Masih Ada Warga Yang Sulit Penuhi Kebutuhan Sehari-hari

Bukittinggi (Rangkiangnagari) - Beragam suasana sekaligus data dan fakta banyak didapat dari blusukan yang dilakukan pasangan Calon Walikota (Cawako) Erman Safar, dan Calon Wakil Walikota (Cawawako) Heldo Aura, terutama dari kondisi masyarakat.

Seperti Kamis (17/10/24), pasangan nomor urut 3, Erman Safar - Heldo Aura, datang ke rumah-rumah warga, menyapa dan juga tidak jarang berdialog, bagian yang tidak bisa dilepaskan dari blusukan ke lapangan di Ujuang Bukik, Kelurahan Tarok Dipo Kecamatan Guguakpanjang.

Kedua paslon Walikota dan Wakil Walikota nomor urut 3 ini, memulai blusukan dari belakang kantor BPJS, terus bergerak ke Ujuang Bukik, kemudian menelusuri sebagian Jl. Hamka. Menariknya, semakin terus bergerak, rombongan relawan Erman-Heldo ini semakin membengkak. 

Dari blusukan itu, minimal mendapatkan penguatan issu sebelumnya tentang kondisi ekonomi masyarakat sampai personal pemimpin. 

Seperti yang dikemukakan A. Kari Sampono (68 tahun) warga Ujuang Bukik, seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menceritakan pengalamannya tentang fakta sebagian ekonomi warga Bukittinggi, yang masih belum baik.

Menurut Kari Sampono, beberapa hari lalu, saat hendak mengambil uang di salah ATM di Bukittinggi, Ia bertemu dengan seorang lelaki paruh baya yang kelihatan kusut dengan wajah muram dan sedih. 

"Ketika saya tanya, kenapa pak, kok nampak sedih. Lelaki itu berkata memelas, saya baru saja mencek tabungan, kalau masih sisa yang bisa diambil, ternyata saldonyo tersisa Rp. 5 ribu lebih sedikit. Di rumah sedang tidak ada beras, "katanya.

Pengakuan dengan penuh kejujuran itu, Kari yang mengaku memiliki istri yang juga pensiunan PNS terketuk rasa kemanusiaannya. Ia membayangkan anak dan istri lelaki tadi tengah menunggu di rumah dengan penuh harap. Maka, Ia pun memberikan sejumlah uang kepada orang tersebut. 

Begitu juga dengan Kenon (53), juga di Ujuang Bukik, mengaku tidak mendapat bantuan apapun dari pemerintah, karena sadar ekonominya masih cukup baik, namun merasa senang melihat warga yang membawa pulang beras bantuan pemerintah. 

"Yang dibutuhkan pasca pandemi Covid 19 oleh cukup banyak masyarakat Bukittinggi saat ini adalah sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Jujur saya senang menyaksikannya," ujar seorang wiraswastawan itu.

Lebih dari itu, kata Kenon, secara pribadi mengaku simpatik penampilan keseharian Erman Safar. Kendati menjadi orang nomor satu di Bukittinggi,  ia belum pernah melihat Erman tampil dalam pakaian formal seperti baju jas. 

"Sosok keseharian dan penampilan seorang pemimpin itu,  tidak hanya memberikan kesan kesederhanan, tapi banyak ditafsirkan masyarakat sebagai tanda dekat dengan yang dipimpinnya, " sebut Kenon. (rul)

Labels: , ,
[blogger]

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.