Kampung Olo (Rangkiangnagari) - Ujian Tengah Semester (UTS) Tahun Ajaran 2023/2024 pada SD Sabbihisma 1 Padang mulai dilaksanakan hari Senin tanggal 25 September sampai dengan tanggal 30 September 2023. Dalam proses pelaksanaan ujian ini diharapkan berjalan sukses dan lancar.
Kepala SD Sabbihisma 1 Padang Azizah mengatakan pelaksanaan ujian berjalan dengan tertib dan lancar. Siswa mengikuti ujian dimulai dari jam 07.15 WIB 11.00 WIB. Ada beberapa mata pelajaran khusus yang juga diujikan di SD Sabbihisma. Hal ini diantaranya ujian mata pelajaran bahasa arab, bahasa inggiris dan tadarus termasuk praktek sholat.
Ujian praktek sholat dilakukan secara individu oleh guru, tidak secara berjamaah. Harapannya agar anak paham dengan bacaan dan praktek sholat yang benar sesuai dengan ajaran islam, ujar Azizah.
Walaupun ada ujian dengan beberapa mata pelajaran khusus, pelaksanaan ujian tetap dilakukan selama seminggu. Tipe soal yang dikerjakan pun beragam dengan pilihan ganda, isian, dan essai. Sebelumnya sekolah sudah mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian. Persiapan dilakukan dengan membahas lembaran soal-soal tahun sebelumnya dan selanjutnya siswa dapat membawa pulang lembaran tersebut untuk dipelajari atau jadi bahan bacaan dirumah.
SD Sabbihisma menerapkan penilaian rapor tiap bulannya kepada siswa. Pelaksanaan ujiannya hampir mirip dengan ujian tengah semester. Sekolah kami mengadakan penilaian rapor siswa setiap bulannya. Sehingga pelaksanaan ujian tengah semester ini, siswa sudah terbiasa dengan evaluasi tiap bulannya oleh sekolah, tambah Azizah.
Dengan penerimaan rapor setiap bulannya, orang tua dapat memantau perkembangan belajar anak. Siswa juga harus dipantau orang tua ketika belajar dirumah. Jika siswa mengalami kekurangan pada saat ujian, biasanya guru akan memberikan jam belajar tambahan pada siswa tersebut sepulang sekolah.
Pada saat ujian hari Selasa, 26 September 2023 siswa SD Sabbihisma 1 Padang mengenakan pakaian adat minangkabau. Untuk siswa perempuan mengenakan pakaian baju basiba dan tengkuluk sedangakan siswa lelaki akan memakai pakaian mamak dengan topi dan kain sarung. “Ini merupakan salah satu cara pelestarian tersebut yakni mengenakan busana adat khas minangkabau yaitu baju kuruang basiba pada setiap hari Selasa, pungkasnya.(Ayu)