Agam (Rangkiangnagari) - Muhammad Iqbal, yang dipercaya menyuarakan aspirasi dan kebutuhan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumbar II, apa yang diembannya secara optimal dan maksimal sudah dilaksanakan, dan selalu pemegang amanah secara politik dan konstitusi.
Ketika dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi V yang diantaranya membawahi bidang Infrastruktur, tentu berkaitan dengan bangun-membangun. Berbagai pembangunan fisik seperti jalan, irigasi sampai program bedah rumah sudah dirasakan daerah dan masyarakat di Dapilnya.
Perjuangan dan "makan tangan" anak mantan Menteri Sosial RI Bachtiar Chamzah tersebut, sampai kini masih dirasakan di Kabupaten Agam. Lebih khusus lagi oleh keluarga kurang mampu, melalui program bedah rumah yang sebelumnya belum mampu memiliki rumah huni, bisa tinggal dengan nyaman.
Kendati tidak dihitung berapa persisnya, pembangunan dan bantuan baik melalui program kerja kementerian terkait maupun dari dana pokok-pokok pikiran (pokir) tersebut, diperkirakan sudah mencapai seribu lebih.
Tidak heran, ketika calon Wakil Bupati (Cawabup) dengan urut 2 ini, ketika melakukan kunjungan silaturetahmi ke masyarakat, disambut dengan riang gembira dan dielu-elukan bak pahlawan.
Pengurus dan kader PPP yang hanya terganjal oleh "ambang batas" perolehan suara PPP secara nasional untuk melanjutkan pengabdiannya melalui DPR-RI, mencoba mengambil jalur lain melalui Pilkada, oleh banyak masyarakat Agam khususnya telah optimal dan maksimal menjalankan amanahnya sebagai Wakil Rakyat menjadi "Pemimpin Rakyat'.
Apakah tokoh dari Salingka Danau Maninjau ini bisa terwujud niatnya untuk meneruskan pengabdian untuk negeri, masyarakat itu sendiri, masyarakat kabupaten Agam lah yang akan menentukannta pada tanggal 27 November yang tinggal empat hari lagi pada Pilkada Serentak tahun 2024.
Tetapi yang jelas, dari kalkulasi aspirasi dan penghitungan lembaga survai yang independen dan kredibel, bersama pasangan calon Bupati Benni Warlis, tingkat kepercayaan masyarakat Kabupaten Agam, kepada mereka cukup signifikan dibanding paslon lain. Wallahu'alam bissawab. (*)