Padang (Rangkiangnagari) - Diterima nya Audy Joinaldi menjadi anggota Partai Golkar membuat peta berpolitikan Sumatera Barat berubah. Akankah Audy akan menggunakan kendaraan partai berwarna kuning untuk bersaing dengan Buya. Masih tanda tanya, pemain politik sumbarpun harus mutar-mutar kepala.
Sebagai partai besar dan sudah mapan di perpolitikan tanah air tentu ada langkah strategis yang akan dijalankan Audy dan partai Golkar. Untuk apa dipasangkan jaket kuning Audy menjelang dilaksanakan pilkada Sumbar. Apalagi yang datang ke Sumbar itu adalah wakil ketua umum partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tanjung.
Doli adalah pentolan politik partai Golkar yang menentukan memilih atau mendukung siapa dalam pilkada serentak tahun 2024 ini.
Iapun menyebut bahwa pembicaraan terkait kepindahan Audy dari PPP ke Golkar sudah dibicarakan dan disetujui sejak dua bulan lalu.
Wakil Gubernur Sumbar Audy yang dihubungi tidak mau berkomentar banyak soal rencana ke depan setelah menjadi anggota Golkar.
Kekecewaannya tidak dipinang Mahyeldi tentu akan menjadi sugesti pendorong baginya untuk ikut bertarung pada pilkada mendatang. Dibaca dan disimak di media daring maupun digital, banyak kalangan yang sentimen kepada Buya dan mendorong Audy maju melawan Buya pada pilkada mendatang
Tidak hanya masyarakat umum, beberapa pimpinan OPD menyampaikan rasa empati yang mendalam kepada Audy. Selama menjadi Wagub boleh dikatakan sangat jarang Audy memberi perintah menyulitkan bawahan nya.
Selalu saja enjoy bersama Audy. Terus terang beberapa pimpinan OPD ada yang mengatakan merasa tertekan dengan pimpinan Sumbar saat ini.
Bukan pimpinan OPD saja. Pegawai-pegawai pun yang dipantau di lingkungan kantor gubernur mendorong Audy agar maju pada kontestasi pemilihan gubernur pada periode mendatang.
Tapi Audy masih belum membuka rencananya. Apakah dia akan maju, berpasangan siapa, belum terbuka ke publik.
Namun Audy sempat mengatakan akan ada kejutan dalam beberapa waktu ke depan. Apakah ia akan maju bersama Prof Ganefri atau Sutan Riska Bupati Dharmasraya dua periode. Belum tentu juga. Bahkan di dengar ada wacana memasangkan Audy dengan pejabat tokoh yang punya masa di daerah pantai.
Audy adalah orang Solok, dulu diistilahkan orang darek sebaliknya di dataran rendah atau pantai di istilahkan orang pasia. Maka disebutlah nama Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur atau akrab dipanggil Aciak.
Berpasangan dengan Epyardi Asda dengan jargon otewe masih belum bisa dipastikan. Sebagai pengusaha sukses, Audy bisa saja berbicara langsung dengan Zulhas atau pimpinan partai lain AHY partai demokrat atau Bang Surya Paloh dari Nasdem serta Cak Imin dari PKB.
Seperti diketahui pasangan yang sudah pasti maju di pilkada Sumbar hanya Buya Mahyeldi dengan Vasco Roseimy dari Gerindra. Sementara partai-partai pengusung lain, Nasdem, Golkar, PAN, PPP, Demokrat, PKB dan PDI.P masing belum menyatakan calonnya.
Fadli Amran yang menjadi Ketua DPD Nasdem Sumbar dan sukses mendulang suara di pilpres dan pileg yang lalu, ternyata lebih memilih bertarung di pilkada Padang.
Golkar yang dulunya digembar gemborkan mencalonkan Prof Ganefri Rektor UNP waktu itu juga redup. Sutan Riska Tuanku Kerajaan masih belum memperlihat kesungguhan untuk maju. Berkoalisi dengan partai mana dan berpasangan dengan juga belum jelas.
Epyardi Asda yang digadang- gadangkan siap menjungkalkan Buya masih belum jelas. Padahal kandidat dengan jargon otewe ini sudah keliling Sumbar dan masuk memberikan ceramah di perguruan tinggi.Namun sampai saat ini masih memastikan koalisi dan memiliki calon wakil gubernur.
Lalu apakah Buya bertarung dengan kotak kosong, tidak tahulah. Kita tunggu "darah pekat" sang penantang. Dan kejutan apa yang akan diletuskan Audy Joinaldi ***