Salat Idul Adha di Masjid Raya Sumbar, Khatib buya Mahyeldi Katakan, Pemerintahan Propinsi Sumbar Siap Membiayai Anak-Anak Palestina

PADANG (Rangkiangnagari)Setidaknya ada dua tema penting yang disampaikan oleh Gubernur Sumbar H.Mahyeldi Dt.Marajo dalam khotbah Idul Adha di masjid Raya Sumbar di Senin (17/6) atau 10 Dzulhijjah 1445 M. Pertama, tentang pengamalan nilai nilai Islam dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat dan kedua tentang kepedulian sosial dan kemanusiaan terhadap sesama saudara. Kedua tema itu dirangkai oleh Mahyeldi dalam menguraikan empat poin pelajaran yang diraih dalam rangka ‘Idul korban tahun ini.

“Banyak pelanggaran pelanggaran nilai Islam dalam masyarakat bahkan dalam pemerintahan dan politik, banyak fitnah dan adu domba, kebohongan. Ini sangat memprihatinkan kita” kata Mahyeldi di bahagian khotbahnya.
Salat Idul Adha jajaran Pemprov Sumbar rencananya di gelar di halaman kantor Gubernur jalan Jenderal Sudirman, namun karena hujan turun mengguyur kota sejak Subuh maka salat Idul di halaman kantor Gubernur di tiadakan dan jemaah beralih ke masjid Raya.

Hujan tidak mengurangi antusias jemaah, masjid terbesar itu dipenuhi jemaah. Diperkirakan ada sebanyak 7.000 orang jemaah memadati semua lantai masjid, termasuk lantai tiga disayap samping kiri kanan masjid termegah di Sumbar itu.
Wakil Gubernur H. Audy Joinaldi dan beberapa pejabat termasuk pimpinan DPRD dan Kepala OPD tampak diantara jemaah salat Idul Adha yang di imami Muhammad Amin, Imam masjid Raya Sumbar

Buya Mahyeldi memulai khotbah dengan pernyataan bahwa hari ini bagi kaum muslimin adalah hari kebahagiaan. “Kita merayakan hari mulya yang penuh berkah dan ke ampunan ” kata Mahyeldi.
Buya Mahyeldi menguraikan pelajaran Idul korban ini, yaitu pertama pernyataan beriman saja tidak cukup, kalau tidak berkorban.”Kita mengaku ber iman tapi belum di uji, itu belum cukup, ujian harus ditempuh dengan kerelaan berkorban” ujar buya.
Berkorban dengan uang Rp.3 juta, bagi kebanyakan kita bukan lah sedikit, tapi karena ber iman, uang sabanyak itu diikhlaskan. “Orang ber iman berusaha juga berkorban, walau dalam keadaan sulit, ini sebagai pembuktian keimanan” katanya

Pelajaran ke dua, kata Mahyeldi adalah totalitas ketaatan. Tidak pantas laki laki dan perempuan mukmin itu tidak taat kepada Allah dan Rasulnya. Khatib Mahyeldi mengutip surah Al ahzab ayat 31 yang berbunyi, ” Dan barangsiapa di antara kamu (istri-istri Nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan kebajikan, niscaya Kami berikan pahala kepadanya dua kali lipat dan Kami sediakan rezeki yang mulia baginya” katanya.
Ke imanan itu adalah kepatuhan kepada Allah taala, kata Mahyeldi. “Siapa yang taat kepada Allah dan Rasul, maka mereka akan bersama Allah dan Rasulnya”

Untuk menegaskan kepedulian sosial Khatib Mahyeldi menekankan agar kita tidak hanya beribadah formal saja. “Janganlah hanya beribadah secara temporal dan parsial saja, hanya beribadah salat dan puasa saja, tapi diminta untuk membantu saudara nya di Palestina kita tidak bersedia” ujarnya.
Pemerintah Sumbar sungguh sungguh untuk membantu saudara saudara Palestina. “Pemerintah Sumbar siap menampung anak Palestina, kita siap membiayai hidup dan anak anak Palestina, saya ajak warga Sumbar bersama sama kita bantu Palestina” kata buya Mahyeldi .

Disisi lain Gubernur menyebutkan bahwa umat Islam dewasa ini masih banyak yang tidak salat tak mau bayar zakat. yang durhaka kepada kedua orang tua, makan riba, masyarakat kita tidak menerapkan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah atau ABSSBK, banyak sekali yang melakukan perbuatan zina, minuman keras, dan perbuatan dosa lainnya.
Gubernur menyebut Sumatera Barat ditimpa musibah bencana alam, bencana ini salah bentuk kekuasaan Allah yang diperlihatkan kepada kita. Gubernur menyebutkan ditengah bencana ditemukan ayat ayat Allah, ada diperlihatkan kebesaran Allah kepada kita. “Ada rumah rumah yang secara ajaib selamat dari bencana, ketika ditanya apa sebabnya selamat, ternyata yang bersangkutan selalu membayarkan zakat” kata buya Mahyeldi.
Pelajaran Ketiga, ibadah korban mengajarkan kepedulian kepada kita. Buya katakan, bahwa tidak sempurna iman seseorang sebelum dia mencintai saudara nya seperti mencintai dirinya sendiri. “Bangsa Palestina adalah saudara kita, Palestina pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno mendukung kemerdekaan Palestina, sekarang mereka ter aniaya sejadi jadinya, masih ada diantara kita yang anggap tak perlu membantu Palestina?” ujarnya.

Selanjutnya tak kalah pentingnya adalah kepedulian kepada orang orang sekitar kita. Gubernur mengutip data angka kemiskinan Sumbar 20 persen atau berjumlah 22 ribu dari 5,7 juta orang penduduk Sumbar, artinya 1 diantara 4 orang Sumbar adalah orang miskin. “Masa 4 orang diantara kita tidak bisa membantu 1 orang yang miskin, padahal Islam memerintahkan kita saling membantu ” tambahnya.
Pada khotbah panjang yang berdurasi 45 menit itu, Gubernur mengatakan Ibadah korban adalah ibadah yang menguatkan ibadah sosial. Dia mengutip Yusuf Qardawi yang mengatakan percuma pergi Hajji dan umrah berulang kali, kalau saudara yang miskin tidak dipedulikan.
Ke empat ibadah korban adalah menyambungkan kita dengan Nabi Ibrahim. “Ibadah kurban adalah melaksanakan syariat Nabi Ibrahim, kita menjadi Nabi Ibrahim sebagai teladan, itu, menyambung kan kita dengan beliau ” kata Mahyeldi .

Sebelum khotbah ada dua kali sambutan yaitu Kabag Kesra Al Amin dan Wagub Audy Joinaldi. “Tahun ini kita melakukan tebar korban sebanyak 78 ekor yang berasal antara lain dari Pemda Sumbar, bank nagari, Askrida, PT.Semen Korban itu disebar ke daerah bencana di Tanah Datar dan Agam. Selain itu Sumbar dapat bantuan sapi Presiden yang disembelih hari ini oleh bapak Gubernur” jelas Al Amin yang menambahkan sisa dana kas PHBI tahun ini adalah 80 juta.
Sambutan Wahub Audy Joinaldi, berisi permintaan maaf pemerintah propinsi Sumatera Barat pada momentum Idul Adha ini kita jadikan momen untuk saling memaafkan.
Wagub juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang berkorban dan membantu masyarakat yang menghadapi bencana. “Sumbar ditimpa bencana alam yang mengakibatkan kerugian material dan nyawa, kerugian sampai 1,4 Triliyun , masyarakat saling bahu membahu,telah memberikan kontribusi luar biasa, kami ucapkan terima kasih, dan doa untuk saudara saudara kita yang sedang Hajji agar mabrur dan mabrurah” katanya (Rn)

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.