Lima Puluh Kota (Rangkiangnagari) - Pemahaman tentang proses perlindungan sistem dan jaringan dari serangan siber sangat penting guna mencegah resiko dan kerugian dalam penyelenggaraan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE). Untuk meningkatkan pemahaman tersebut, Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Lima Puluh Kota melalui Bidang Persandian dan Manajemen Data Elektronik menggelar Bimtek Manajemen Keamanan Siber Tahun 2023 di Ballroom Shafira Hotel Payakumbuh, Selasa (5/12/2023).
Bimtek diikuti oleh perwakilan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari 43 Perangkat Daerah se-Kabupaten Lima Puluh Kota. Turut hadir dalam acara tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Eki Hari Purnama, Kepala Diskominfo Lima Puluh Kota Desri, dan narasumber dari Dinas KOMINFOTIK Provinsi Sumatera Barat Afdhal Rahman.
Mewakili Bupati Lima Puluh Kota, Eki Hari Purnama dalam sambutannya mengungkapkan bahwa untuk mendukung implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang efektif dan efisien harus diikuti dengan sistem pengamanan informasi yang sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. "Salah satu upaya pengamanan tersebut adalah dengan melakukan peningkatan sumber daya manusia di bidang keamanan siber serta melibatkan perwakilan agen siber yang telah dibentuk melalui surat Keputusan Bupati," ujarnya.
Lebih lanjut, Eki Hari Purnama menjelaskan, serangan siber tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga infrastruktur, layanan publik dan kepercayaan publik. "Kesadaran akan keamanan siber saat ini bukan lagi menjadi kebutuhan, tetapi lebih kepada keharusan untuk menyelamatkan data yang merupakan aset berharga pada saat ini," ucapnya.
Sementara itu, Afdhal Rahman mengungkapkan, Manajemen keamanan siber merupakan upaya strategis organisasi untuk menjaga sumber daya informasi. Suatu pendekatan terstruktur untuk melindungi sistem komputer, jaringan dan data dari ancaman keamanan siber. "Yang tujuannya untuk mengidentifikasi, mencegah, mendeteksi, merespon dan memulihkan dari insiden keamanan siber, " ujarnya.
Selain itu, Afdhal juga menambahkan kelalaian dari individulah yang banyak menjadi pemicu dari terjadinya serangan siber. "Agar tidak terjadi demikian manajemen keamanan siber yang perlu di pahami meliputi Kebijakan Keamanan, Pengidentifikasian Risiko, Perlindungan dan Pencegahan, Deteksi dan Respon, Pendidikan dan Pelatihan Keamanan, Manajemen Akses serta Pemantauan dan Evalusi," jelasnya.(Rn)