Aksi Revitalisasi Surau Tuo Taram Oleh Polres 50 Kota Diapresiasi Banyak Pihak

Limapuluh Kota (RangkiangNagari) - Dalam rangka memperingati hari Bhayangkara ke-77, Polres 50 Kota melakukan revitalisasi terhadap situs budaya dan agama Surau Tuo Nagari Taram, Kecamatan Harau, Limapuluh Kota.

Kegiatan revitalisasi tersebut dimulai sejak 16 Juni 2023, dengan melakukan perbaikan sarana dan prasarana penunjang kegiatan di Surau Tuo Nagari Taram.
Kapolres 50 Kota AKBP Ricardo Condrat Yusuf mengatakan, bahwa tujuan revitalisasi situs budaya dan agama tersebut agar situs tidak mengalami degradasi atau penurunan kualitas maupun nilai pentingnya.

"Tahun ini kita lakukan glorifikasi terhadap situs budaya dan agama, sehingga akan membentuk kerukunan dan toleransi antar umat beragama hingga dapat menjadi alat pemersatu bangsa, membangun ekosistem wisata serta mendukung UMKM agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," kata AKBP Condrat.
Menurutnya, Indonesia merupakan negara yang majemuk, karena penduduknya berasal dari berbagai latar belakang budaya, ras, adat, dan agama. Moderisasi beragama juga sangat diperlukan sebagai solusi agar dapat menjadi kunci penting dalam menciptakan kehidupan yang rukun, harmoni dan damai dalam kehidupan bermasyarakat.
"Situs budaya dan agama merupakan warisan dari nenek moyanh kita sebelumnya. Sejarah dan budaya masa lalu mempunyai arti sangat penting bagi pembangunan bangsa kedepan, karena memiliki nilai budaya yang tinggi serta menjadi kebanggaan dan sumber pembentukan karakter bangsa," ucapnya.

Sementara itu, ketua pengurus Surau Tuo Taram menuturkan, kegiatan revitalisasi yang dilakukan oleh Polres 50 Kota merupakan hal positif dan patut diapresiasi. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada Polres 50 Kota yang telah ikut berpartisipasi melestarikan keberadaan situs tersebut.
"Kami sebagai perwakilan masyakar Nagari Taram mengucapkan terima kasih banyak kepada Polres 50 Kota atas kegiatan positif yang telah dilakukan untuk tempat ibadah kami ini," tuturnya.

Kegiatan revitalisasi situs budaya dan agama Surau Tuo Taram oleh Polres 50 Kota mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

Pertama, apresiasi datang dari Ketua DPRD Limapuluh Kota, Deni Asra. Ia menyambut baik kegiatan revitalisasi Surau Tuo Nagari Taram itu. Menurutnya, keberadaan situs tersebut harus dijaga dan dilestarikan bersama-sama karena memiliki nilai sejarah.

"Saya menyambut baik kegiatan Revitalisasi tempat ibadah yang dilaksanakan oleh Polres 50 Kota. Tempat tersebut merupakan tempat bersejarah yang dibangun pada Abad ke-16 M pada zaman Shech Ibrahim Mufti seorang ulama keramat yang berasal daru timur tengah (Palestina)," ujar Deni Asra.

Menurutnya, kegiatan revitalisasi terhadap Surau Tuo Taram akan bisa menjadikannya lebih representatif dan memberikan kenyamanan serta lebih banyak dikunjungi oleh para peziarah Lokal dan Manca Negara.

"Selain itu juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat," tuturnya.  

Apresiasi lainnya datang dari Kepala Dinas Kominfo Limapuluh Kota, Desri. Ia menyebut bahwa kegiatan revitalisasi tempat ibadah Surau Tuo Taram oleh Polres 50 Kota sangat berdampak terhadap keberadaan situs sejarah tersebut. Bahkan katanya, akan membuat situs tersebut tetap terjaga untuk dimanfaatkan dimasa-masa yang akan datang.

Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Polres 50 Kota dalam rangka memajukan dan mempromosikan situs budaya dan agama yang ada di Limapuluh Kota.

"Kita apresiasi kegiatan-kegiatan positif seperti ini. Selamat Hari Bhayangkara ke-77 'Polri Presisi Untuk Negeri, Pemilu Damai Menuju Indonesia Maju' Salam Presisi," ucap Desri.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Limapuluh Kota, Rahmad Hidayat juga memberikan apresiasi kepada Polres 50 Kota. Ia berharap, kegiatan positif yang dilakukan Polres 50 Kota berlanjut dimasa yang akan datang.

"Terima kasih Polres 50 Kota yang telah peduli dengan tempat ibadah dan budaya, semoga hal seperti ini bisa berlanjut terus, karena budaya merupakan peninggalan sejarah," ungkap Rahmad Hidayat.
Ia juga meminta Polres 50 Kota agar terus melindungi dan mengayomi masyarakat agar Kamtibmas tetap terjaga dengan baik di Limapuluh Kota, sehingga Limapuluh Kota Kota tetap lebih aman dan jauh dari bahaya.

"Polisi harus sigap dalam menanggulangi gangguan Kamtibmas, dan hal ini perlu sinergitas yang baik dengan organisasi keagamaan maupun organisasi kemasyarakatan," pungkasnya.

 

#Rn

[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.