Payakumbuh (RangkiangNagari) - Dalam upaya menjaga laju inflasi agar tetap terkendali menjelang akhir tahun 2023, khususnya pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Kota (Pemko) Payakumbuh bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Berlangsung di aula pertemuan Randang lantai II kantor Walikota Payakumbuh, Kamis (7/12/2023) pagi, High Level Meeting TPID dipimpin Pj. Walikota Payakumbuh yang diwakili Asisten II Walikota bidang Ekonomi dan Pembangunan Elzadaswarman.
Adapun dari pihak BI Perwakilan Provinsi Sumbar dihadiri Kepala yang diwakilkan Deputi kepala perwakilan bidang ekonomi moneter, Chritoveny bersama staf Rahma Heni.
Elzadaswarman mengatakan, HLM TPID ini digelar untuk melakukan koordinasi dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengendalian inflasi, terutama menjelang akhir tahun 2023, yang di dalamnya ada HBKN Natal dan Tahun Baru. Karena secara historis saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, komoditas pangan akan terdorong naik.
“Kita harus terus melakukan koordinasi dan sinergi untuk menjaga inflasi di Payakumbuh tetap terkendali dengan baik. Terutama, kita harus mengantisipasi harga-harga pangan tetap stabil saat menjelang dan saat perayaan HBKN Natal juga Tahun Baru,” kata om Zed sapaan akrab Asisten II Walikota tersebut.
Untuk diketahui, perkembangan inflasi di Provinsi Sumatra Barat dalam tren saat ini terjadi peningkatan, dimana pada November 2023 realisasi inflasi gabungan menunjukkan peningkatan. Namun, masih terkendali pada sasaran inflasi nasional di angka 3 persen yoy (year on year).
“HLM TPID ini juga dilaksanakan untuk menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo. Arahan dari Presiden, di antaranya Pemerintah Daerah (Pemda) harus mengendalikan inflasi dengan menjaga kestabilan harga barang dan kebutuhan pokok di pasar dengan memantau harga riil di pasar dan turun ke lapangan. Jika ada masalah, segera lakukan intervensi agar harga barang kembali stabil, serta tetap waspada terhadap dampak dari fenomena iklim El Nino,” ungkap om Zed.
Adapun, upaya yang telah dilakukan TPID Kota Payakumbuh dalam mengantisipasi HBKN Natal dan Tahun Baru pada sektor pangan, di antaranya adalah pemantauan rutin terkait ketersediaan harga dan mutu oleh Perangkat Daerah (PD) Pemko Payakumbuh, BUMD, BI dan Satgas Pangan.
Selain itu, menjaga pasokan pangan yang masuk ke Kota Payakumbuh, diantaranya melalui kerja sama dengan Pemerintah Pusat dan kerja sama antar pelaku usaha untuk penyediaan dan pendistribusian bahan pangan. Pemenuhan Pangan melalui Kerja Sama Antardaerah (KAD) secara business to business (B2B) untuk komoditas sepeti diantaranya telur ayam, cabe dan bawang merah.
Kemudian, mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui pemberian bibit, serta mengendalikan ekspektasi inflasi melalui Gerakan Pangan Murah yang sebelumnya telah digelar oleh Pemko Payakumbuh.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten II Walikota Payakumbuh itu juga menyampaikan jika saat ini Pemko Payakumbuh telah membentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) sebagai upaya untuk memperluas dan mengakselerasi digitalisasi pembayaran di kota Payakumbuh.
Diakhir sambutannya, om Zed sampaikan juga jika Pemko payakumbuh telah membuat sebuah aplikasi berbasis android (smartphone) yang dikembangkan oleh Dinas Kominfo dengan nama My Kopay.
“Dimana aplikasi ini sangat berguna bagi para wisatawan ataupun warga lokal sendiri, karna dengan aplikasi ini kita dapat memantau kondisi situasi Lalin pusat kota Payakumbuh secara up to date, dan juga masih banyak informasi lainnya yang tentunya sangat berguna bagi semua orang yang sedang berada di kota Payakumbuh,” tukasnya.
Terkait dengan aplikasi My Kopay, Asisten II Walikota itu mengajak kepada semua peserta yang ada untuk dapat mengunduh aplikasi My Kopay di smartphone masing-masing untuk kebutuhan informasi yang up to date.
#Rn