atau penganekaragaman produkolahan agar memiliki peluang pasar lebih besar.
"Solok Selatan memiliki produk teh dan kopi yang berkualitasdan bercita rasa yang khas. Ini peluang yang harus dikembangkan," katanya saat Festival Teh dan Kopi Sarantau Sasurambi yang digelar di kawasan perkebunan teh PT Mitra Kerinci, Solok Selatan.
Agar memiliki nilai jual lebih, katanya perlu dilakukan diversifikasi atau penganekaragaman produk olahan teh dan kopi.
"Seperti BUMN PT Mitra Kerinci yang menggandeng brand lokal dalam penganekaragaman produk teh dan kini telah dipasarkan," katanya.
Kopi dan teh Solok Selatan, katanya, telah dipasarkan keluar daerah dan telah diekspor.
Produksi kopi Solok Selatan telah mencapai 1.760 ton per tahun yang merupakan terbanyak kedua di Sumatera Barat.
Sementara untuk teh, dua perkebunan teh di Solok Selatan, yakni PT Mitra Kerinci dan PT Pekonina Baru, memproduksiteh berkualitas.
Dengan digelarnya festival teh dan kopi ini, katanya diharapkan mampu membangkitkan UKM dan pengusahamuda di Solok Selatan.
"Selain itu juga membangkitkan tradisi minum teh dan kopi," katanya.
Bupati Solok Selatan H. Khairunnas dalam sambutannya sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan Festival teh dan kopi agar kedepan kegiatan festival ini bisa dijadikan agenda tahunan pemerintah daerah selain festival durian dan festival sarantau sasurambi balimau, tegas Bupati.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Sumbar Warda Rusman dalam sambutannya menuturkan sangat tertarik dengan kegiatan Festival Teh dan Kopi yang baru pertama diadakan di Sumatera Barat khususnya Nusantara Umumnya dan sangat berharap dengan Festival teh dan kopi menjadi ajang memperkenalkan produk teh dan kopi solok selatan kepada masyarakat luas.
Salah satu pelaku usaha muda yang melakukan penganekaragaman produk olahan teh, Safira Aisyah Majid, mengatakan produknya yang diberi nama ClaRettA kini telah mengembangkan tiga varian teh, yakni Jasmine Green Tea, Lemon Black Tea dan Lavender.
Usaha yang dirintis sejak 2020 itu, katanya mendatangkan bahan baku teh dari perusahaan teh setempat, yakni PT Mitra Kerinci.
Penjualan dilakukan secara daring dan offline. "Pasar lokal cukup baik menyambut produk olahan teh ini. Kini kami mencoba merambah pasar luar secara daring," katanya.
Sementara Direktur PT Mitra Kerinci Arief Maulana Yamin mengatakan perusahaannya sebagai BUMN mendukung dan mensupport usaha mikro kecil dan menengah yang ada di daerah itu.
"Kita mulai dari daerah penyangga. Di lingkungan kita jugaada agro husbandry yang membuat kompos dari kotoran sapi. Kompos ini kami manfaatkan juga," katanya.
Festival Teh dan Kopi Sarantau Sasurambi yang diprakarsai PT Mitra Kerinci ini digelar selama dua hari, 30 hingga 31 Juli.
Selain pameran produk teh dan kopi yang diikuti oleh UMKM di Sumatera Barat, juga perkebunan teh dari BUMN yakniPTPN6 di Sumatera Utara dan Jambi, PT Mitra Kerinci danperkebunan teh swasta PT Pekonina Baru. (DT)